Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Putri Influencer Kesehatan Meninggal, Tolak Kemoterapi Demi Terapi Alternatif

Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 06 Agu 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Paloma Shemirani
Paloma Shemirani Foto: dok. Facebook
Jakarta -

Paloma Shemirani, wanita muda asal Inggris, meninggal dunia di usia 23 tahun setelah memutuskan menolak kemoterapi untuk mengobati kanker yang dideritanya. Paloma lebih memilih terapi alternatif yang direkomendasikan oleh ibunya sendiri, Kate Shemirani, seorang influencer kesehatan yang dikenal kontroversial.

Paloma sebelumnya didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin, jenis kanker yang memiliki tingkat kesembuhan hingga 80 persen apabila ditangani dengan kemoterapi. Namun, dia tidak mengikuti anjuran medis, Paloma menjalani terapi alternatif berupa coffee enema, prosedur memasukkan larutan kopi ke dalam usus besar melalui anus.

Menurut kakaknya, Gabriel Shemirani, Paloma menjalani prosedur tersebut hingga lima kali. Ia menyampaikan hal ini dalam proses inquest atau pemeriksaan kematian yang saat ini tengah berlangsung di Inggris. Gabriel secara terbuka menyalahkan sang ibu karena telah mengarahkan adiknya untuk tidak menjalani pengobatan medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adik perempuan saya telah meninggal dunia sebagai akibat langsung dari tindakan dan keyakinan ibu saya, dan saya tidak ingin orang lain mengalami kesedihan atau kehilangan yang sama seperti yang saya alami," ujar Gabriel kepada BBC.

Paloma ShemiraniPaloma Shemirani Foto: dok. Facebook

Sebelum meninggal, Paloma sempat menulis pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa ia tidak percaya dirinya menderita kanker. Ia menyebut diagnosis tersebut sebagai "fantasi absurd tanpa bukti," dan menyatakan kekhawatirannya bahwa kemoterapi bisa menyebabkan kemandulan.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak ingin menjalani pengobatan seberat itu yang bisa saja membunuh saya, padahal ada kemungkinan ini bukan kanker," tulis Paloma.

Paloma meninggal dunia pada 24 Juli tahun lalu akibat serangan jantung yang dipicu oleh tumor yang tidak ditangani secara medis. Tragedi ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk saudara-saudara Paloma yang menilai sang ibu turut bertanggung jawab atas kematian adiknya.

Kate Shemirani adalah mantan perawat yang dicabut izin praktiknya setelah dinilai menyalahgunakan profesinya untuk menyebarkan informasi palsu, termasuk propaganda antivaksin saat pandemi COVID-19. Kate dikenal sebagai penganut teori konspirasi yang sempat menyamakan tenaga kesehatan pemberi vaksin dengan penjahat perang Nazi. Dia juga mengklaim bahwa vaksin justru menjadi penyebab penyebaran virus.

Kate pernah mengatakan bahwa dia berhasil sembuh dari kanker payudara melalui terapi Gerson, metode alternatif yang belum disetujui FDA dan tidak memiliki dukungan ilmiah kuat. Terapi ini mengandalkan pola makan vegan ketat, jus segar, suplemen, dan enema kopi berkala.

Tidak hanya Gabriel yang mengecam sang ibu. Kakak Paloma lainnya, Sebastian, juga menyuarakan kritik pedas terhadap Kate. Ia bahkan menyerukan agar ibunya dituntut secara hukum atas pengaruh berbahaya dari pernyataan-pernyataannya.

"Hanya tinggal menunggu waktu sebelum seseorang bertindak berdasarkan nasihat buruk yang dia berikan kepada publik," ujar Sebastian kepada BBC Radio 4.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads