Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Waspada Skinny Fat, Tubuh Tampak Kurus tapi Ternyata Numpuk Lemak Berbahaya

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 21 Okt 2025 05:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi tubuh kurus.
Ilustrasi visceral fat. Foto: Getty Images/bymuratdeniz
Jakarta -

Tubuh kurus tapi banyak lemak? Hati-hati kamu menimbun skinny fat yang bisa berbahaya bagi tubuh.

Skinny fat adalah istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tampak kurus dari luar. Namun, sebenarnya memiliki timbunan lemak visceral atau lemak tersembunyi di dalam tubuh.

Lemak ini biasanya mengelilingi organ vital seperti hati, jantung, dan usus. Visceral fat justru lebih berbahaya dibandingkan lemak yang terlihat di permukaan kulit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tubuh tampak ideal, orang dengan kondisi skinny fat tetap bisa berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, stroke, hingga diabetes tipe 2.

Sebuah studi besar dari McMaster University, Kanada, menganalisis hasil MRI dan data kesehatan lebih dari 33.000 orang dewasa di Kanada dan Inggris. Hasilnya cukup mengejutkan, lemak visceral terbukti berhubungan erat dengan penebalan serta penyumbatan arteri karotis, pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak.

ADVERTISEMENT

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Communications Medicine, penyempitan arteri ini bisa menjadi tanda bahwa pembuluh darah penting lainnya, termasuk yang menuju jantung, juga mulai tersumbat. Profesor Russell de Souza, salah satu peneliti utama, mengatakan bahwa temuan ini menjadi peringatan keras bagi semua orang, baik bagi tenaga medis maupun masyarakat umum.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko jantung klasik seperti kolesterol dan tekanan darah, lemak visceral dan lemak hati tetap berperan besar dalam merusak pembuluh darah," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mail.

Skinny Fat Tidak Bisa Dinilai dari Berat Badan Saja

Close-up of overweight woman measuring her waist with tape measure

Foto: Getty Images/mediaphotos

Selama ini, banyak orang menilai kesehatan hanya berdasarkan BMI (Body Mass Index). Padahal, BMI hanya menghitung berat badan total tanpa melihat distribusi lemak tubuh.
Profesor Marie Pigeyre dari McMaster University menegaskan bahwa cara menilai risiko obesitas seharusnya tidak hanya berdasarkan berat badan atau ukuran pinggang.

"Kadang seseorang bisa terlihat kurus, tapi memiliki lemak tersembunyi di organ dalamnya," katanya.

Temuan ini menegaskan pentingnya pemeriksaan berbasis pencitraan, seperti MRI atau CT scan, untuk mendeteksi timbunan lemak tersembunyi yang bisa meningkatkan risiko penyakit serius.

Artinya, memiliki berat badan normal berdasarkan hitungan BMI belum tentu berarti bebas dari risiko penyakit jantung. BMI hanya mengukur berat total, bukan distribusi lemak dalam tubuh.

Risiko Skinny Fat: Dari Jantung hingga Diabetes

The women used to push the cake plate with the people. Do not eat desserts for weight loss.

Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan

Penelitian tambahan dari tim Harvard yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa prevalensi obesitas meningkat hingga 60% ketika diagnosis tidak hanya didasarkan pada BMI, tetapi juga memperhitungkan distribusi lemak tubuh.

Kelompok yang disebut 'anthropometric obesity' - orang dengan BMI normal tapi memiliki proporsi lemak berlebih - tercatat memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi mengalami kerusakan organ dan diabetes dibandingkan mereka yang tidak mengalami obesitas.

Cara Cegah Skinny Fat

Kabar baiknya, skinny fat bisa dicegah dengan gaya hidup yang tepat. Berikut beberapa tips dari para ahli:

- Aktif bergerak. Lakukan olahraga yang memadukan kardio dan latihan kekuatan untuk membakar lemak serta membentuk massa otot.

- Batasi konsumsi gula dan alkohol. Dua hal ini sangat berpengaruh pada penumpukan lemak di organ dalam.

- Tidur cukup dan kelola stres. Hormon stres (kortisol) yang tinggi bisa memicu penyimpanan lemak visceral.

- Selalu pakai tabir surya dan makan makanan bergizi. Tubuh yang sehat berawal dari sel yang terlindungi dan nutrisi yang seimbang.

Jadi, untuk kamu yang merasa tubuhmu 'aman' karena ramping atau kurus, harus tetap menjaga makan dan pola hidup sehat. Lemak tersembunyi tetap bisa berbahaya jika tidak diimbangi pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan rutin.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads