Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Studi Ungkap Bermain dengan Barbie Buat Anak Perempuan Ingin Jadi Kurus

Hestianingsih - wolipop
Jumat, 09 Sep 2016 14:37 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Pixabay/Alexas_Fotos
Jakarta - Sejak kemunculan pertamanya 57 tahun lalu, Barbie produksi Mattel telah menjadi ikon gaya bagi anak-anak perempuan. Tak sekadar boneka untuk bermain, keberadaan boneka produksi Mattel ini juga turut memengaruhi tren fashion hingga sanggup membentuk imej yang tak jarang diikuti anak kecil hingga usia remaja.

Studi terbaru mengungkapkan, bermain dengan boneka Barbie membuat anak perempuan usia 6 hingga 8 tahun menginginkan punya tubuh kurus. Studi yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Body Image tersebut melibatkan dua kelompok anak perempuan sebagai responden.

Kelompok pertama diberikan boneka Barbie yang memiliki figur tubuh ramping untuk bermain. Sementara kelompok kedua bermain dengan Tracy Doll, boneka yang didefinisikan sebagai full-figured, atau bertubuh chubby. Masing-masing boneka ditampilkan dalam busana renang dan sopan secara bergantian.

Anak perempuan yang bermain dengan Barbie, menginginkan tubuhnya lebih kurus setelah selesai bermain. Sedangkan kelompok boneka Tracy tidak memiliki keinginan yang sama.

Seperti dikutip dari Stuff, hasil studi ini menguatkan anggapan bahwa boneka yang diciptakan dengan anatomi tubuh yang tidak rasional, bisa memengaruhi cara para gadis menilai tubuhnya sendiri. Di Amerika Serikat maupun negara Barat lainnya, kehadiran Barbie telah ada lebih dari lima dekade dan selama itu pula kemungkinan anak perempuan yang bermain, terpengaruh oleh bentuk tubuh 'ideal' Barbie.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru belakangan ini saja Mattel mengeluarkan Barbie dengan bentuk tubuh yang lebih bervariasi. Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat itu tahun lalu juga menghadirkan koleksi Barbie dengan warna kulit dan jenis rambut yang baru. Lalu tahun ini, Mattel merilis tiga varian bentuk tubuh Barbie yakni tall, petite dan curvy.

"Di setiap eksperimen, terlihat anak-anak perempuan jadi menginginkan bentuk tubuh yang berhubungan dengan boneka yang mereka mainkan, menunjukkan bahwa waktu bermain mungkin saja menciptakan konteks dimana sebuah boneka sebenarnya mewakili bagaimana bentuk tubuh diterima dalam sebuah budaya," kata Dr Kathleen Keller, ilmuwan nutrisi dan makanan dari Pennsylvania State University. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads