Pria Ini Targetkan Punya 100 Anak di 2025, Kisah Donor Sperma Tuai Polemik
Kemajuan teknologi reproduksi modern memunculkan berbagai fenomena unik dan kontroversial. Salah satunya adalah kisah Kyle Gordy, seorang pria asal California, Amerika Serikat, yang menjadi sorotan karena aktivitas donor spermanya.
Gordy mengklaim memiliki target menjadi ayah biologis dari 100 anak pada tahun 2025, yang memicu perdebatan tentang etika dan dampaknya. Kini, ia telah memiliki 87 anak biologis yang tersebar di seluruh dunia.
"Saya merasa luar biasa bisa membantu wanita yang ingin memiliki keluarga, meski saya sadar kontribusi saya terhadap populasi dunia masih sangat kecil," ungkap Gordy kepada NeedToKnow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gordy menggunakan situs web Be Pregnant Now untuk menawarkan jasanya secara gratis kepada wanita yang ingin memiliki anak. Ia mengaku tidak memiliki target spesifik selain membantu sebanyak mungkin wanita. Namun, langkahnya ini menuai banyak kritik dan kekhawatiran.
Pada tahun 2024, Gordy sempat menghentikan aktivitas donor untuk mencari pasangan hidup. Ia bahkan muncul di acara realitas 90 Day Fiancé dan menjalin hubungan dengan Anika Philipp, meskipun hubungan tersebut hanya bertahan delapan bulan karena profesi kontroversial Gordy.
Kini, Gordy kembali aktif mendonor dan merencanakan perjalanan ke berbagai negara seperti Jepang, Irlandia, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya.
"Saya mungkin akan melambat jika menemukan pasangan yang tepat, tetapi saya tidak akan memaksakan apapun," ujarnya.
Aktivitas Gordy mendapat banyak sorotan negatif, terutama dari para ahli di bidang kesuburan. Beberapa pihak mempertanyakan dampak psikologis dan sosial bagi anak-anak yang lahir dari donor spermanya, serta risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Fertility Associates, sebuah lembaga reproduksi di Selandia Baru, membatasi jumlah keluarga yang dapat menggunakan donor sperma seorang pria hingga tujuh keluarga. Direktur medis Andrew Murray mengecam praktik Gordy yang dianggap berbahaya dan tidak terkontrol.
"Tidak ada regulasi yang memadai, dan donor semacam ini tidak menjalani skrining untuk penyakit menular seksual atau genetik. Risiko keturunan yang tanpa sadar menjalin hubungan satu sama lain juga sangat tinggi," kata Murray kepada Herald.
Murray menambahkan bahwa praktik seperti yang dilakukan Gordy lebih merugikan daripada menguntungkan.
"Dari sudut pandang anak-anak, memiliki puluhan saudara kandung yang tersebar di berbagai tempat bisa menimbulkan kebingungan. Untuk para wanita, risiko infeksi dan potensi keterlibatan sang donor di masa depan juga menjadi kekhawatiran besar," ujar sang pakar.
(kik/kik)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
6 Bulan Makan Menu yang Sama Demi Kurus, Wanita Ini Berakhir Masuk UGD
Sering Memar Tanpa Sebab? Ini 10 Penyebabnya Menurut Ahli Kesehatan
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Most Pop: Penampilan Davina Karamoy, Sosoknya Sedang Jadi Sorotan
Moon Ga Young Tanggapi Kontroversi Gaya Seksi, Pakai Lingerie di Bandara
Belum Terlambat, Masih Ada Waktu Berburu Diskon Besar di Jakarta Premium Outlet
13 Drama China Romantis di Netflix yang Bikin Baper dan Ketagihan











































