Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ketika Hubungan Tak Direstui Orangtua kekasih karena Status Janda

Anna Surti Ariani - wolipop
Senin, 31 Okt 2016 08:53 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya wanita berumur 28 tahun dengan status sebagai single mom. Saya sudah sekitar sembilan bulan berpacaran dengan teman sekantor berusia delapan tahun lebih muda. Kami menjalani hubungan selama ini baik-baik saja. Dia menerima status saya apa adanya, walaupun sebagian teman kantor banyak yang mencibir hubungan kami. Hingga saatnya pasangan memberitahu keluarganya dan keluarganya menolak hubungan kami. Dan pasangan saya ini langsung memutuskan hubungan kami dan memilih keluarganya.

Pasangan saya berkata dia tidak ada perasaan apa-apa lagi sama saya dan tidak bisa melnjutkan hubungan ini apapun yg terjadi. Keputusannya itu terjadi hnya berkisar tiga hari setelah kepulangannya ke rumahnya. Saya sempat shock dan belum bisa menerima keputusan ini secepat ini. Apa yang harus saya lakukan? Saya sulit melupakannya karena saya sangat tulus mencintainya.

Lula, 28 Tahun

Jawab:

Hai mbak Lula,

Ketika pasangan lebih memilih keluarganya dibanding Anda, walaupun menyakitkan buat Anda, sisi baiknya adalah ia dekat dengan keluarganya. Bagaimanapun perkawinan yang direstui keluarga akan lebih mudah dijalani, jadi restu orangtua sungguh penting. Oleh karena itu, kalau ingin mengubah pandangan keluarganya, bisa dimulai dari meyakinkan si pasangan dulu.

Mungkin ia menolak setelah mendengarkan masukan keluarga. Mungkin juga karena ia punya pandangan sendiri tentang hubungan dengan Anda. Dengan informasi Anda bahwa ia berusia sekitar 20 tahun, saya berasumsi bahwa ia belum pernah menikah dan belum pernah memiliki anak. Bisa saja ia merasa berat meneruskan hubungan dengan Anda yang usianya jauh lebih tua, sudah pernah punya pengalaman menikah, bahkan sudah punya anak. Tambahan tantangannya, hubungan Anda juga dicibir sebagian teman kantor. Banyak lelaki 20 tahun yang belum siap berkomitmen ketika tuntutannya seberat itu.

Ditinjau dari sisi usia, Anda dan dia sesungguhnya berada pada tahap perkembangan psikologis yang sedikit berbeda. Ia di tahap emerging adulthood sementara Anda dalam tahap young adulthood. Perbedaan tahap perkembangan ini menerangkan cara berpikir yang berbeda, target hidup yang berbeda, dan banyak perbedaan lain yang sering menjadi sumbernpotensial permasalahan dalam perkawinan.

Dengan segala perbedaan dan tantangan yang ada, apakah Anda yakin bahwa dia orang yang tepat buat Anda? Cinta yang tulus itu baik, namun ketika akan membentuk sebuah keluarga, bukan hanya emosi cinta yang

dibutuhkan, melainkan juga pikiran yang rasional. Jadi tenangkan dulu diri Anda dari ledakan emosional saat ini. Setelahnya berpikirlah kembali dengan tenang. Mungkin baru setelah Anda tenang, Anda bisa mensyukuri kondisi ini.

(asf/asf)

Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads