Hati-hati Ikuti Pola Diet Vegan dari Influencer, Ini yang Harus Diperhatikan
Hestianingsih - wolipop
Kamis, 04 Apr 2019 18:08 WIB
Jakarta
-
Tidak sedikit pengguna media sosial yang menjadikan influencer sebagai acuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Bagi mereka yang sadar akan hidup sehat, tentunya akan mem-follow atau subscribe akun lifestyle influencer, dengan berbagai pola diet dan olahraga.
Namun fenomena yang terjadi saat ini, kebanyakan pengguna media sosial mengikuti begitu saja apa yang dilakukan atau direkomendasikan influencer, karena menganggap mereka sebagai idola. Padahal apa yang dijalani atau dikonsumsi seorang influencer belum tentu bisa berhasil pada semua orang, karena setiap manusia itu unik dan berbeda.
Yovana Mendoza Ayres adalah salah satu contoh bahwa apa yang dilakukan influencer tidak seharusnya ditiru mentah-mentah. Influencer dengan nama akun Instagram @rawvana ini dikenal sebagai seorang vegan selama enam tahun. Ia kerap membagikan menu diet yang semuanya berbasis tumbuhan kepada 1,3 juta followers-nya.
Salah satu diet yang cukup disoroti darinya adalah pola konsumsi makanan mentah dan puasa hanya minum air putih selama 25 hari. Namun diet ekstrem yang dijalaninya itu justru membuatnya mudah sakit. Ia mengaku sempat berada dalam kondisi kesehatan membahayakan, dan akhirnya memutuskan untuk stop jadi vegan, yang kemudian jadi kontroversi.
Yovana sadar apa yang dilakukan terhadap tubuhnya berakibat buruk dan mulai memperbaiki pola makannya. Lantas bagaimana dengan follower yang terlanjur mengikuti gaya hidupnya?
Menjadikan influencer sebagai role model memang sah-sah saja, selama itu tidak merugikan atau menyakiti diri sendiri. Namun nutritionist Rhiannon Lambert mendapati ada peningkatan pasien yang menunjukkan gangguan pola makan akibat mengikuti saran influencer.
Seperti dikutip dari The Guardian, Rhiannon yang juga penulis buku kesehatan 'Re-Nourish: A Simple Way to Eat Well' mengatakan makin banyak klien datang ke kliniknya dengan gejala-gejala kurang nutrisi. Ada pula klien mengalami gangguan pola makan karena menirukan saran dari para selebriti media sosial.
"Ini mengkhawatirkan, saat selebriti menggantikan tenaga kesehatan profesional," ujar Rhiannon seperti dikutip dari Telegraph.
Ditambahkan Pixie Turner yang juga seorang ahli gizi, "Menurutku influencer tanpa gelar gizi tak punya hak memberikan saran tentang makanan bergizi."
Berdasarkan laporan American Journal of Clinical Nutrition, diet vegan bisa menyediakan berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh. Namun mereka yang menjalani gaya hidup veganism lebih berisiko kekurangan beberapa jenis nutrisi seperti zat besi, B12, kalsium, vitamin D dan asam lemak omega-3.
Pakar nutrisi Carolyn Williams, PhD, RD, menjelaskan bahwa zat besi yang berasal dari produk hewani umumnya lebih mudah dicerna ketimbang zat besi nabati. Begitu pula omega-3 yang lebih banyak terkandung dalam ikan-ikanan dan telur.
Maka dari itu penting mencari beberapa alternatif lain jika menyangkut masalah pemeliharaan kesehatan. Sebaiknya jangan berpaku pada satu orang atau satu sumber saja. Tapi telitilah dan bijak menyaring berbagai konten dari media sosial. Jika perlu, konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli atau yang pendapatnya didukung literatur medis. Hal ini tak hanya berlaku untuk kamu yang ingin memulai diet vegan, tapi juga jenis diet lainnya. (hst/hst)
Namun fenomena yang terjadi saat ini, kebanyakan pengguna media sosial mengikuti begitu saja apa yang dilakukan atau direkomendasikan influencer, karena menganggap mereka sebagai idola. Padahal apa yang dijalani atau dikonsumsi seorang influencer belum tentu bisa berhasil pada semua orang, karena setiap manusia itu unik dan berbeda.
Yovana Mendoza Ayres adalah salah satu contoh bahwa apa yang dilakukan influencer tidak seharusnya ditiru mentah-mentah. Influencer dengan nama akun Instagram @rawvana ini dikenal sebagai seorang vegan selama enam tahun. Ia kerap membagikan menu diet yang semuanya berbasis tumbuhan kepada 1,3 juta followers-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu diet yang cukup disoroti darinya adalah pola konsumsi makanan mentah dan puasa hanya minum air putih selama 25 hari. Namun diet ekstrem yang dijalaninya itu justru membuatnya mudah sakit. Ia mengaku sempat berada dalam kondisi kesehatan membahayakan, dan akhirnya memutuskan untuk stop jadi vegan, yang kemudian jadi kontroversi.
Foto: Istock |
Yovana sadar apa yang dilakukan terhadap tubuhnya berakibat buruk dan mulai memperbaiki pola makannya. Lantas bagaimana dengan follower yang terlanjur mengikuti gaya hidupnya?
Menjadikan influencer sebagai role model memang sah-sah saja, selama itu tidak merugikan atau menyakiti diri sendiri. Namun nutritionist Rhiannon Lambert mendapati ada peningkatan pasien yang menunjukkan gangguan pola makan akibat mengikuti saran influencer.
Seperti dikutip dari The Guardian, Rhiannon yang juga penulis buku kesehatan 'Re-Nourish: A Simple Way to Eat Well' mengatakan makin banyak klien datang ke kliniknya dengan gejala-gejala kurang nutrisi. Ada pula klien mengalami gangguan pola makan karena menirukan saran dari para selebriti media sosial.
"Ini mengkhawatirkan, saat selebriti menggantikan tenaga kesehatan profesional," ujar Rhiannon seperti dikutip dari Telegraph.
Foto: SWNS |
Ditambahkan Pixie Turner yang juga seorang ahli gizi, "Menurutku influencer tanpa gelar gizi tak punya hak memberikan saran tentang makanan bergizi."
Berdasarkan laporan American Journal of Clinical Nutrition, diet vegan bisa menyediakan berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh. Namun mereka yang menjalani gaya hidup veganism lebih berisiko kekurangan beberapa jenis nutrisi seperti zat besi, B12, kalsium, vitamin D dan asam lemak omega-3.
Pakar nutrisi Carolyn Williams, PhD, RD, menjelaskan bahwa zat besi yang berasal dari produk hewani umumnya lebih mudah dicerna ketimbang zat besi nabati. Begitu pula omega-3 yang lebih banyak terkandung dalam ikan-ikanan dan telur.
Maka dari itu penting mencari beberapa alternatif lain jika menyangkut masalah pemeliharaan kesehatan. Sebaiknya jangan berpaku pada satu orang atau satu sumber saja. Tapi telitilah dan bijak menyaring berbagai konten dari media sosial. Jika perlu, konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli atau yang pendapatnya didukung literatur medis. Hal ini tak hanya berlaku untuk kamu yang ingin memulai diet vegan, tapi juga jenis diet lainnya. (hst/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Viral Wooyoung ATEEZ Komentari Kalori Susu Pisang Setara Nasi, Picu Kritik
Ini Waktu Terbaik untuk Makan Sebelum Tidur agar Tidak Bikin Gemuk
5 Minuman yang Sebaiknya Dihindari saat Perut Kosong, Bisa Serang Lambung
Most Popular
1
Potret Transformasi Makeup Viral Cowok Douyin, Wajah Aslinya Bikin Melongo
2
Wakil Indonesia Sabet Gelar 2nd Runner-Up Miss Charm 2025
3
Ramalan Zodiak 13 Desember: Capricorn Ada Rintangan, Pisces Jangan Ambisius
4
TikTok Viral Verificator
Viral Momen Haru Anak Bertemu Ayah dengan Baju Penuh Lumpur di Aceh Tamiang
5
Season of Elegance, Kolaborasi Metro-MegaFirst Padukan Mode dan Aksi Sosial
MOST COMMENTED












































Foto: Istock
Foto: SWNS