Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

#RamadanJadiMudah by BSI

6 Hal yang Terjadi pada Kulit Saat Puasa, Bisa Bikin Wajah Kinclong Tapi...

Anggi Mayasari - wolipop
Jumat, 07 Mar 2025 14:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Tips Diet Saat Puasa
Jakarta -

Saat berpuasa, tubuh mengalami berbagai perubahan, termasuk pada kulit. Menurut dokter kulit ada beberapa hal yang terjadi pada kulit saat kita berpuasa.

Puasa mengubah kadar hormon, yang dapat menyebabkan produksi minyak berlebih dan pori-pori tersumbat. Selain itu, berkurangnya asupan air selama puasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang menyebabkan kulit kering dan kusam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, stres dan kelelahan selama periode puasa Ramadan juga dapat menyebabkan masalah kulit. Berikut deretan hal yang terjadi pada kulit saat kita berpuasa:

1. Kulit Jadi Lebih Kering

Agar Kulit Tak Kering, Hindari Konsumsi 5 Makanan dan Minuman IniKulit Kering. Foto: Getty Images/iStockphoto/sinceLF

Saat berpuasa, tubuh kehilangan banyak cairan karena tidak ada asupan air sepanjang hari. Ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering, terutama jika kurang mengonsumsi makanan yang kaya air atau pelembap sebelum dan setelah puasa.

ADVERTISEMENT

2. Produksi Minyak Bisa Berkurang atau Meningkat

Konsumsi 7 Makanan Enak Ini Untuk Atasi Kulit Wajah BerminyakIlustrasi wajah berminyak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Bartosz Luczak

Pada kulit kering, produksi minyak bisa semakin berkurang, menyebabkan kulit tampak kusam dan lebih mudah mengelupas. Sementara itu, pada kulit berminyak, beberapa orang justru mengalami peningkatan produksi minyak sebagai respons terhadap dehidrasi, yang bisa memicu munculnya jerawat.

3. Kulit Terlihat Lebih Kusam

unhappy Asian woman age 40 checking her dark eyes circle problem in mirrorIlustrasi kulit kusam. Foto: iStock

Puasa Ramadan terkadang menyebabkan seseorang mengalami kurangnya cairan, asupan nutrisi tertentu, dan perubahan pola tidur. Ini dapat membuat kulit terlihat lebih lelah dan kurang bercahaya.

4. Risiko Muncul Jerawat

Skincare salicylic acidIlustrasi jerawat. Foto: Getty Images/Kittisak Kaewchalun

Perubahan pola makan dan keseimbangan hormon saat berpuasa dapat memicu jerawat. Ini juga bisa terjadi terutama jika mengonsumsi makanan berminyak atau manis saat berbuka dan sahur.

5. Regenerasi Kulit Melambat

Cheerful Muslim woman wearing a hijab engages with her smartphone, portraying connectivity and modern lifestyle.

Foto: Getty Images/Liubomyr Vorona

Saat puasa apabila nutrisi dan hidrasi kurang optimal dapat memperlambat proses regenerasi sel kulit. Apabila regenerasi kulit melambat, bisa menyebabkan kulit tampak lebih kusam dan proses penyembuhan jerawat atau luka lebih lambat.

6. Lingkaran Hitam di Bawah Mata Bisa Meningkat

lingkaran hitam bawah mata

Foto: iStock

Kurangnya tidur atau perubahan pola tidur selama Ramadan dapat memperburuk lingkaran hitam di bawah mata. Dampaknya akan membuat wajah tampak lebih lelah.

Apakah Puasa Bisa Memperbaiki Kulit?

Skincare Korea

Foto: Getty Images/iStockphoto/Kikujiarm

Jika selama puasa seseorang mengonsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, dan cukup air saat sahur dan berbuka, kulit justru bisa terlihat lebih sehat dan bersih karena tubuh mengalami detoksifikasi alami. Selama kamu mempertahankan rutinitas perawatan kulit yang menghidrasi selama puasa, akan memengaruhi kesehatan kulit secara positif.

Menjaga rutinitas perawatan kulit yang baik dan menghidrasi sangat penting selama periode Ramadan, seperti yang disarankan dokter kulit dari Derma Aesthetic London.

"Untuk mendukung kesehatan kulit, penting untuk memprioritaskan hidrasi dan rutinitas perawatan kulit yang konsisten selama Ramadan. Eksfoliasi rutin, setidaknya seminggu sekali, sangat penting untuk menghilangkan sel kulit mati dan meningkatkan kesehatan kulit", kata Dr Raja seperti dikutip Cosmopolitan.

Orang-orang dapat memilih makanan yang lebih sehat dan kaya nutrisi selama waktu makan sebelum fajar dan setelah matahari terbenam, yang dapat mendukung kesehatan kulit dan memperbaiki warna kulit. Menurut dokter Krasnaya dari Evoclinic di Uni Emirat Arab, puasa menyebabkan penurunan konsumsi makanan manis dan olahan, yang berkontribusi terhadap masalah kulit seperti jerawat dan peradangan.

Sifat detoksifikasi puasa juga dapat berperan positif dalam pergantian sel. "Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan autofagi, suatu proses seluler yang membuang komponen dan racun yang rusak dari sel. Mekanisme pembersihan ini dapat meningkatkan kejernihan dan kecerahan kulit dengan membuang zat-zat berbahaya". Jelas Dr Krasnaya.

Tak hanya itu, saat puasa dengan kebiasaan makan yang lebih sehat, dapat mengurangi lemak tubuh dan mengalami perbaikan tekstur dan warna kulit. Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan peradangan dan ketidakseimbangan hormon, yang memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan eksim.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads