Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Nina Nugroho 'Sulap' Batik Aceh Jadi Baju Kerja di IN2MF 2024

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Selasa, 05 Nov 2024 08:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.
Desainer Nina Septiana mengangkat batik Aceh pada koleksi terbarunya kali ini. Foto: Dok. Nina Nugroho.
Jakarta -

Nina Septiana merupakan salah satu desainer yang konsisten mengangkat kain wastra Nusantara dalam setiap rancangannya. Seperti kali ini ia mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.

Nina Septiana dikenal dengan rancangan baju kerja yang simpel dan elegan lewat label busana Nina Nugroho sejak tahun 2016. Kini Nina menampilkan koleksi terbarunya di Indonesia International Modest Fashion Festival fashion show (IN2MF) 2024.

Koleksi Nina yang bertajuk Peuhaba berasal dari bahasan Aceh yang berarti 'apa kabar'. Nina menjelaskan 'apa kabar' di sini mengingatkan kembali tentang kekayaan budaya Aceh, keunikan dan kesantunan dalam berbusana dan berinteraksi. Aceh adalah salah satu daerah istimewa yang mengangkat hukum islam sebagai panduan kehidupannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT
Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

Selain itu, Aceh juga senada dengan semangat keberdayaan wanita yang diangkat oleh Nina Nugroho. Menurutnya Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki pahlawan wanita terbanyak. Sebagaimana singkatan dari namanya yaitu Arab, China, Eropa dan Hindia, Aceh juga merupakan cerminan kekayaan budaya, suku bangsa dan berbagai keanekaragaman di Indonesia.

Dalam fashion show di IN2MF, busana bertema Peuhaba ini dituangkan dalam delapan koleksi dengan menggunakan bahan utamanya yaitu batik Aceh bermotif pinto Aceh. Pinto Aceh merupakan kebanggaan Aceh yang memiliki makna kepribadian yang tidak mudah terbuka dengan masyarakat luar, namun bisa sangat akrab dengan penuh kehangatan apabila sudah saling mengenal. Dari tangan para UKM di Aceh, maka lahir lah berbagai lembaran kain batik dengan inspirasi Pinto Aceh.

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

"Kehadiran batik pinto Aceh merupakan aksi nyata Nina Nugroho dalam mengembangkan sustainable modest fashion, sebagaimana tema IN2MF kali ini," ungkap Nina Septiana.

Batik Pinto Aceh yang dibeli langsung dari para pengrajin batik di Aceh merupakan wujud Nina membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pengrajin. Selain untuk fashion show Nina Nugroho juga menggunakannya sebagai bahan dasar untuk produksi series terakhirnya di tahun 2024 yaitu "Aceh Series."

Batik Pinto Aceh ini merupakan inovasi tersendiri karena dibuat dengan menggunakan warna dasar gelap, tidak seperti biasanya yang menggunakan warna terang dan menyala. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian agar dapat digunakan oleh para pecinta batik di luar daerah Aceh.

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

Pada fashion show ini, keseluruhannya merupakan koleksi busana kerja. Sebagai ciri khas busana, Nina Nugroho juga mengaplikasikan detail berupa piping, pleats dan double manset (wudhu friendly).

Koleksi dari batik Pinto Aceh ini menggunakan warna hitam, coklat, marun, dan abu-abu. Selain itu ada warna earth colour ini memiliki makna keberanian, kelembutan, kehangatan, alami dan netral.

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.
(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads