Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

EMS, Tren Fitnes Terbaru

Yang Perlu Diperhatikan Saat Ingin Latihan Fisik dengan Metode EMS

wolipop
Jumat, 13 Jun 2014 14:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Hestianingsih/Wolipop
Jakarta - Latihan dengan teknologi electrical muscle stimulator (EMS), menggunakan alat yang disebut Mihabodytec kini menjadi alternatif baru untuk menjaga tubuh tetap bugar. Latihan ini diklaim memberikan hasil yang optimal terhadap pembentukan otot dengan waktu relatif singkat.

"20 menit sama seperti udah work out di gym selama 1-2 jam," ujar Andien Aisyah, penyanyi sekaligus pemilik studio fitnes EMS, 20 Fit saat diwawancara Wolipop di Jl. Cipete Raya No. 16, Jakarta Selatan, Kamis (12/06/2014).

Waktu olahraga yang relatif cepat setiap sesinya, membuat latihan EMS ini cukup banyak digemari mereka yang hobi olahraga atau yang ingin membentuk otot tapi tidak punya banyak waktu karena sibuk. Bambang Reguna Bukit, atau lebih akrab disapa Bams yang membawa lisensi alat ini ke Indonesia mengatakan latihan EMS memang cocok digunakan para pekerja kantoran, terutama di wilayah perkotaan.

"Alat ini untuk orang yang nggak punya banyak waktu buat olahraga. Butuh sesuatu yang efektif karena nggak bisa lama-lama di gym. Untuk buat badan bugar, paling efektif pakai alat ini. Kelebihannya nggak bikin cedera, kalau ke gym kan salah angkat bisa cedera," tutur mantan personel grup band Samsons ini kepada Wolipop melalui telepon.

Meskipun menjanjikan hasil yang lebih efisien ketimbang gym konvensional dan diklaim bebas cedera, latihan dengan menggunakan alat ini juga perlu perhatian khusus. Latihan tidak boleh dilakukan lebih dari 20 menit karena intensitasnya sangat tinggi. Frekuensi latihan juga dibatasi, maksimal tiga kali seminggu dan tidak disarankan melebihi dari itu.

"Itu sudah paling maksimal. Lebih dari itu nggak boleh, otot bisa nggak kuat," ujar Bams.

Latihan terlalu sering dengan EMS juga berisiko membuat seluruh badan terasa sakit dan justru jadi sulit bergerak karena kontraksi otot yang berlebihan. "Tidak menyebabkan cedera tapi tulangnya seperti berasa jatuh semua ke bawah, sakit. Efeknya malah nggak bagus," tambah Andien.

Selain itu latihan ini juga tidak disarankan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Orang-orang yang menderita epilepsi, memakai alat pacu jantung, wanita hamil, penderita hernia, tumor, diabetes dan hemofilia tidak dianjurkan menjalani latihan ini karena bisa memperburuk kondisi fisik.

"Mostly orang yang sehat nggak ada penyakit semua bisa menggunakan. Tapi kalau ada pasang ring di jantung lebih baik jangan karena olahraga ini sangat intens. Takutnya jantungnya nggak kuat. Kalau ada penyakit berat memang perlu asistensi (pendamping)," jelas Bams, yang mengenal EMS ketika berkunjung ke Jerman dua tahun lalu.

Oleh karena itu sebaiknya memeriksakan kondisi terlebih dahulu ke dokter spesialis untuk mendapatkan rekomendasi, apakah latihan dengan metode EMS ini aman dilakukan. Tapi jika ingin datang langsung ke studio fitnes yang menyediakan latihan EMS seperti 20 Fit, di sana juga tersedia health screening untuk mengetahui jenis latihan apa yang cocok dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh.

Selain itu disarankan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum melakukan latihan EMS. Asupan makanan diperlukan untuk cadangan energi, karena latihan ini sangat intens sehingga akan membakar energi cukup banyak. "Sebaiknya sudah makan. Kalau yang udah advance banget bisa sebelum makan tapi itu pun hanya buat yang sudah terbiasa sama alatnya. Kita menyarankan sebelum dan sesudah latihan makan protein, karena protein itu makanannya otot," saran Andien.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads