Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kesalahan Nomor 1 yang Bikin Diet Gagal, Menurut Ahli Gizi

Eny Kartikawati - wolipop
Minggu, 27 Jul 2025 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Young woman ends her diet. Has she succeeded or failed?
Penyebab diet gagal.
Jakarta -

Sedang menjalani diet tapi berat badan susah turun? Bisa jadi ini kesalahan nomor satu yang bikin diet kamu gagal, menurut ahli gizi.

Menurut para ahli gizi, ada satu faktor penting yang sering diabaikan banyak orang yang sedang diet. Faktor yang mempengaruhi kesukesan diet ini bukan soal jumlah kalori yang dimakan atau seberapa sering kamu olahraga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang benar bahwa pilihan makanan sangat berpengaruh dalam proses menurunkan berat badan. Namun keberhasilan menurunkan berat badan tidak hanya ditentukan oleh apa yang kamu makan. Dua ahli gizi bersertifikat mengungkapkan bahwa kurang tidur adalah satu penghambat utama dalam proses penurunan berat badan.

ADVERTISEMENT

Jangan Remehkan Tidur yang Cukup

Selama ini pola makan dan olahraga selalu menjadi fokus utama dalam menurunkan berat badan. Tapi tidur berkualitas juga tak kalah penting. Tidur membantu memulihkan energi fisik dan mental, serta berperan besar dalam mengatur berat badan.

"Bahkan hanya satu malam kurang tidur bisa berdampak negatif pada pola makan Anda," ujar Melissa Azzaro, RDN, pemilik praktik konsultasi gizi The Hormone Dietitian.

Menurut Azzara, manusia butuh tidur untuk memiliki energi. Saat tubuh kurang istirahat, keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula cenderung meningkat.

"Ketika tubuh terasa lelah, Anda akan lebih malas berolahraga atau tidak bisa berolahraga dengan intensitas yang cukup untuk membakar lemak," ujarnya.

Alasan Kurang Tidur Bikin Diet Penurunan Berat Badan Gagal

Depressed woman sitting on the bed at night, she is sad and suffering from insomnia

Foto: iStock

Keterkaitan antara pola tidur dan pola makan seringkali tidak disadari. Saat kurang tidur, tubuh secara otomatis memilih makanan yang tinggi kalori, terutama camilan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat. Sebaliknya, tidur cukup justru membantu menjaga nafsu makan tetap terkendali dan mendukung penurunan berat badan.

Lainey Younkin, M.S., RD, ahli gizi spesialis penurunan berat badan dari Lainey Younkin Nutrition, menjelaskan bahwa kurang tidur dapat mengacaukan keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar.

"Tidur kurang dari enam sampai delapan jam per malam akan memengaruhi hormon-hormon penting dalam tubuh, seperti peningkatan ghrelin (hormon yang menimbulkan rasa lapar) dan penurunan leptin (hormon yang memberikan sinyal kenyang)," ungkapnya.

Ketidakseimbangan ini membuat tubuh cenderung makan lebih banyak, yang akhirnya bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Riset berjudul "Sleep Duration and Obesity in Adulthood: An Updated Systematic Review and Meta‑analysis" mengungkapkan tidur kurang dari enam jam per malam meningkatkan indeks masa tubuh, risiko obsesitas dan kecenderungan pola makan yang tidak sehat.

Berapa Jam Tidur yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan?

Young female sleeping peacefully in her bedroom at night, relaxing

Foto: iStock

Menurut Dr. Michael Chichak (MD), seorang direktur medis, tidur memainkan peran krusial dalam mengatur hormon yang memengaruhi rasa lapar dan kenyang. Dr. Michael menyarankan bahwa untuk mendukung penurunan berat badan, seseorang harus tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam. Tidur dengan durasi tersebut tidak hanya memberikan tubuh waktu yang cukup untuk pemulihan tetapi juga membantu menyeimbangkan hormon yang terkait dengan rasa lapar dan metabolisme.

Selain durasi, konsistensi jadwal tidur juga penting. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari dapat membantu tubuh mencapai ritme sirkadian yang stabil, yang berdampak positif pada kualitas tidur secara keseluruhan.

Untuk mendapatkan tidur yang lebih restoratif, Dr. Michael menyarankan untuk menghindari kafein di sore hari karena dapat mengganggu siklus tidur. Kurangi juga penggunaan gadget sebelum tidur. Blue light dari perangkat seperti ponsel dan laptop dapat menjadi proses melatonin, hormon yang membantu tidur.

Stres kronis juga dapat menghambat penurunan berat badan dengan meningkatkan kadar kortisol, yang memicu rasa lapar dan menyimpan lemak di tubuh, terutama di area perut. Oleh karena itu, Dr. Michael merekomendasikan teknik pengurangan stres seperti yoga, meditasi, atau aktivitas hobi yang menyenangkan.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads