Akibat Fatal Lihat Gerhana Matahari Tanpa Kacamata Seperti Donald Trump

Jakarta - Presiden AS Donald Trump jadi perbincangan publik karena tidak memakai kacamata khusus saat menyaksikan Gerhana Matahari total di Amerika, Senin (21/8/2017). Bukannya karena nyinyir atau asal mengritik, menatap matahari dengan mata telanjang bisa berakibat fatal.

"Cara palingaman untuk melihat gerhana matahari total atau sebagian adalah melalui filter solar khusus, seperti kacamata gerhana," demikian pernyataan NASA, seperti dikutip dari Allure.

Kacamata hitam biasa, bahkan yang shade-nya sudah sangat gelap, tetap tidak aman untuk melihat sinar matahari langsung ketika terjadi gerhana matahari. Dengan kata lain, Anda harus menggunakan kacamata yang benar-benar dirancang untuk melindungi mata dengan optimal.

Foto: AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM

Menatap gerhana matahari tanpa perlindungan bisa membuat retina mata terbakar. Dilansir Time, fenomena ini biasa disebut dengan 'kebutaan gerhana'. Efeknya bisa sementara tapi kemungkinan juga permanen.

Lebih mengerikannya lagi, biasanya korban tidak menyadari kalau retina matanya rusak karena paparan sinar matahari. Saat sinar matahari 'membakar' retina, Anda tidak akan merasakan sakit. Hal itu karena retina tidak memiliki reseptor rasa sakit.

Foto: GettyImages

Efek serius dari kerusakan retina biasanya akan dirasakan 12 jam kemudian. Penderita 'kebutaan gerhana' tidak bisa melihat pantulannya di cermin, tidak bisa membaca koran atau display di smartphone, dan bisa juga kesulitan melihat rambu jalan.

Foto: thinkstock

"Intinya ada sebuah titik di penglihatan mereka yang jadi buram secara intens," jelas B. Ralph Chou, M.D., presiden Royal Astronomical Society of Canada.

Jadi, masih berani lihat gerhana matahari tanpa kacamata khusus, Trump? (hst/hst)