Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Makin Banyak Gen Z Sudah Beruban, Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 04 Sep 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Wanita Rambut Beruban
Ilustrasi wanita rambut beruban. Foto: Dok. Instagram @grombre
Jakarta -

Uban biasanya muncul di usia paruh baya. Namun kini semakin banyak anak muda, termasuk Gen Z yang masih berusia belasan hingga awal 20-an, sudah ditumbuhi rambut yang memutih.

Belakangan muncul fenomena Gen Z memamerkan rambut mereka yang sudah memutih di media sosial, terutama TikTok. Bahkan, ada yang baru berusia 19 tahun tetapi sudah beruban.

Padahal, menurut sebuah studi pada 2021, rata-rata uban baru muncul di usia pertengahan 30-an untuk orang Kaukasia, akhir 30-an untuk orang Asia, dan pertengahan 40-an untuk orang Afrika. Artinya, uban pada Gen Z muncul hampir dua dekade lebih cepat dari seharusnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut para ahli kesehatan, uban kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah yang lebih serius dalam tubuh.

Ketidakseimbangan Mineral Jadi Pemicu

ADVERTISEMENT

Catarina Orr-Lee, seorang health coach dari Ohio, mengatakan bahwa uban di usia dini bisa jadi tanda adanya ketidakseimbangan mineral dalam tubuh. Menurutnya, kadar zinc (seng) dan kalsium yang terlalu tinggi, serta kadar zat besi dan mangan yang rendah, berpotensi memicu tumbuhnya uban. Kekurangan tembaga juga bisa memperburuk kondisi ini.

Hal senada disampaikan oleh dr. Viktoryia Kazlosukaya, seorang dokter kulit di New York, AS.

"Tidak mengejutkan, karena tembaga, zinc, dan zat besi berperan penting dalam aktivitas enzim tirosinase," jelasnya, seperti dikutip dari New York Post.

Enzim ini sangat penting untuk produksi pigmen rambut. Dia menambahkan, uban dini sering ditemukan pada orang dengan anemia defisiensi zat besi. Dalam kasus ini, terapi dengan suplementasi zat besi bisa membantu mengembalikan warna rambut seperti semula.

Stres Oksidatif dan Gaya Hidup

Wanita rambut beruban

Foto: Getty Images/Kostikova

Selain mineral, stres oksidatif juga menjadi faktor besar dalam munculnya uban lebih cepat.

"Tembaga berperan membantu tubuh melawan stres oksidatif. Namun, stres kronis justru bisa menguras cadangan tembaga, sehingga rambut lebih cepat memutih," lanjut dr. Viktoryia.

Selain itu, faktor genetik, gangguan tiroid, penyakit autoimun, kebiasaan merokok, hingga kekurangan vitamin B-12 juga dapat mempercepat proses tumbuhnya uban, menurut laman Healthline.

Jangan Asal Minum Suplemen

Untuk mengetahui apakah uban dini dipicu oleh defisiensi atau kelebihan mineral, Orr-Lee merekomendasikan tes analisis mineral jaringan rambut. Tes ini bisa menunjukkan kadar mineral yang terkandung dalam helai rambut seseorang.

Namun, dia mengingatkan agar tidak serta-merta membeli banyak suplemen.
"Banyak orang mendengar bahwa mereka butuh mineral, lalu langsung berburu suplemen di pasaran. Padahal, itu bukan sumber terbaik. Sumber mineral paling baik tetaplah dari makanan sehari-hari," tegasnya.

Tips Mencegah Uban Dini untuk Gen Z

Woman looking at the first grey hair on her scalp

Foto: Thinkstock

Kalau kamu masih muda tapi mulai melihat uban muncul, jangan panik dulu. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan rambut sekaligus mencegah uban datang terlalu cepat.

1. Perbanyak makanan kaya mineral dan vitamin

Konsumsi makanan tinggi zat besi, tembaga, dan vitamin B-12 seperti daging merah, hati ayam, kacang-kacangan, seafood, serta sayuran hijau.

2. Kelola stres dengan baik

Stres kronis bisa mempercepat munculnya uban. Cobalah olahraga ringan, meditasi, journaling, atau sekadar "me time" untuk membantu menenangkan pikiran.

3. Stop merokok

Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga mempercepat penuaan, termasuk memicu rambut beruban lebih cepat.

4. Tidur cukup

Kurang tidur membuat tubuh rentan stres oksidatif. Usahakan tidur 7–8 jam setiap malam agar tubuh dan rambut tetap sehat.

5. Hindari diet ekstrem

Mengurangi asupan makanan terlalu ketat bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan rambut untuk tetap berpigmen.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads