Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Hobi Perawatan, Salon Jadi Bisnis Menjanjikan di Indonesia

Alissa Safiera - wolipop
Rabu, 25 Feb 2015 15:40 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Getty Images
Jakarta -

Salon tak hanya menjadi tempat mempercantik diri bagi sebagian orang, namun bisa juga sebagai lahan bisnis. Industri salon yang biasanya kurang terlihat, nyatanya memiliki potensi yang besar untuk pasar di Indonesia.

Menurut data yang dihimpun oleh L'Oreal Indonesia, wanita di Indonesia setidaknya mengunjungi salon dua kali dalam waktu 6 bulan untuk melakukan berbagai perawatan. Sebanyak 161.000 orang hobi memanjakan diri ke salon dalam satu tahun kemarin. Dengan estimasi ada sebanyak 115.000 salon yang memiliki nilai pasar sampai Rp 1.213 triliun di tahun 2014.

Melihat dari angka-angka tersebut, industri tata rambut atau salon memiliki potensi besar yang terus berkembang. Industri ini pun menjadi hal menarik untuk digeluti bagi Anda yang ingin mencoba berbisnis. Setidaknya begitulah yang diungkap oleh General Manager divisi produk L'Oreal Professional Indonesia Michel Toth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Kisah Martha Tilaar Jadi Ratu Produk Kosmetik Berawal dari Salon di Garasi

"Ini industri yang menjanjikan. Negara ini besar dan butuh banyak sumber daya untuk mengakomodir kebutuhan kecantikan wanita itu. Jumlah salon yang tutup juga terbilang minim di negara ini," ujar Michel di acara 'Beauty for a Better Life' di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Rabu (25/2/2015).

Melihat industri yang terbilang potensial ini, pendapatan untuk pekerja dan pemiki salon juga terbilang menarik. Rata-rata pendapatan seorang hairdresser di salon yang hanya berlokasi di ruko ataupun salon kecil di komplek perumahan mencapai Rp 5 jutaan. Sedangkan pendapatan pemilik salon dapat berkisar sampai Rp 40 juta per bulan.

Baca Juga: Amanda dan Janna Soekasah, Si Kembar yang Selalu Ingin Bisnis Bersama

Potensi yang menjanjikan itu juga dirasakan oleh seorang wanita pebisnis salon bertipe sederhana, atau yang berada di kawasan komplek perumahan, Marlina, pemilik salon bernama Asofa.

"Saya sudah suka gunting rambut sejak umur 16 tahun. Saya ikut juga seminar-seminar dan pelatihan. Lalu saya awalnya kerja di salon Asofa ini, sampai akhirnya saya beli salon itu. Saya ganti semua manajemennya, produknya. Sekarang omsetnya sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta lah per bulan," cerita wanita berkerudung merah itu dalam acara yang sama.

Namun seperti industri lainnya, adapula kendala yang kerap dihadapi oleh para pebisnis salon. Salah satunya adalah minim sumber daya manusia yang ahli.

"Untuk itu sangat penting untuk terus memberi pendidikan dan mempromosikan dunia tata rambut sebagai profesi yang aspiratif di Indonesia. Memberi pendidikan adalah fondasi untuk pengembangan bisnis," tutur President Director L'Oreal Indonesia Vismay Sharma.

(asf/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads