Pria Ini Lakukan Diet Hanya 1 Bulan Berat Badannya Turun 15 Kg, Tapi...
Hestianingsih - wolipop
Selasa, 09 Apr 2019 15:03 WIB
Cincinnati
-
Seorang pria melakukan diet ekstrem dengan hanya minum bir. Tanpa makanan dan minuman lain, dalam 46 hari. Bagaimana hasilnya?
Del Hall asal Cincinnati, Ohio, melakukan 'puasa' selama satu bulan lebih terhitung sejak 13 Maret 2019 hingga perayaan paskah pada Minggu (21/4/2019). Selama berpuasa, Del tidak makan apapun selain bir.
Del sendiri berprofesi sebagai direktur penjualan di sebuah perusahaan produsen bir. Ia mengatakan akan melakukan diet hanya minum bir selama 46 hari.
Seperti dikutip dari World of Buzz, Del mengaku terinspirasi dari para biarawan asal Jerman dari era 1600-an. Biarawan tersebut dikenal rutin membuat bir sendiri sebagai persiapan untuk Lent.
Lent adalah periode enam minggu dari Rabu Abu hingga Jumat Suci, di mana umat Kristiani akan puasa atau pantang melakukan sesuatu yang mereka sukai hingga hari Paskah. Dengan kata lain melakukan puasa/pantang prapaskah.
Hanya minum bir selama berhari-hari tanpa makan tentu akan menimbulkan risiko bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu Del harus memastikan tubuhnya terhidrasi dengan baik dan mengonsumsi multivitamin setiap hari.
Setiap dua minggu, Del juga memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi tubuhnya baik-baik saja. Tanpa pengawasan tenaga medis, puasa dengan hanya minum bir memang bisa berdampak negatif untuk tubuh.
Dalam tujuh hari setelah diet hanya minum bir, bobot Del turun hingga 6,8 kg. Sebulan kemudian, berat badannya berkurang hingga 15 kg. Masih sekitar dua minggu lagi sampai Del menyelesaikan dietnya dan kembali ke pola makan normal.
Setelah diet nantinya Del akan kembali mengonsumsi makanan padat. Hanya saja harus dimulai dari makanan berkuah terlebih dahulu, seperti sup.
"Sistem pencernaan kamu seolah dimatikan. Jadi kamu harus perlahan-lahan memperkenalkannya lagi pada makanan," kata Del.
Dari segi medis, diet 'makan cairan' tanpa makanan padat tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan, karena liquid diet hanya ditujukan bagi mereka yang sakit parah. Menjalani liquid diet dalam jangka waktu yang lama bisa berisiko terkena penyakit berbahaya.
Kekurangan gizi menjadi risiko utama pasca menjalani liquid diet, karena asupan yang masuk ke tubuh akan berkurang drastis. Selain itu daya tahan tubuh juga bisa melemah dan jika dilakukan dalam jangka panjang, bisa berisiko mengalami disfungsi organ tubuh seperti gagal ginjal atau gagal jantung.
Simak Juga 'Tahu Nggak Sih, Makna Diet Sesungguhnya Apa?':
(hst/hst)
Del Hall asal Cincinnati, Ohio, melakukan 'puasa' selama satu bulan lebih terhitung sejak 13 Maret 2019 hingga perayaan paskah pada Minggu (21/4/2019). Selama berpuasa, Del tidak makan apapun selain bir.
Del sendiri berprofesi sebagai direktur penjualan di sebuah perusahaan produsen bir. Ia mengatakan akan melakukan diet hanya minum bir selama 46 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lent adalah periode enam minggu dari Rabu Abu hingga Jumat Suci, di mana umat Kristiani akan puasa atau pantang melakukan sesuatu yang mereka sukai hingga hari Paskah. Dengan kata lain melakukan puasa/pantang prapaskah.
Hanya minum bir selama berhari-hari tanpa makan tentu akan menimbulkan risiko bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu Del harus memastikan tubuhnya terhidrasi dengan baik dan mengonsumsi multivitamin setiap hari.
Del Hall diet hanya minum bir selama 46 hari. Foto: Istimewa |
Setiap dua minggu, Del juga memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi tubuhnya baik-baik saja. Tanpa pengawasan tenaga medis, puasa dengan hanya minum bir memang bisa berdampak negatif untuk tubuh.
Dalam tujuh hari setelah diet hanya minum bir, bobot Del turun hingga 6,8 kg. Sebulan kemudian, berat badannya berkurang hingga 15 kg. Masih sekitar dua minggu lagi sampai Del menyelesaikan dietnya dan kembali ke pola makan normal.
Setelah diet nantinya Del akan kembali mengonsumsi makanan padat. Hanya saja harus dimulai dari makanan berkuah terlebih dahulu, seperti sup.
"Sistem pencernaan kamu seolah dimatikan. Jadi kamu harus perlahan-lahan memperkenalkannya lagi pada makanan," kata Del.
Dari segi medis, diet 'makan cairan' tanpa makanan padat tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan, karena liquid diet hanya ditujukan bagi mereka yang sakit parah. Menjalani liquid diet dalam jangka waktu yang lama bisa berisiko terkena penyakit berbahaya.
Kekurangan gizi menjadi risiko utama pasca menjalani liquid diet, karena asupan yang masuk ke tubuh akan berkurang drastis. Selain itu daya tahan tubuh juga bisa melemah dan jika dilakukan dalam jangka panjang, bisa berisiko mengalami disfungsi organ tubuh seperti gagal ginjal atau gagal jantung.
Simak Juga 'Tahu Nggak Sih, Makna Diet Sesungguhnya Apa?':
(hst/hst)
Home & Living
Hampers Tumbler Ini Bisa Jadi Pilihan Kado Natal Terbaik untuk Orang Tersayang
Health & Beauty
Limited Edition! Ada Catokan atau Hair Dryer, Pilih Hampers Natal Sesuai Kebutuhan
Hobbies & Activities
Secretlab TITAN Evo NEO Hybrid Leatherette - Stealth, Kursi Gaming Premium yang Serius Jaga Postur
Health & Beauty
Rambut Tetap Sehat & Lembut Meski Aktivitas Padat? Ini 3 Hair Oil yang Wajib Kamu Coba!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Penelitian Ungkap Minuman Kesehatan Trendi Ini Bisa 'Membalikkan' Penuaan
6 Bulan Makan Menu yang Sama Demi Kurus, Wanita Ini Berakhir Masuk UGD
Sering Memar Tanpa Sebab? Ini 10 Penyebabnya Menurut Ahli Kesehatan
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Most Popular
1
Gaya 'Kembar' Nagita Slavina & Syahrini di Paris, Pakai Blazer Rp 123 Juta
2
7 Gaya Marsha Aruan Pakai Kerudung di Masjid Sheikh Zayed, Dikira Mualaf
3
Ramalan Zodiak 23 Desember: Cancer Terima Keadaan, Virgo Bicara Seperlunya
4
Apakah Bopeng Bisa Hilang dengan Skincare?
5
Mengenal Ratu Suthida: Istri Ke-4 Raja Thailand Peraih Emas SEA Games
MOST COMMENTED












































Del Hall diet hanya minum bir selama 46 hari. Foto: Istimewa