Begini Cara Memilih Minyak Goreng untuk Diet dan Cegah Kolesterol
Memilih minyak goreng yang baik bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan. Terlebih minyak digunakan untuk sebagian besar masakan Indonesia.
Selama pandemi, belajar masak dan mencoba membuat berbagai jenis makanan mungkin hobi baru kamu. Meski hobi ini tergolong sehat, nutrisionis Seala Septiani, M.Gizi mengingatkan agar kolesterol tetap perlu dijaga begitu juga kebutuhan nutrisi. Terlebih dalam situasi pandemi, dianjurkan agar ekstra menjaga kesehatan demi meningkatkan dan menguatkan imun dari berbagai serangan virus dan penyakit. Salah satunya adalah dengan memperhatikan jenis minyak yang digunakan sehari-hari.
1. Bukan Sumber Kolesterol
Mengonsumsi minyak sendiri sebenarnya tidak selalu buruk asalkan pemilihannya sehat dan penggunaannya tepat juga tidak berlebihan. Lalu bagaimana cara memilih minyak goreng untuk diet yang sehat sekaligus menjaga imun selama pandemi Corona? Salah satu hal terpentingnya adalah memastikan jika minyak bukan sumber kolesterol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama pandemi ini mungkin kamu ingin diet agar lebih sehat dengan menghindari minyak. Pilih minyak yang sehat yang bukan sumber kolesterol. Kebanyakan cooking oil itu sebenarnya sumber nabati (berasal dari tumbuhan) dan nabati itu tidak mengandung kolesterol," ungkap Seala dalam Online Media Session Sania Royale Soya Oil yang diadakan Selasa, (6/10/2020). "Jadi sebenarnya untuk diet makan tempe goreng itu tidak apa-apa karena tempe adalah protein dan minyak terbuat dari nabati," tambahnya.
2. Mengandung PUFA
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memilih minyak goreng yang aman untuk diet dan menjaga kesehatan selama pandemi adalah yang kaya akan asam lemak tidak jenuh. Pastikan jika minyak yang kamu konsumsi di keseharian tinggi akan MUFA (monounsaturated fat acids) dan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids). Nutrisionis Seala mengatakan jika berdasarkan riset kandungan tersebut bermanfaat untuk mencegah penyakit, termasuk stroke dan diabetes.
3. Titik Asap Tinggi
Nutrisionis pun menyebutkan bahwa minyak goreng terbaik untuk menggoreng atau menumis adalah yang titik asapnya tinggi. Hal ini penting diperhatikan mengingat banyak masakan Indonesia menggunakan minyak panas. Titik asap sendiri adalah suhu di mana minyak mulai terbakar dan mengeluarkan asap. Jika minyak sudah melewati titik asap biasanya kandungan lemaknya akan mulai rusak atau berubah. Dikatakan jika semakin tinggi titik asap atau tidak mudahnya minyak terbakar semakin baik ia digunakan untuk makanan.
Salah satu minyak yang punya dianggap ideal untuk memasak adalah soya oil atau minyak kedelai. Minyak berbahan utama kedelai itu terbukti tinggi punya asam lemak tidak jenuh dan titik asap tinggi. Sania Royale pun merilis varian soya oil yang bisa digunakan untuk menggoreng atau sebagai dressing untuk salad.
"Minyak ini tidak mudah berasap di titik yang sangat tinggi jadi bisa juga digunakan untuk menggoreng seperti biasa. Sifatnya juga netral jadi tidak akan menambah rasa tertentu," kata Nuri selaku Head Marketing Sania Royale.
(ami/ami)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
7 Artis Indonesia yang Ngaku Operasi Payudara, Terbaru Denada
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Rayakan 'Natal Terdekolonisasi', Influencer Ini Tuai Kritik
Ramalan Zodiak 19 Desember: Sagitarius Beda Pendapat, Libra Diminta Mengalah











































