Ini Akibatnya Jika Terlalu Banyak Makan Protein
Hestianingsih - wolipop
Kamis, 10 Sep 2015 15:55 WIB
Jakarta
-
Saat ingin menurunkan berat badan atau membentuk tubuh ideal, protein seperti menjadi 'primadona' dalam menu diet harian karena manfaatnya. Protein bisa mendukung pembentukan otot ketika berolahraga, membuat perut kenyang lebih cepat tapi lebih lama lapar dan menjaga metabolisme tubuh tetap stabil. Alhasil, para pediet yang terobsesi melangsing dan punya otot pun berusaha mengonsumsi protein sebanyak-banyaknya sehingga melupakan nutrisi penting lainnya.
Terlalu banyak makan protein pun ada dampak negatifnya karena sebaik apa pun makanan, apabila diasup secara berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan. Dikutip dari Women's Health, ini akibatnya jika Anda terlalu banyak mengonsumsi protein.
1. Bau Mulut
Saat Anda mengurangi konsumsi karbohidrat hingga batas paling minimal dan menggantinya dengan protein, tubuh akan sampai pada kondisi yang disebut dengan ketosis. Kondisi ini terjadi ketika tubuh membakar lemak sebagai energi, bukannya karbohidrat. Untuk menurunkan berat badan, proses tersebut mungkin efektif tapi bisa membuat napas Anda berbau tak sedap.
Ketika membakar lemak sebagai pengganti energi dari karbohidrat, di saat yang sama tubuh juga memproduksi senyawa kimia yang disebut keton. Zat ini akan membuat mulut Anda berbau seperti habis menenggak aseton. Belum lagi karena bau mulut bukan berasal dari kotoran di gigi, maka menggosok gigi atau berkumur dengan mouthwash sekalipun tidak akan bisa menghilangkannya secara total.
Baca Juga: 50 Inspirasi Model Kebaya
2. Mood Labil
Karbohidrat, meski sering disebut-sebut sebagai 'biang kegemukan' sebenarnya juga diperlukan oleh tubuh. Otak memerlukan karbohidrat untuk menstimulasi produksi serotonin, hormon yang memicu rasa relaks dan tenang. Kurang asupan karbohidrat bisa membuat Anda lebih mudah kesal, merasa terganggu dan cepat marah. Sebuah studi yang dilakukan di Australia menunjukkan, orang kegemukan yang menjalani diet rendah karbohidrat selama setahun dilaporkan lebih cepat marah ketimbang orang yang tidak mengurangi asupan karbohidratnya secara drastis.
3. Berisiko Sakit Ginjal
Saat Anda mengunyah makanan berprotein, khususnya protein hewani, zat sampingan nitrogen juga ikut masuk ke dalam tubuh. Alhasil, ginjal pun harus bekerja ekstra untuk menyaringnya agar tidak masuk ke dalam darah. Saat Anda makan protein dengan jumlah normal, nitrogen tersebut akan keluar lewat urin dan sudah tidak menjadi masalah lagi bagi tubuh. Tapi apabila dikonsumsi terlalu banyak, Anda berarti memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan nitrogen berlebih itu. Jika berlangsung lama dan terus menerus, ginjal berisiko tinggi mengalami kerusakan fungsi.
(hst/hst)
Terlalu banyak makan protein pun ada dampak negatifnya karena sebaik apa pun makanan, apabila diasup secara berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan. Dikutip dari Women's Health, ini akibatnya jika Anda terlalu banyak mengonsumsi protein.
1. Bau Mulut
Saat Anda mengurangi konsumsi karbohidrat hingga batas paling minimal dan menggantinya dengan protein, tubuh akan sampai pada kondisi yang disebut dengan ketosis. Kondisi ini terjadi ketika tubuh membakar lemak sebagai energi, bukannya karbohidrat. Untuk menurunkan berat badan, proses tersebut mungkin efektif tapi bisa membuat napas Anda berbau tak sedap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 50 Inspirasi Model Kebaya
2. Mood Labil
Karbohidrat, meski sering disebut-sebut sebagai 'biang kegemukan' sebenarnya juga diperlukan oleh tubuh. Otak memerlukan karbohidrat untuk menstimulasi produksi serotonin, hormon yang memicu rasa relaks dan tenang. Kurang asupan karbohidrat bisa membuat Anda lebih mudah kesal, merasa terganggu dan cepat marah. Sebuah studi yang dilakukan di Australia menunjukkan, orang kegemukan yang menjalani diet rendah karbohidrat selama setahun dilaporkan lebih cepat marah ketimbang orang yang tidak mengurangi asupan karbohidratnya secara drastis.
3. Berisiko Sakit Ginjal
Saat Anda mengunyah makanan berprotein, khususnya protein hewani, zat sampingan nitrogen juga ikut masuk ke dalam tubuh. Alhasil, ginjal pun harus bekerja ekstra untuk menyaringnya agar tidak masuk ke dalam darah. Saat Anda makan protein dengan jumlah normal, nitrogen tersebut akan keluar lewat urin dan sudah tidak menjadi masalah lagi bagi tubuh. Tapi apabila dikonsumsi terlalu banyak, Anda berarti memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan nitrogen berlebih itu. Jika berlangsung lama dan terus menerus, ginjal berisiko tinggi mengalami kerusakan fungsi.
(hst/hst)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
6 Bulan Makan Menu yang Sama Demi Kurus, Wanita Ini Berakhir Masuk UGD
Sering Memar Tanpa Sebab? Ini 10 Penyebabnya Menurut Ahli Kesehatan
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Most Popular
1
Sudah Beruban? Ini Cara Merawat Rambut agar Tetap Sehat dan Berkilau
2
Ramalan Zodiak Cinta 21 Desember: Capricorn dan Gemini Waspada Pihak Ketiga
3
Potret Istri Keempat Raja Thailand Cetak Sejarah di SEA Games, Raih Emas
4
Ramalan Zodiak 21 Desember: Capricorn Banyak Tantangan, Aquarius Jangan Diam
5
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
MOST COMMENTED











































