Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Laporan dari New York

Curhat Dokter Berhijab yang Bajunya Dibakar Haters di New York, AS

Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 20 Sep 2016 15:22 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Instagram
Jakarta - Banyak wanita muslim yang menjadi korban Islamophobia. Kini hal tersebut dialami oleh hijabers asal Inggris, Nemariq Al-Hinai. Wanita dengan sapaan akrab Nemari itu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sosok pria tak dikenal ketika sedang bertandang ke New York, Amerika Serikat.

Ketika berbincang dengan Wolipop di The Plaza, New York, Nemari mengaku masih merasa trauma dengan kejadian yang dialaminya saat berjalan sendirian di kawasan Fifth Avenue dekat butik Valentino. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke New York. Kala itu, ia mengatakan sedang menghabiskan waktu untuk berjalan melihat-lihat di sekitar Fifth Avenue, New York, dekat dari tempatnya menginap.

Nemari terbang ke New York bersama temannya, Marwa Ali. Namun Marwa tidak bisa ikut berjalan-jalan karena masih merasa lelah setelah melakukan penerbangan dari Inggris ke New York. Wanita 35 tahun itu memilih untuk berpergian sendirian tanpa berpikiran buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak disangka, ada seorang pria yang berpapasan dengannya lalu menyalakan pemantik api ke arah busananya. Yang tersundut adalah bagian lengan dan Nemari pun mengalami luka di lengan atas karena api merobek sedikit blouse putih yang dikenakannya.

Kejadian tersebut dialami Nemari pada Sabtu malam, (10/9/2016). Nemari yang ketakutan langsung berteriak tapi sayang tidak ada yang menolongnya.

"Aku berteriak kaget. Tapi pria itu tetap terus menyalakan pemantik apinya. Aku kibaskan api itu dengan tanganku dan aku menangis terkejut, tapi tidak ada yang menolongku," cerita Nemari kepada Wolipop saat ditemui di New York, Jumat (16/9/2016).

Masih dengan isak tangis yang hebat, Nemari langsung berlari ke kantor polisi terdekat. Ketika sampai di kantor polisi, Nemari yang terlihat terus berurai air mata tampak tak bisa menjelaskan kejadian yang dialaminya. Ia kemudian dibantu oleh salah seorang turis dari Turki yang tak sengaja lewat dan melihat Nemari. Ia pun mencoba melaporkan detail penyerangan yang dilakukan oleh pria kulit hitam tersebut.

Setelah melapor, Nemari memutuskan untuk kembali ke hotelnya. Wanita yang berprofesi sebagai dokter gigi itu tidak berani lagi melangkah keluar sendiri karena terlalu trauma. Selain melapor ke polisi terdekat, Nemari dibantu temannya Marwa juga memberitahukan kasus penyerangan tersebut ke Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) di New York.

Kemudian CAIR berusaha membantu Nemari agar mendapatkan perlindungan hukum untuk mengusut kasus tersebut. Kini sudah dikabarkan bahwa pelakunya telah tertangkap. Dilansir dari New York Post, kejadian itu dianggap ada pengaruhnya dengan politik yang sedang bergejolak di negeri Paman Sam itu.

"Ini bisa menjadi bukti ada pengaruhnya dengan politik. Bahkan di tempat seperti New York, salah satu wilayah paling beragam di AS, kita melihat serangan anti-muslim," ujar Zainab Chaudry, salah satu juru bicara dari CAIR.

(ays/ays)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads