Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Hijab Organik hingga Anti Bakteri, Ini 5 Hijab Lokal yang Inovatif

Silmia Putri - wolipop
Rabu, 18 Apr 2018 14:09 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ayana Moon mengenakan hijab organik asal Indonesia. Foto: Instagram/zayanahijab
Jakarta - Menyadari besarnya pasar muslim di Indonesia, para pelaku bisnis hijab tak berhenti berinovasi untuk tetap eksis. Banyak yang berani mengeluarkan sesuatu yang berbeda, tak hanya berpaku pada tren.

Inovasi yang dilakukan cukup beragam mulai dari optimalisasi kain hingga kreasi desain hijab instan. Tak hanya desainer sekelas Irna Mutiara, brand lokal yang baru muncul pun banyak yang menyajikan ide segar.

Hijab Anti bakteri

Hijab Anti Bakteri. Foto: Instagram/RestuAnggraini

Di perhelatan Indonesia Fashoon Week 2018 lalu, desainer Restu Anggraini memperkenalkan hijab anti bakteri. Kain hijab tersebut terbuat dari benang khusus dan diberi cairan kimia yang bisa membasmi bakteri. Ide ini didasari kebutuhan sang desainer sendiri yang sering alergi dari keringat yang menempel pada hijabnya. Hijab ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp 100.000.

Hijab Organik

Hijab Organik. Foto: Instagram/ZayanaHijab

Hijab organik sudah lebih dulu dikeluarkan beberapa merek scarf luar negeri. Tapi di Indonesia, baru satu brand yang berani mengeluarkan hijab printing dengan 100% katun. Brand yang bernama Zayana Hijab ini menggunakan teknologi khusus untuk bisa mencetak motif di atas kain organik. Ia pun menjadi yang pertama mengeluarkan bahan organik tencel di Indonesia. Kelebihan bahan organik ini adalah teksturnya yang halus dan tidak membuat gerah. Harganya mulai dari Rp 158.000.

Motif Hijab Buatan Penyandang Autis

Motif Scarf Buatan Penyandang Autis. Foto: Aninditya Damayanti

Inovasi yang satu ini terletak pada motifnya. Pemilik brand hijab lokal DAMA, Aninditya Damayanti mengajak penyandang autis dari Kreatif Abyakta untuk membuat motif scarf dalam rangka Hari Autis Sedunia. Penyandang autis yang terpilih bernama Keken. Ia sudah lihai menggambar di Photoshop. Karyanya ini membuktikan bahwa penyandang autis sepatutnya bisa diapresiasi karyanya dan mereka bisa bekerja secara profesional. Motif hijab buatan Keken ini dijual dengan harga Rp 225.000.

Motif Hijab 90-an

Motif Hijab 90-an. Foto: Doc. Allura Scarf

Masih dari inovasi motif. Salah satu brand hijab lokal, Allura Scarf menggambar motif hijab yang lain dari yang lain. Ia membawa memori tahun 90-an ke dalam scarf. Gambar kaset hingga ular tangga ada di dalam hijab segi empat itu. Bahan yang digunakan berupa voal. Harganya dibandrol sekitar Rp 295.000

Hijab Syar'i 20 Gaya

Multihimar. Foto: Instagram/IrnaMutiara

Desainer Irna Mutiara memang dikenal sebagai desainer busana muslim yang sering mengeluarkan ide brilian. Belum lama ini ia merilis produk hijab syar'i instan multifungsi yang bisa di-styling lebih dari 20 gaya. Hijab yang menggabungkan khimar dan selendang itu dinamakan Multikhimar. Irna pun menyajikan aksesori khusus berbentuk buckle untuk melengkapi hijab tersebut. Ia sudah mencoba desain ini dengan dua bahan yaitu sifon dan polyspoon. Harganya cukup bervariasi mulai dari Rp 350.000.
(sil/sil)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads