Cerita Hijabers tentang Sulitnya Berhijab di Mesir, Tak Seperti Dulu
Silmia Putri - wolipop
Rabu, 10 Okt 2018 14:09 WIB
Jakarta
-
Mesir jadi salah satu destinasi banyak muslim untuk menimba ilmu. Setiap tahunnya, ada banyak muslim dan muslimah Indonesia yang masuk ke Universitas Al Azhar Cairo untuk mempelajari Islam.
Namun, siapa sangka berhijab di Mesir ternyata lebih sulit dibandingkan London? Baru-baru ini seorang wanita asal Mesir menuturkan keresahannya kepada BBC. Wanita berhijab itu bernama Dalia Anan.
"Lebih mudah berhijab di London daripada Kairo," tuturnya dilansir dari BBC.
Baca juga: Viral Foto Rampok Pakai Hijab, Ini Fakta Sebenarnya
Dalia Anan pindah ke Inggris dua tahun yang lalu bersama anaknya. Ia bekerja di sebuah perusahaan IT. Menurutnya, dibandingkan di London, orang-orang Mesir lebih suka menilainya dari penampilan saja.
Mesir memang didominasi oleh muslim. Dulu, Mesir jadi tempat yang nyaman untuk berhijab. Tapi sekarang sudah berubah, khususnya untuk wanita yang dengan kelas 'tinggi'. Ada beberapa tempat 'high-end' yang tidak bisa dimasuki wanita berhijab.
Delia mengaku pernah ditolak untuk masuk ke restoran mewah di kawasan laut Mediterania karena ia berhijab. Delia merasa, kini wanita berhijab dianggap 'kelas bawah' di Mesir
Lebih lanjut lagi Delia mengatakan ada beberapa wanita 'upper-class' di Mesir yang memutuskan untuk menanggalkan hijabnya. Dan jumlahnya terus naik setiap tahunnya. Tekanan dari pertemanan jadi pengaruh yang besar.
Tonton juga 'Voice of Baceprot, Band Hijabers Metal':
Baca juga: Mahasiswi Kanada Ciptakan Hijab Darurat untuk Bantu Korban Islamophobia
Hal ini sejalan dengan pendapat Manal Roostam, seorang atlet berhijab populer yang pernah digandeng Nike. Menurut Manal, banyak teman-temannya yang mulai meninggalkan hijab dan menyebut kondisi ini sebagai 'anti-hijab era'.
"Saya pun terus diprovokasi untuk melepas hijab. Akhirnya saya membuat gerakan 'Survival Hijab," ungkap Manal yang kini tinggal di Dubai.
Grup 'Survival Hijab' di Facebook kini memiliki sekitar 620 ribu anggota. Kebanyakan anggota berasal dari Mesir. Menurut Manal, grup ini menjadi wadah para hijabers untuk berpendapat. Mereka memiliki ketakutan untuk berpendapat secara langsung, dan menggunakan grup ini untuk bersuara. (sil/sil)
Namun, siapa sangka berhijab di Mesir ternyata lebih sulit dibandingkan London? Baru-baru ini seorang wanita asal Mesir menuturkan keresahannya kepada BBC. Wanita berhijab itu bernama Dalia Anan.
"Lebih mudah berhijab di London daripada Kairo," tuturnya dilansir dari BBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalia Anan pindah ke Inggris dua tahun yang lalu bersama anaknya. Ia bekerja di sebuah perusahaan IT. Menurutnya, dibandingkan di London, orang-orang Mesir lebih suka menilainya dari penampilan saja.
Mesir memang didominasi oleh muslim. Dulu, Mesir jadi tempat yang nyaman untuk berhijab. Tapi sekarang sudah berubah, khususnya untuk wanita yang dengan kelas 'tinggi'. Ada beberapa tempat 'high-end' yang tidak bisa dimasuki wanita berhijab.
Delia mengaku pernah ditolak untuk masuk ke restoran mewah di kawasan laut Mediterania karena ia berhijab. Delia merasa, kini wanita berhijab dianggap 'kelas bawah' di Mesir
Lebih lanjut lagi Delia mengatakan ada beberapa wanita 'upper-class' di Mesir yang memutuskan untuk menanggalkan hijabnya. Dan jumlahnya terus naik setiap tahunnya. Tekanan dari pertemanan jadi pengaruh yang besar.
Tonton juga 'Voice of Baceprot, Band Hijabers Metal':
Baca juga: Mahasiswi Kanada Ciptakan Hijab Darurat untuk Bantu Korban Islamophobia
Hal ini sejalan dengan pendapat Manal Roostam, seorang atlet berhijab populer yang pernah digandeng Nike. Menurut Manal, banyak teman-temannya yang mulai meninggalkan hijab dan menyebut kondisi ini sebagai 'anti-hijab era'.
View this post on Instagram
"Saya pun terus diprovokasi untuk melepas hijab. Akhirnya saya membuat gerakan 'Survival Hijab," ungkap Manal yang kini tinggal di Dubai.
Grup 'Survival Hijab' di Facebook kini memiliki sekitar 620 ribu anggota. Kebanyakan anggota berasal dari Mesir. Menurut Manal, grup ini menjadi wadah para hijabers untuk berpendapat. Mereka memiliki ketakutan untuk berpendapat secara langsung, dan menggunakan grup ini untuk bersuara. (sil/sil)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Most Popular
1
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
2
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
3
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
4
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
5
Putih Jadi Warna 2026, Pantone Dihujani Kritik dan Tuduhan Tonedeaf
MOST COMMENTED











































