5 Hal yang Penting Anda Perhatikan Saat Membuat Smoothie Rendah Kalori
Hestianingsih - wolipop
Selasa, 19 Apr 2016 11:22 WIB
Jakarta
-
Smoothies bisa menjadi alternatif pengganti makanan yang sehat serta praktis dinikmati. Cukup campurkan berbagai bahan seperti sayur dan buah, blender, masukkan ke dalam tumbler dan siap untuk dibawa ke manapun Anda beraktivitas. Campuran bahannya pun bisa dipilih dan disesuaikan dengan selera maupun kebutuhan, juga minuman yang ideal untuk dikonsumsi sebelum atau setelah olahraga.
Smoothies, juga bisa menjadi camilan sehat untuk mengganjal perut sebelum makan makanan berat. Tapi di sisi lain, smoothies juga bisa menjadi 'perusak' diet jika Anda sedang dalam program penurunan berat badan. Segelas smoothies bisa saja mengandung kalori, lemak dan gula yang bahkan bisa saja lebih tinggi dari minuman soda atau frappuccino.
Jika ingin tubuh yang lebih sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi dengan smoothies, ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika membuat minuman sehat ini, agar kandungannya tidak lebih dari 300 kalori per porsi.
1. Perhatikan Porsi Buah
Buah memang sehat tapi bisa menambah kalori dan gula ekstra jika dikonsumsi berlebihan. Pakar diet Brigitte Zeitlin, M.P.H., R.D., C.D.N., menjelaskan bahwa buah mengandung dua jenis gula, fruktosa dan glukosa pembentuk karbohidrat sebagai penyedia energi. Meskipun buah tidak memiliki sukrosa atau gula olahan, terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat tubuh mengubahnya menjadi lemak dan dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan diabetes serta berbagai penyakit lainnya. Brigitte menyarankan untuk memasukkan cukup satu cangkir buah-buahan untuk satu porsi smoothie.
2. Masukkan Serat
"Serat adalah kunci untuk membuat Anda merasa kenyang dalam waktu uang lama, sehingga menghindari keinginan ngemil di antara jam makan yang sebenarnya kurang perlu," tutur Brigitte seperti dikutip dari Self.
Tambahkan lima hingga delapan gram serat. Bisa berasal dari buah-buahan yang masih ada kulitnya seperti apel, pir, tomat atau stroberi. Untuk tambahan serat lagi juga bisa memasukkan oatmeal, atau perbanyak sayuran misalnya bayam, sawi, wortel dan ketimun.
Baca Juga: 30 Gaya Menggemaskan Fashionista Cilik Dunia
3. Protein Juga Perlu
Tanpa protein, rasa lapar akan lebih cepat datang. Tambahkan sekitar 10 gram protein dalam satu porsi smoothie Anda. Bentuk protein bisa dari dua sendok teh selai kacang, setengah cangkir yoghurt tawar atau susu skim.
4. Pemanis Tidak Terlalu Penting
Tambahan pemanis seperti madu, sirup maple atau sari buah memang bisa membuat smoothie buatan Anda terasa lebih enak. Namun bahan-bahan tersebut bisa membuat lonjakan kalori terlebih lagi jika Anda mengonsumsinya berlebihan. Untungnya, pemanis umumnya hanya berfungsi sebagai penikmat rasa. Tidak terlalu penting untuk ditambahkan.
"Smoothies sebaiknya manis secara alami dari buah segar atau buah beku yang sudah termasuk di dalamnya," ujar peraih gelar Masters di Public Health Nutrition, Hunter College, Amerika Serikat ini. Jika tetap ingin menambahkan rasa, Anda bisa memasukkan bubuk kayu manis atau beberapa tetes ekstrak vanilla.
5. Pilih Susu Tawar
Jika ingin menambahkan susu, pilih yang tidak mengandung gula dan sedikit kalori. Selalu cek informasi yang tertera pada kemasan. Susu rendah lemak, susu almond atau susu kedelai merupakan pilihan yang lebih baik ketimbang susu full cream jika Anda ingin menjaga berat badan ideal. (hst/hst)
Smoothies, juga bisa menjadi camilan sehat untuk mengganjal perut sebelum makan makanan berat. Tapi di sisi lain, smoothies juga bisa menjadi 'perusak' diet jika Anda sedang dalam program penurunan berat badan. Segelas smoothies bisa saja mengandung kalori, lemak dan gula yang bahkan bisa saja lebih tinggi dari minuman soda atau frappuccino.
Jika ingin tubuh yang lebih sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi dengan smoothies, ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika membuat minuman sehat ini, agar kandungannya tidak lebih dari 300 kalori per porsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buah memang sehat tapi bisa menambah kalori dan gula ekstra jika dikonsumsi berlebihan. Pakar diet Brigitte Zeitlin, M.P.H., R.D., C.D.N., menjelaskan bahwa buah mengandung dua jenis gula, fruktosa dan glukosa pembentuk karbohidrat sebagai penyedia energi. Meskipun buah tidak memiliki sukrosa atau gula olahan, terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat tubuh mengubahnya menjadi lemak dan dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan diabetes serta berbagai penyakit lainnya. Brigitte menyarankan untuk memasukkan cukup satu cangkir buah-buahan untuk satu porsi smoothie.
2. Masukkan Serat
"Serat adalah kunci untuk membuat Anda merasa kenyang dalam waktu uang lama, sehingga menghindari keinginan ngemil di antara jam makan yang sebenarnya kurang perlu," tutur Brigitte seperti dikutip dari Self.
Tambahkan lima hingga delapan gram serat. Bisa berasal dari buah-buahan yang masih ada kulitnya seperti apel, pir, tomat atau stroberi. Untuk tambahan serat lagi juga bisa memasukkan oatmeal, atau perbanyak sayuran misalnya bayam, sawi, wortel dan ketimun.
Baca Juga: 30 Gaya Menggemaskan Fashionista Cilik Dunia
3. Protein Juga Perlu
Tanpa protein, rasa lapar akan lebih cepat datang. Tambahkan sekitar 10 gram protein dalam satu porsi smoothie Anda. Bentuk protein bisa dari dua sendok teh selai kacang, setengah cangkir yoghurt tawar atau susu skim.
4. Pemanis Tidak Terlalu Penting
Tambahan pemanis seperti madu, sirup maple atau sari buah memang bisa membuat smoothie buatan Anda terasa lebih enak. Namun bahan-bahan tersebut bisa membuat lonjakan kalori terlebih lagi jika Anda mengonsumsinya berlebihan. Untungnya, pemanis umumnya hanya berfungsi sebagai penikmat rasa. Tidak terlalu penting untuk ditambahkan.
"Smoothies sebaiknya manis secara alami dari buah segar atau buah beku yang sudah termasuk di dalamnya," ujar peraih gelar Masters di Public Health Nutrition, Hunter College, Amerika Serikat ini. Jika tetap ingin menambahkan rasa, Anda bisa memasukkan bubuk kayu manis atau beberapa tetes ekstrak vanilla.
5. Pilih Susu Tawar
Jika ingin menambahkan susu, pilih yang tidak mengandung gula dan sedikit kalori. Selalu cek informasi yang tertera pada kemasan. Susu rendah lemak, susu almond atau susu kedelai merupakan pilihan yang lebih baik ketimbang susu full cream jika Anda ingin menjaga berat badan ideal. (hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Most Popular
1
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
2
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
3
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
4
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
5
Putih Jadi Warna 2026, Pantone Dihujani Kritik dan Tuduhan Tonedeaf
MOST COMMENTED











































