ADVERTISEMENT

Terjebak Dating Violence, Ini Hal yang Bikin Sulit Lepas dari Pasangan

R Chairini Putong - wolipop Minggu, 19 Mar 2023 21:00 WIB
Emotional annoyed stressed couple sitting on couch, arguing at home. Angry irritated nervous woman man shouting at each other, figuring out relations, feeling outraged, relationship problems concept. Ilustrasi kekerasan dalam pacaran. Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jakarta -

Kekerasan dalam pacaran membuat kita merasa terkekang dan sulit lepas dari pasangan. Meskipun sudah menyadari tanda-tanda mengalami dating violence, ada beberapa alasan yang membuat kamu bertahan dengan pasangan.

Pasangan yang melakukan kekerasan dalam pacaran akan membuatmu merasa rendah diri seolah tak berharga. Hal itu memicu kamu berpikir bahwa tidak akan ada orang yang menginginkanmu selain dia.

Hal itu dipaparkan oleh psikolog Tara Adhisti saat menghadiri konferensi pers peluncuran kampanye Rollover Reaction pada Jumat (17/3/2023). Dalam penuturannya, Tara Adhisti menjelaskan korban dating violence juga mengharapkan bentuk tanggung jawab dari pasangannya.

Psikolog Tara AdhistiPsikolog Tara Adhisti Foto: dok. R Chairini Putong/Wolipop

"Yang pertama, kekerasan itu biasanya membuat kita jadi merasa rendah diri. Seakan-akan worth (nilai) kita jadi turun. Ketika itu terjadi malah membuat kita (merasa), 'Aku harus bertahan di sini. Otherwise aku kan serendah ini. Nobody wants me. So, kalau aku keluar dari relationship ini siapa yang bakal mau sama aku?' Itu yang pertama."

"Yang kedua, 'Aku tidak nyaman dengan relationship (hubungan) seperti ini. Tetapi kalau aku keluar, nanti aku hancur. Jadi aku pengen dia bertanggung jawab. Nggak apa-apa aku ada di posisi ini supaya dia bertanggung jawab.' Ini biasanya terjadi pada kekerasan seksual. 'Karena aku sudah terlanjur dikotori, berarti dia harus bertanggung jawab. Aku harus bertahan sama dia'," jelas psikolog Tara Adhisti.

Pada akhirnya korban dating violence akan mencoba untuk membenah diri. Dengan harapan pasangannya akan berubah.

The World of The MarriedIlustrasi kekerasan dalam pacaran Foto: istimewa

Beberapa korban dating violence pun memilih bertahan karena mendapat ancaman dari pasangannya. Jika mengalami kekerasan dalam pacaran, segera ambil tindakan dengan menyuarakan hal tersebut kepada teman terdekat, keluarga, maupun bantuan professional dari psikolog.

"Kemudian karena 'Sebetulnya aku tidak nyaman, tetapi ketika dia seperti itu berarti ada yang salah sama aku. So I have to do better. Aku harus berbuat lebih baik lagi. Aku harus membuat dia tambah mencintaiku. Karena aku yakin kalau aku lebih baik lagi, dia pasti berubah'. Jadi kita menunggu perubahan."

"Yang terakhir, 'Tetapi aku nggak berdaya untuk keluar karena aku takut.' Biasanya banyak manipulasi dan ancaman. Misalnya, 'Kalau kamu berani-berani ninggalin aku, lihat aja foto kamu bakal aku sebar. Aku bakal cerita ke orang-orang kamu seperti apa sebenarnya.' Jadi ada ancaman-ancaman yang membuat kita (merasa) 'Oke, aku nggak boleh keluar. Aku harus stay di sini'," pungkas psikolog Tara Adhisti



Simak Video "Isyarat Perdamaian Antara Hailey Bieber dan Selena Gomez"
[Gambas:Video 20detik]
(rcp/rcp)