Langsing Pasca Melahirkan
Cara Atur Pola Makan Bagi Ibu Menyusui Agar Cepat Turun Berat Badan
Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 27 Feb 2015 20:04 WIB
Jakarta
-
Bentuk tubuh yang kembali ideal setelah melahirkan adalah keinginan hampir setiap wanita. Diet dan olahraga menjadi dua cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sedia kala. Namun karena kesibukan mengurus bayi, banyak wanita yang tidak sempat mengatur pola makannya atau fitnes secara rutin.
Sebenarnya, ada cara mudah yang bisa dilakukan agar bentuk badan dapat perlahan kembali seperti semula tanpa harus diet ketat. Seperti yang diterangkan pakar kesehatan Rita Ramayulis DCN, M.Kes., ibu menyusui memiliki frekuensi makan yang berbeda dengan ibu yang tidak menyusui. Jika pada umumnya ibu yang tidak menyusui makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dan diselingi dengan kudapan sebanyak dua kali, maka ibu yang menyusui harus makan lebih banyak.
"Untuk ibu menyusui, minimal makan sebanyak enam kali sehari. Sarapan, makan siang, dan makan malam. Sedangkan kudapannya tiga sampai empat kali. Ini dilakukan untuk menjaga produksi ASI yang dihasilkan," jelas Rita saat dihubungi Wolipop, Selasa (24/2/2015).
Dijelaskan oleh wanita 43 tahun ini, meski asupan yang dimakan banyak, namun tidak akan membuat berat badan bertambah jika makanan yang dikonsumsi tepat. Dalam satu kali makan, ibu yang menyusui harus mengonsumsi sayuran, protein hewani atau nabati, karbohidrat, dan buah-buahan yang banyak mengandung air seperti semangka dan melon.
Sedangkan untuk kudapannya bisa memakan penganan yang terbuat dari tepung tetapi tidak diolah dengan cara digoreng, misalnya kue lapis. Selain itu, penganan kacang-kacangan seperti almond, mete, dan edamame juga bisa dikonsumsi di luar jam makan.
"Setelah sarapan, pukul 10 pagi bisa makan selingan. Dilanjutkan pukul 3 sore, setelah makan malam misalnya pukul 8 malam. Ibu menyusui kan tengah malam juga kadang belum tidur, bisa juga makan kudapan lagi," tambahnya.
Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di beberapa universitas di Jakarta ini menganjurkan untuk tidak mengonsumi segala penganan yang digoreng jika Anda ingin turun berat badan lebih banyak. Karena makanan tersebut mengandung lemak jenuh di dalamnya dan akan membuat berat badan turun lebih lama.
Jika lemak yang terbentuk ketika hamil tidak segera dihilangkan, makandalam kurun waktu dua tahun lemak tersebut sulit diubah menjadi energi. Lemak jenuh yang terdapat pada makanan yang digoreng juga bisa menaikkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau lemak jahat yang mengakibatkan pembuluh darah terhambat sehingga kesehatan tidak optimal.
(int/hst)
Sebenarnya, ada cara mudah yang bisa dilakukan agar bentuk badan dapat perlahan kembali seperti semula tanpa harus diet ketat. Seperti yang diterangkan pakar kesehatan Rita Ramayulis DCN, M.Kes., ibu menyusui memiliki frekuensi makan yang berbeda dengan ibu yang tidak menyusui. Jika pada umumnya ibu yang tidak menyusui makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dan diselingi dengan kudapan sebanyak dua kali, maka ibu yang menyusui harus makan lebih banyak.
"Untuk ibu menyusui, minimal makan sebanyak enam kali sehari. Sarapan, makan siang, dan makan malam. Sedangkan kudapannya tiga sampai empat kali. Ini dilakukan untuk menjaga produksi ASI yang dihasilkan," jelas Rita saat dihubungi Wolipop, Selasa (24/2/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk kudapannya bisa memakan penganan yang terbuat dari tepung tetapi tidak diolah dengan cara digoreng, misalnya kue lapis. Selain itu, penganan kacang-kacangan seperti almond, mete, dan edamame juga bisa dikonsumsi di luar jam makan.
"Setelah sarapan, pukul 10 pagi bisa makan selingan. Dilanjutkan pukul 3 sore, setelah makan malam misalnya pukul 8 malam. Ibu menyusui kan tengah malam juga kadang belum tidur, bisa juga makan kudapan lagi," tambahnya.
Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di beberapa universitas di Jakarta ini menganjurkan untuk tidak mengonsumi segala penganan yang digoreng jika Anda ingin turun berat badan lebih banyak. Karena makanan tersebut mengandung lemak jenuh di dalamnya dan akan membuat berat badan turun lebih lama.
Jika lemak yang terbentuk ketika hamil tidak segera dihilangkan, makandalam kurun waktu dua tahun lemak tersebut sulit diubah menjadi energi. Lemak jenuh yang terdapat pada makanan yang digoreng juga bisa menaikkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau lemak jahat yang mengakibatkan pembuluh darah terhambat sehingga kesehatan tidak optimal.
(int/hst)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
6 Detox Water untuk Diet: Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Metabolisme
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Most Popular
1
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
2
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
3
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
4
Potret Mikey Madison, Aktris Paling Banyak Di-Google 2025, Perankan Stripper
5
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
MOST COMMENTED











































