Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Apakah Roti Gandum Benar-benar Sehat untuk Diet Turun BB? Pahami Faktanya

Arina Yulistara - wolipop
Kamis, 19 Jun 2025 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Makan Roti Gandum untuk Diet
Foto: Getty Images/Igor Barilo
Jakarta -

Sering memilih roti gandum untuk diet turun berat badan? Apakah benar-benar sehat atau justru salah kaprah? Pahami faktanya di sini yuk.

Roti gandum sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan roti putih. Kandungan serat lebih tinggi dan klaim bahwa roti gandum berasal dari biji-bijian utuh membuatnya populer di kalangan pelaku gaya hidup sehat.

Meski demikian, para ahli gizi mengingatkan bahwa anggapan tersebut bisa saja terlalu disederhanakan dan mengandung beberapa miskonsepsi. Di tengah maraknya informasi media sosial tentang bahaya roti putih yang disebut-sebut bisa meningkatkan risiko penyakit serius, banyak orang akhirnya memilih roti gandum tanpa memahami konteks nutrisi secara menyeluruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pakar gizi, penting untuk mengetahui bahwa tidak semua jenis roti gandum dibuat dengan cara yang sama. Label sehat pada produk ini perlu ditelaah dengan lebih kritis. Lantas, apakah benar roti gandum selalu menjadi pilihan terbaik untuk diet?

Mari pahami serba-serbi roti gandum untuk diet, terutama jika kamu menjadikannya sebagai bagian menu makanan pokok dalam program penurunan berat badan.

ADVERTISEMENT

Roti Gandum Bagus untuk Diet?

Roti gandum utuh dibuat dari biji-bijian yang tidak mengalami proses penggilingan secara penuh seperti pada roti putih. Ini berarti roti gandum masih mengandung bagian bran (kulit luar) dan germ (inti biji) yang kaya serat, protein, dan berbagai vitamin penting seperti B-kompleks dan vitamin A.

Mengutip Mayo Clinic, nutrisi ini umumnya tidak ditemukan dalam roti putih yang berasal dari biji-bijian olahan. Ahli gizi terdaftar, Miranda Galati, menjelaskan bahwa roti dari biji-bijian utuh cenderung lebih mengenyangkan dan memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan roti putih.

"Sementara biji-bijian olahan adalah biji-bijian yang biasanya telah dibuang kulit arinya atau lembaganya. Hal itu dapat mengurangi kandungan nutrisi dan membuatnya kurang mengenyangkan," kata Galati, dilansir dari USA TODAY.

Kandungan serat dan mikronutrien dalam roti gandum juga bisa membantu mengatur kadar gula darah dan mendukung kesehatan pencernaan. Ini merupakan faktor penting dalam penurunan berat badan.

Kelebihan dan Kekurangan Roti Gandum untuk Diet

Makan Roti Gandum untuk Diet

Foto: Getty Images/Igor Barilo

Roti gandum memang mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan roti putih. Namun produk ini sering kali dibanderol dengan harga yang lebih mahal sehingga tidak semua orang memiliki akses yang mudah terhadapnya.

Selain itu, tidak semua roti berlabel 'gandum utuh' benar-benar terbuat dari 100% whole grain. Beberapa produk mencampurnya dengan tepung olahan yang mengurangi manfaat nutrisinya.

Untuk itu, penting bagi kamu membaca label kemasan dengan cermat dan mencari produk yang mencantumkan 'whole wheat' atau '100% whole grain' sebagai bahan utama. Galati menambahkan bahwa yang paling penting juga membangun pola makan seimbang dan berkelanjutan, bukan terobsesi pada satu jenis makanan sebagai kunci utama kesuksesan diet.

"Semuanya tentang keseimbangan. Pilihlah biji-bijian yang sedikit diolah sebagian besar waktu tapi pastikan untuk menyisakan ruang bagi hal-hal yang menyenangkan agar diet Anda agar berkelanjutan," tambah Galati.

Roti Putih Bukan Musuh Diet Asal Terkendali

Roti tawar

Foto: Getty Images/iStockphoto/SasaJo

Roti putih sering kali mendapatkan reputasi buruk, faktanya, tidak semua klaim negatif tersebut didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Dalam banyak kasus, anggapan bahwa roti putih menyebabkan berbagai penyakit kronis berasal dari kesalahan memahami korelasi dan sebab-akibat.

Konsumsi roti putih dalam jumlah wajar kecil kemungkinannya menyebabkan gangguan kesehatan. Galati menekankan pentingnya konteks dalam memilih makanan.

Menurutnya, roti putih bisa tetap menjadi bagian dari diet sehat selama dikonsumsi secara seimbang. Pilihan makanan terbaik seharusnya mempertimbangkan faktor seperti anggaran, budaya, preferensi rasa, dan tujuan kesehatan seserang, bukan hanya berdasarkan stigma atau tren sesaat di media sosial.

"Sungguh menakjubkan untuk membuat pilihan yang lebih padat nutrisi jika memungkinkan, tapi memilih opsi yang lebih praktis juga tidak selalu merupakan hal buruk. Sebagai ahli diet terdaftar yang ingin Anda membangun gaya hidup sehat jangka panjang, saya sarankan untuk membuang gagasan bahwa ada versi paling sehat dari apa pun," pungkas Galati.

Berdasarkan pedoman dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), disarankan agar setidaknya setengah dari asupan biji-bijian harian berasal dari biji-bijian utuh. Namun ini bukan berarti biji-bijian olahan seperti yang ada dalam roti putih harus dihindari sepenuhnya.

Justru pendekatan yang fleksibel dan seimbang lebih disarankan untuk mempertahankan pola makan sehat dalam jangka panjang. Galati menegaskan bahwa tidak perlu mengejar kesempurnaan dalam pola makan.

Pilihlah roti gandum utuh untuk diet jika memungkinkan, tapi tidak masalah menikmati roti putih sesekali. Tujuan utamanya adalah menciptakan gaya hidup yang sehat dan realistis, bukan penuh tekanan atau rasa bersalah.

Jadi, apakah roti gandum benar-benar sehat untuk diet? Jawabannya iya, tapi dengan catatan kandungannya benar-benar 100% gandum utuh.

Roti gandum bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan roti putih karena kandungan serat dan nutrisinya lebih tinggi. Namun memilih roti sebagai bagian dari diet sebaiknya tidak hanya didasarkan pada label 'gandum utuh', tapi juga pada kebutuhan dan kenyamanan masing-masing.

Dibandingkan fokus pada mana roti yang lebih sehat, alangkah baiknya jika kita melihat keseluruhan pola makan dan gaya hidup.

(hst/hst)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads