4 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Dimulai dari Hal-hal Sederhana
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Bahkan keduanya saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain.
Mental yang sehat bisa membantu kamu lebih fokus beraktivitas serta mengelola perasaan dan menghadapi setiap masalah yang sedang dihadapi. Namun pertanyaannya, bagaimana cara menjaga kesehatan mental?
Pertama-tama perlu dipahami terlebih dahulu definisi kesehatan mental. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dan seimbang antara fisik, jiwa, juga sosial, bukan hanya ketidakhadiran suatu penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini meliputi penilaian sunjektif seseorang tentang kesejahterann psikologis, efikasi diri, yakni bagaimana diri bisa produktif dan melakukan keseharian secara wajar. Lalu otonomi, punya kendali dan kesempatan untuk memilih, punya kendali penuh bagaimana nantinya hal-hal ini bisa mengaktualisasi diri kita. Sehingga bisa jadi sejahtera, seimbang dan punya kemampuan untuk mengembangkan diri," jelas Irwantja, konten kreator yang khusus membahas serba-serbi kesehatan mental, saat mengisi webinar Wolipop bertema 'Mental Health Check: Mental Merdeka Antidepresi', belum lama ini.
Pria yang biasa disapa Wantja ini membagikan tips meningkatkan kondisi mental dan diri sendiri. Setidaknya ada empat hal dasar yang perlu dilakukan untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan mental.
1. Jaga Kesehatan Fisik
Ingat ungkapan 'Mens Sana in Corpore Sano'? Dalam Tubuh yang Sehat, Terdapat Jiwa yang Kuat, itu benar adanya. Sebab kesehatan mental sangat berhubungan dengan kesehatan fisik.
"Kesehatan mental akan sulit tetap terjaga saat kesehatan fisik tidak dalam kondisi yang prima," tutur Wantja.
Cara menjaga kesehatan fisik adalah dengan menjaga makan dengan konsumsi makanan sehat dan pola diet teratur. Selain itu juga mengusahakan agar tubuh tetap bergerak dan pintar-pintar mengatur waktu dalam keseharian.
"Jangan lupa istirahat karena penting banget. Jangan sampai kita bablas kerja malah jadi sakit," pesannya.
2. Refleksi Diri
Refleksi diri bisa dilakukan dengan mengumpulkan perspektif tentang diri sendiri dan berlatih untuk memberikan respons secara lebih efektif dan terkendali. Sehingga diharapkan nantinya menumbuhkan keinginan untuk belajar dan menjadi lebih baik lagi.
"Refleksikan apa yang kita sadari di pikiran lalu ditulis atau digambarkan. Bisa juga dengan menanyakan pendapat orang lain. Refleksikan kelebihan dan kekurangan jadi ada motivasi dan dorongan untuk belajar lagi. Kita bisa tahu apakah perlu ditingkatkan, bisa diperbaiki atau malah selama ini (kondisi kesehatan mental) sudah bagus," jelasnya.
Refleksi diri bisa juga dilakukan dengan membuat jurnal. Bisa dalam bentuk tulisan, coret-coretan atau gambar tentang hal-hal yang dirasakan saat itu.
"Semampunya yang penting maknanya dapat dan bisa nyampe ke diri sendiri. Coret-coret, ditulis jelek-jelek, lalu diremas, dirobek juga nggak apa-apa," tandasnya.
Cara menjaga kesehatan mental selengkapnya bisa disimak di halaman selanjutnya.
3. Menjalani Hidup Saat Ini
Cara berikutnya menjaga kesehatan mental adalah melatih kesadaran diri untuk fokus menjalani hidup di masa sekarang. Tidak memikirkan masa lalu maupun masa depan secara berlebihan hingga akhirnya mempengaruhi kualitas diri di masa sekarang.
"Melatih mindfulness diri untuk tidak terlalu terpengaruh dengan kejadian masa lalu atau kekhawatiran akan masa depan. Misalnya lewat meditasi, 'melambat' dan istirahat sejenak di sela-sela kehidupan padat," ungkap pria lulusan Institut Teknologi Bandung ini.
4. Memberi Kepada Orang Lain
Menurut Wantja, berbagi kebaikan atau memberi sesuatu kepada orang lain bisa membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan mental. Tidak harus selalu berupa materi atau hal yang besar, tapi diseusaikan dengan kemampuan.
"Nggak harus selalu materi dan nggak harus banyak juga. Misalnya kasih tip ke mba atau abang ojol, bantu kerjaan orangtua, atau sesederhana mengharapkan hal baik untuk orang lain yang kita temui," ucap Wantja.
Arti 'memberi' juga bisa berarti memberikan waktu kita untuk mendengarkan cerita atau berbagi curahan hati dengan teman maupun keluarga. Bisa juga dengan secara diam-dia mendoakan orang-orang di sekitar agar bernasib baik atau mendapat rezeki halal di hari itu. Dengan catatan, memberi kepada orang lain dilakukan setelah kamu bisa menjaga diri juga dengan baik.
Pada intinya, kesehatan mental bukanlah sebuah tujuan melainkan proses. Tujuan dari proses ini bukanlah untuk mendapatkan mental yang kuat, produktif ataupun efektif. Jangan pula terlalu menganggap tujuan itu adalah suatu hal yang permanen dan pasti.
"Padahal semua hal bisa berubah, tidak ada yang kekal dalam hidup ini. Proses adalah membiarkan diri kita untuk bisa lebih sering sehat ketimbang sakit. Lebih sering baik-baik saja daripada tidak baik-baik saja. Tapi kalaupun tidak baik-baik saja kita bisa melewatinya dengan baik," pungkas Wantja.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































