Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus Tanam Benang

Biaya yang Dibutuhkan untuk Tanam Benang Agar Wajah Lebih Cantik

wolipop
Jumat, 09 Mei 2014 11:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Perkembangan teknologi dalam kecantikan yang cukup pesat belakangan ini, melahirkan banyak alternatif metode perawatan mulai dari filler, Botox dan yang terbaru adalah tanam benang. Masing-masing perawatan ini memiliki keunggulan yang dapat membuat penampilan menjadi lebih sempurna.

Tanam benang atau yang sering juga disebut dengan thread lifting adalah sebuah metode kecantikan dengan menggunakan benang yang dimasukkan ke dalam kulit. Perawatan ini berfungsi untuk mengencangkan, mencerahkan dan meremajakan kulit.

Dokter kulit estetika dari CBC Beauty Center, dr. Erliswita Reza menjelaskan, benang yang digunakan adalah jenis Polydioxanone atau PDO yang cenderung aman digunakan pada kulit dan dalam jangka waktu tertentu bisa terserap atau larut ke dalam kulit. Biaya untuk perawatan tanam benang ini cukup bervariasi di beberapa klinik kecantikan.

"Ada yang dipaket satu wajah, ada yang hitungannya per benang," ujar dr. Erliswita saat ditemui di tempat praktiknya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2014).

Di CBC Beauty Center sendiri, biaya untuk tanam benang dihitung per benang. Ada dua jenis benang PDO yang biasa digunakan dalam proses tanam benang, yakni benang polos dan benang bergerigi. Untuk benang polos dihargai Rp 350 ribu per helainya, sedangkan benang bergerigi seharga Rp 450 ribu. Apa perbedaan dan keunggulan dari masing-masing jenis benang tersebut?

Benang bergerigi memiliki permukaan yang sedikit kasar dan berfungsi menarik kulit yang kendur menjadi lebih kencang kembali. Sementara benang polos permukaannya licin. "Karena permukaanya yang kasar, benang bergerigi jadi lebih kuat untuk menarik kulit yang kendur," ujar dokter lulusan Universitas Yarsi ini.

Ia juga menambahkan, benang bergerigi dapat bertahan delapan hingga 12 bulan di dalam lapisan kulit. Sementara hasil yang dirasakan bisa bertahan selama tiga sampai lima tahun. Sedangkan untuk benang polos, memiliki permukaan yang sama dengan benang pada umumnya. Benang ini ditanam di bawah lapisan kulit untuk merangsang pembentukan kolagen. Benang polos dapat diserap tubuh selama satu sampai dua bulan.

"Benang ini biasanya digunakan untuk orang yang ingin membentuk pipi agar lebih tirus atau membentuk hidung," ujar dr. Erliswita.

Namun benang polos kurang memberikan hasil yang maksimal untuk kulit yang sudah kendur, karena itu untuk kulit yang mulai menua biasanya digabungkan antara benang bergerigi dan benang polos. Tujuannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan harga cukup terjangkau.

Benang yang digunakan memiliki dua ukuran yakni 25 - 60 mm dan 60 - 90 mm. Biasanya untuk hidung dan dahi benang yang digunakan berukuran 25 mm, sedangkan untuk pipi menggunakan benang berukuran 60 mm. Sementara untuk bagian-bagian tubuh biasanya digunakan benang dengan ukuran yang lebih panjang yakni 60 mm - 90 mm.

(mrt/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads