Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

5 Tanda Tubuh Kurang Protein yang Sering Diabaikan, Bisa Ganggu Kesehatan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Sabtu, 30 Agu 2025 14:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi protein hewani
Foto: Getty Images/iStockphoto/Aamulya
Jakarta -

Protein bukan sekadar makronutrien penting, tapi juga fondasi utama untuk kekuatan otot, metabolisme, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

"Protein adalah nutrisi esensial yang terlibat dalam begitu banyak proses tubuh," jelas Jessica Cording, RD, CDN, penulis The Little Book of Game-Changers, seperti dilansir Women's Health Mag.

Dia menambahkan bahwa protein juga berperan dalam kesehatan rambut, kulit dan kuku. Tak sampai di situ, protein sangat penting untuk membangun dan menjaga jaringan otot, mendukung jaringan ikat, hingga membantu kita merasa kenyang lebih lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, kebutuhan protein harian adalah 25-30 gram per sekali makan. Tapi kenyataannya, banyak orang tidak menyadari apakah asupan mereka sudah cukup atau masih kurang.

Menurut para ahli, ini tanda-tanda tubuh yang bisa jadi alarm jika kamu kekurangan protein:

ADVERTISEMENT

1. Cepat Lapar Lagi

Baru saja makan tapi rasanya sudah ingin ngemil lagi? Bisa jadi karena porsi proteinmu terlalu sedikit.

"Kalau seseorang selalu merasa lapar, hal pertama yang saya cek biasanya adalah asupan proteinnya," kata Jessica.

2. Luka Susah Sembuh

Protein punya peran penting dalam proses penyembuhan luka karena membantu pembentukan jaringan baru dan kolagen. Ketika asupan protein kurang, tubuh jadi lebih lambat memperbaiki diri.

"Kadang ketika orang tidak cukup makan protein, tubuhnya tidak bisa pulih sebaik seharusnya," jelasnya.

3. Sulit Membentuk Otot

Rajin angkat beban tapi hasilnya tak kunjung terlihat? Bisa jadi bukan salah latihanmu, melainkan kekurangan protein. Tentu saja, protein bukan satu-satunya faktor, tapi tanpa nutrisi ini, otot tidak punya bahan bakar untuk berkembang.

4. Rambut Rontok

Ilustrasi rambut rontok

Ilustrasi rambut rontok. Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Rambut rontok bisa disebabkan banyak hal, tapi kurang protein juga bisa jadi salah satu penyebab tersembunyi.

"Folikel rambut selalu mengalami siklus pertumbuhan, transisi, dan istirahat. Protein dibutuhkan untuk mendukung siklus ini," ujar dr. Gary Goldenberg, ahli dermatologi dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai Hospital.

Tanpa protein cukup, folikel sehat yang baru tidak bisa terbentuk, akibatnya, rambut lebih mudah rontok.

5. Kuku Rapuh dan Mudah Patah

Kuku sebagian besar terbuat dari keratin, sejenis protein. Jadi, saat tubuh kekurangan protein, produksi keratin pun berkurang, membuat kuku kering, rapuh, dan mudah patah.

Cara Menambah Asupan Protein

Ilustrasi protein shake

Ilustrasi protein shake. Foto: Getty Images/Thomas_EyeDesign

Jika merasa tanda-tanda di atas mulai kamu alami, jangan panik dulu. Menurut Jessica, cara menambah protein bisa dimulai dari langkah kecil.

Tidak harus langsung menyantap dada ayam tiga kali sehari atau makan daging merah setiap hari. Lakukan secara perlahan, dimulai dari porsi kecil.

"Tambahkan porsi yogurt, campur cottage cheese ke telur orak-arik, atau masukkan satu sendok bubuk kolagen ke kopi. Semua itu bisa perlahan menambah asupan protein harian," sarannya.

Selain itu, protein shake bisa jadi solusi praktis. Ahli gizi Bonnie Taub-Dix, RDN, juga mengingatkan pentingnya protein saat sarapan.

"Jangan lewatkan protein di pagi hari. Sertakan sumber protein baik seperti telur, yogurt, tahu, atau salmon asap," ujarnya.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads