Diet menjadi salah satu cara untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan ideal. Pembatasan pola makan ini memungkinkan seseorang menurunkan berat badan, membentuk otot, atau sekadar menjaga kesehatan tubuh. Namun dalam praktiknya, banyak yang hanya berfokus pada satu nutrisi, yaitu protein.
Memang tidak salah jika memperhatikan asupan protein, karena protein sangat penting untuk menjaga massa otot, membantu metabolisme tubuh, serta membuat tubuh terasa kenyang lebih lama. Tetapi karena terlalu fokus pada protein, banyak yang melupakan satu nutrisi lain yang tak kalah penting, yaitu serat.
Ahli gizi sekaligus penulis buku Sunday Times, Emma Bardwell, menyebutkan bahwa banyak orang mengabaikan nutrisi penting ini. "Semua orang terobsesi dengan protein, tapi hampir tidak ada yang membicarakan pengubah permainan lainnya: serat. Protein itu penting, tetapi bagaimana dengan serat?" tulisnya dalam unggahan di Instagram.
Peran Serat dalam Diet
Serat memiliki banyak manfaat tersembunyi, bukan hanya untuk mengatasi sembelit. Dikutip dari Obesity Medicine Association, serat dapat memperlambat penyerapan gula di usus dan lambung, sehingga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan kadar gula darah. Dengan begitu, serat bisa membantu mengontrol nafsu makan secara alami.
Selain itu, serat juga berperan penting bagi kesehatan pencernaan. Serat menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Bakteri baik ini membantu memecah asam lemak rantai pendek (SCFA) yang berfungsi menjaga keseimbangan mikrobioma usus.
"SCFA ini memiliki potensi besar untuk kesehatan dan dapat memengaruhi banyak sistem serta organ dalam tubuh, termasuk kekebalan, hormon, suasana hati, jantung, kulit, dan kesehatan metabolisme," ujar Emma Bardwell kepada Hello Magazine.
Simak Video "Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting"
(eny/eny)