Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ketahui Ciri-ciri Burnout dan Penyebabnya Agar Nggak Mudah Stres

ilham fikriansyah - wolipop
Jumat, 14 Jun 2024 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi stres di tempat kerja
Ilustrasi burnout. Foto: Shutterstock
Daftar Isi
Jakarta -

Burnout merupakan suatu istilah yang digunakan oleh banyak orang akhir-akhir ini. Burnout menggambarkan seseorang yang sudah kelelahan menghadapi tekanan, entah itu datang dari pekerjaan atau tugas yang menumpuk.

Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari kalau dirinya sudah ada di fase burnout. Selain berdampak buruk terhadap dirinya, hal tersebut juga dapat mempengaruhi kinerjanya.

Lantas, seperti apa ciri-ciri orang yang mengalami burnout? Lalu apa penyebabnya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Burnout

Burnout adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan mental, fisik, dan emosional dalam waktu yang terlalu lama. Dalam banyak kasus, burnout kerap dikaitkan dengan seorang pekerja yang sudah lelah dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Dilansir Web MD, hal itu dapat terjadi karena seseorang terlalu sibuk untuk mengerjakan tanggung jawabnya sehari-hari, mulai dari bekerja, membantu orang lain, hingga mengurus keluarganya.

ADVERTISEMENT

Apabila dilakukan secara terus-menerus, rutinitas seperti itu membuat seseorang mengalami kewalahan dari segi fisik, mental, dan emosional. Belum lagi tak ada waktu untuk beristirahat sejenak atau pergi liburan, kondisi itu lah yang membuat seseorang mengalami burnout.

Mengutip Mayo Clinic, sejumlah ahli berpendapat bahwa burnout bisa disebabkan oleh kondisi lain, salah satunya stres. Maka dari itu, seseorang yang terlalu lama dalam fase burnout bisa memicu stres.

Akan tetapi, stres dan burnout merupakan hal yang berbeda. Stres lebih disebabkan oleh tekanan besar yang menyerang mental dan fisik, sementara burnout disebabkan oleh lelahnya menjalani aktivitas yang terus-menerus tanpa ada jeda.

Penyebab Burnout

Dilansir Psychology Today, penyebab utama burnout karena mengalami kelelahan yang bisa diakibatkan dari tekanan kerja, beban tanggung jawab yang berat, atau jam kerja yang sangat panjang. Kondisi tersebut menghasilkan efek negatif baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selain itu, burnout bisa disebabkan ketika seseorang tidak memiliki kontrol penuh atas pekerjaan yang dilakukan, baik di tempat kerja maupun rumah. Hal tersebut bisa membuat seseorang jadi tidak produktif, merasa putus asa, sinis, dan kesal.

Adapun sejumlah faktor lain yang memicu terjadi burnout, yakni:

  • Adanya konflik dengan orang lain di tempat kerja.
  • Terlalu sedikit pekerjaan yang dilakukan, sehingga menimbulkan rasa bosan.
  • Kurangnya dukungan dari teman kerja, keluarga, sahabat, pasangan, atau atasan.
  • Sulit menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi.

Ciri-ciri Burnout

Ada sejumlah ciri-ciri umum ketika seseorang mengalami burnout. Dilansir Cleveland Clinic, berikut sejumlah ciri-cirinya:

  1. Kesulitan untuk fokus atau konsentrasi
  2. Muncul perasaan sedih dan kecewa
  3. Timbul rasa kurang dihargai oleh orang-orang
  4. Hilangnya minat atau kegembiraan
  5. Merasa tidak puas dengan hasil kerja sendiri
  6. Lebih sensitif terhadap orang lain.

Selain itu, ada juga sejumlah gejala fisik yang ditimbulkan ketika seseorang mengalami burnout, yakni:

  1. Gangguan pencernaan
  2. Stres
  3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah (sering sakit)
  4. Sakit kepala
  5. Sulit tidur di malam hari
  6. Perubahan pola makan
  7. Kurang berenergi dan semangat
  8. Tekanan darah tinggi (hipertensi).

Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?

Meski burnout terkesan dapat membuatmu kelelahan hingga memicu stres, namun sebenarnya masih bisa diatasi sejak dini. Berikut sejumlah cara dalam mengatasi burnout.

1. Evaluasi Diri

Apabila kamu merasa burnout di tempat kerja, cobalah sampaikan kepada atasan atau rekan-rekan di kantor. Sampaikan perasaan dan keluhanmu selama ini agar bisa mencari solusi bersama.

Jika mengalami burnout dalam ruang lingkup pasangan atau keluarga, sampaikan juga kepada pasangan dan ceritakan seluruh isi hatimu. Lalu, cari solusi secara bersama agar burnout bisa hilang.

2. Cari Dukungan

Terkadang, untuk mengatasi burnout dapat dilakukan dengan curhat dan berkeluh kesah. Jika sudah di fase ini, jangan sampai merasa sendirian karena bisa memicu depresi.

Untuk itu, segera mencari dukungan atau bantuan dari orang di sekitar, seperti keluarga, pasangan, sahabat, atau teman kerja. Wolifriends juga bisa mencari dukungan dari bantuan profesional konseling untuk mengatasi burnout.

3. Tidur yang Cukup

Burnout dapat terjadi karena fisik sudah sangat lelah. Untuk mengatasinya, biasakan untuk memiliki waktu tidur yang cukup di malam hari. Selain itu, kamu dapat menghabiskan waktu weekend dengan beristirahat di rumah.

Saat tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk mengembalikan energi yang diperlukan untuk menghadapi kegiatan sehari-hari. Saat bangun, tubuh dan pikiran akan kembali fresh.

4. Liburan atau Beraktivitas Santai

Kalau ada waktu senggang, cobalah melakukan aktivitas santai seperti rebahan atau mendengarkan musik yang santai. Cara ini cukup ampuh untuk mengatasi burnout.

Jika masih memiliki cuti atau bertepatan dengan long weekend, gunakan waktu tersebut untuk pergi berlibur. Tak usah jauh-jauh, yang terpenting kamu bisa refreshing sejenak dari pekerjaan.

5. Olahraga

Cara mengatasi burnout yang terakhir adalah dengan berolahraga. Kamu bisa melakukan olahraga ringan seperti jogging, bersepeda, atau berenang.

Selain menyehatkan tubuh, olahraga juga dapat merangsang pelepasan endorfin, yakni hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan stres.

Itu dia penjelasan mengenai burnout. Semoga artikel ini dapat membantu Wolifriends.

(ilf/inf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads