Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Penelitian Ungkap Makan Lebih Sedikit Bisa Memperlambat Penuaan

Anggi Mayasari Violita Utami - wolipop
Selasa, 07 Mar 2017 14:04 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Makan lebih sedikit dan makan dengan baik dipercaya dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan bahkan kanker. Tapi benarkah membatasi asupan kalori membantu mengurangi proses penuaan secara keseluruhan ?

Dalam sebuah studi pada seekor tikus, para peneliti di Universitas Brigham Young menemukan bahwa ketika ribosom, yang menghasilkan sel protein melambat, maka penuaan melambat juga. Mengurangi konsumsi kalori pada tikus cukup untuk memperlambat produksi sel protein.

Untuk penelitian ini, penulis memberikan salah satu kelompok tikus akses tak terbatas untuk makanan dan membatasi asupan kalori 35 persen untuk kelompok lainnya. Kedua kelompok menerima nutrisi untuk bertahan hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kamu membatasi konsumsi kalori, ada peningkatan linear dalam jangka hidup. Kami menyimpulkan bahwa pembatasan menyebabkan perubahan nyata biokimia yang memperlambat laju penuaan," ungkap John Price, Profesor Biokimia di Universitas Brigham Young seperti dikutip dari Fox News.
Foto: Thinkstock

Meskipun penelitian ini belum diujicobakan pada manusia, para peneliti mengatakan penemuan mereka masih relevan. Mengingat tujuan penelitian adalah menggarisbawahi pentingnya merawat tubuh.


"Makanan tidak hanya bahan material yang dibakar, itu sinyal yang memberitahu tubuh kita dan sel bagaimana meresponnya. Kami mendapatkan mekanisme penuaan, yang mungkin membantu kita membuat keputusan yang lebih mendidik tentang apa yang kita makan," terang Price.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, kebiasaan terbaik untuk hidup lebih lama adalah dengan mengurangi bahkan tidak meminum alkohol, berolahraga yang cukup, tidur tujuh jam atau lebih sehari, tidak merokok, dan menjaga indeks massa tubuh normal. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads