Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ketika Hubungan Tak Disetujui Orangtua Kekasih karena Status Janda

Anna Surti Ariani - wolipop
Jumat, 19 Agu 2016 08:18 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Status saya janda dengan satu anak laki-laki. Saya menjalin hubungan dengan pria lajang berusia 28 tahun. Kami sudah tiga tahun ini menjalani hubungan. Baru-baru ini saya mengetahui kalau keluarga pacar saya tidak akan menerima saya karena saya janda dan punya anak. Menurut kekasih saya, kalaupun disetujui keluarga, hubungan kami dengan keluarganya akan menjadi tidak harmonis.

Ketika saya menanyakan apakan dia akan mengusahakan saya, dia jawab akan diusahakan dengan cara berbicara dengan keluarganya. Dia belum mau mengajak saya untuk menemui keluarganya karena menurut dia ketika saya bertemu keluarganya itu adalah akhir dari hubungan. Sebagai wanita saya tidak mau seperti ini. Tapi saya juga tidak mau kehilangan dia. Apa yang harus saya lakukan? Mohon sarannya. Terima kasih.

(Hana, 28 Tahun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Hai mbak Hana,

Banyak keluarga yang khawatir berlebihan ketika anaknya dekat dengan janda atau duda, padahal bisa saja memang itulah pasangan terbaik bagi anaknya. Seringkali ketakutan mereka adalah perkawinan anaknya akan berakhir dengan singkat seperti perkawinan janda / duda itu sebelumnya. Oleh karena itu, mereka membutuhkan keyakinan bahwa janda / duda itu memang sungguh-sungguh orang baik yang pantas buat anaknya, dan mampu berkomitmen dalam perkawinan.

Baik sekali kalau dia mau membicarakan dengan keluarganya. Anda bisa mendukung dia membicarakan dengan keluarganya. Anda bisa mendukung dengan memberikan pertanyaan penuh perhatian sebelum atau sesudahnya, atau sebaliknya malah tidak bertanya sama sekali; ini tergantung mana yang lebih nyaman buat pacar, pastikan ya. Anda juga bisa mendukung dengan berusaha mempercayai dia saat dia bicara dengan keluarganya dan tak memberikan tuntutan berlebihan.

Anda sendiri bisa memikirkan ulang pelajaran apa yang Anda dapat dari perkawinan pertama Anda, agar tak mengulangi kesalahan yang sama dalam perkawinan berikutnya. Jika ada hal-hal yang belum tuntas dalam perkawinan sebelumnya, tuntaskan dulu, agar tidak memberatkan kalau-kalau nanti 'diuji' oleh calon mertua. (hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads