Makna Mendalam di Balik Bunga Para Juara Olimpiade Tokyo 2020
Karangan bunga kemenangan kembali diberikan bagi peraih medali Olimpiade. Di Olimpiade Tokyo 2020, bunga yang dipilih sarat makna yang mendalam tentang harapan di tengah pandemi.
Menghadiahkan bunga untuk para juara sebenarnya sudah menjadi tradisi pesta olahraga dunia empat tahunan itu sejak zaman Yunani kuno. Namun, buket kemenangan sempat absen di Olimpiade Rio 2016.
'Tak ramah lingkungan' menjadi alasan panitia menganulir pemberian karangan bunga untuk peraih medali emas, perak dan perunggu. "Kami memberikannya kepada atlet dan sering kali bunga tersebut malah dibuang," kata Christy Nicolay, produser eksekutif seremoni kemenangan Olimpiade kala itu, kepada New York Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atlet ganda campuran badminton Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016. Alih-alih bunga, mereka seperti juara lainnya mendapatkan suvenir berbentuk logo Olimpiade Rio. (Foto: Getty Images/Dean Mouhtaropoulos) |
Alih-alih bunga, para pemenang mendapatkan semacam suvenir berbentuk logo Olimpiade Rio. Terlepas dari isu 'sustainability', hadiah pengganti buket tersebut terbuat dari resin, polyresin dan PVC.
Di Olimpiade London 2012, buket kemenangan masih diberikan kepada juara. Adapun buket terdiri dari empat jenis mawar khas Inggris, yakni Aqua, Ilios, Marie Clare dan Wimbledon. Seperti dikabarkan BBC, kombinasi bunga-bunga tersebut menyimbolkan energi.
Di luar itu, aroma juga menjadi faktor utama pemilihannya. "Aroma sangat penting dan kita bisa merasakan aroma Inggris yang sangat kuat darinya," kata Hannah Emery, salah satu florist yang terlibat di Olimpiade London. Setidaknya, ada 4.400 buket yang disiapkan untuk ajang tersebut.
Pebasket AS LeBron James dan Russell Westbrook mencium aroma buket kemenangan saat meraih medali emas di Olimpiade London 2012. (Foto: Getty Images/Streeter Lecka) |
Beda tuan rumah, beda pula pilihan bunganya. Lebih dari sekadar urusan aroma, buket Olimpiade Tokyo 2020 memiliki filosofi tersendiri.
Tak diketahui alasan pasti panitia Olimpiade mengembalikan tradisi pemberian buket kemenangan untuk perhelatan Tokyo. Padahal, Olimpiade Tokyo 2020 lebih menseriusi isu ramah lingkungan dengan menghadirkan moda transportasi umum bertenaga listrik di kampung Olimpiade hingga menggunakan ranjang kardus daur ulang.
Satu hal yang pasti, bunga tersebut menyampaikan pesan yang kuat. Menurut situs Olimpiade Tokyo 2020, karangan bunga bagi juara terdiri dari bunga eustoma, matahari, dan gentian. Buket diberikan bersama boneka maskot Olimpiade 2020, Miraitowa.
Karangan bunga pemenang Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: Getty Images,/Matthias Hangst) |
Bunga eustoma berasal dari Fukushima, salah satu prefektur yang paling terdampak gempa bumi hebat pada Maret 2011. Gempa tersebut memicu kebocoran reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima sehingga merusak ekologi di sekitarnya. Selain penduduk sekitar mengalami keracunan, tanah juga menjadi tak subur.
Pascabencana, kawasan Fukushima mencoba bangkit. Salah satunya dengan pembudidayaan bunga eustoma atas dukungan sebuah organisasi nirlaba bernama Jin. Upaya tersebut lantas sukses menggerakan perekonomian Fukushima.
Sementara itu, bunga matahari diambil dari prefektur Miyagi. Di sana terdapat perbukitan yang penuh bunga matahari. Rupanya bunga-bunga tersebut ditanam oleh orangtua yang kehilangan anak akibat bencana gempa dan tsunami 2011. Kegiatan tersebut rutin dilakukan untuk mengenang anak-anak mereka.
(Foto: AP/Sue Ogrocki) |
Gentian yang menyerupai gugusan bunga kecil biru cerah juga berasal dari daerah yang terkena bencana, Iwat. Bunga ini disebut-sebut melambangkan bentuk dukungan yang kuat. Total ada 5.000 karangan bunga kemenangan untuk Olimpiade Tokyo 2020.
"Karangan bunga punya kisah terkait upaya masyarakat Jepang memulihkan perekonomiannya. Selain itu, bunga-bunga itu jadi simbol rasa terima kasih Jepang atas dukungan yang diberikan dunia," ujar Ketua Dewan Bunga Jepang Nobuo Isomura.
Filosofi tersebut setidaknya relevan dengan situasi dunia saat ini. Buket bunga Olimpiade Tokyo 2020 bisa dimaknai sebagai harapan bagi kita untuk bangkit dari keterpurukan tetap semangat menjalani hidup di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
3 Rekomendasi Dispenser Sehat buat Keluarga, Sudah BPA Free & Food Grade
3 Tips Rawat Dispenser agar Tidak Cepat Bau dan Rusak
Sambut Natal, Gedung Putih Bersolek dengan Dekorasi Bertema Patriotisme
Pharrell Williams Kembali Rilis Aksesori Mewah Khusus Anabul di Louis Vuitton
Fenomena Tren Tumbler dan Obsesi yang Mengancam Lingkungan
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya












































Atlet ganda campuran badminton Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016. Alih-alih bunga, mereka seperti juara lainnya mendapatkan suvenir berbentuk logo Olimpiade Rio. (Foto: Getty Images/Dean Mouhtaropoulos)
Pebasket AS LeBron James dan Russell Westbrook mencium aroma buket kemenangan saat meraih medali emas di Olimpiade London 2012. (Foto: Getty Images/Streeter Lecka)
Karangan bunga pemenang Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: Getty Images,/Matthias Hangst)
(Foto: AP/Sue Ogrocki)