Liputan Khusus <i>Liquid Diet</i>
Pria Ini Sukses Turun 19 Kg karena Liquid Diet, Tapi Jadi Diare Setiap Hari
wolipop
Jumat, 14 Mar 2014 18:40 WIB
Jakarta
-
Memiliki badan yang ideal menjadi dambaan setiap orang. Berbagai cara pun dilakukan untuk mendapatkan tubuh ideal tersebut, salah satunya dengan melakukan liquid diet. Saat menjalani program diet tersebut, pelaku diet hanya mengonsumsi cairan seperti jus buah dan sayuran. Fahri, pria 23 tahun asal Jakarta menceritakan pengalamannya pada Wolipop saat menjalani diet ekstrem ini dan dampak buruk yang dirasakannya.
Fahri mengaku memiliki masalah berat badan saat usianya beranjak 20 tahun. Beratnya mencapai 118 kg, sementara tinggi badannya 174 cm. "Saya sudah pernah mencoba berbagai macam program penurunan berat badan mulai dari diet karbohidrat sampai terapi susu cokelat, namun tidak ada yang memberikan hasil maksimal," ujarnya.
Kemudian Fahri disarankan oleh sahabatnya untuk melakukan diet detoksifikasi. Fahri dikenalkan pada pelatih senam yang membawanya pada salah satu ahli gizi di Jakarta. Selama menjalankan proses diet, Fahri benar-benar tidak mengonsumsi makanan yang padat. Delapan hari pertama ia hanya dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan buah yang di jus tanpa gula atau tambahan lainnya, persis seperti aturan liquid diet. Setelah hari ketujuh, ahli gizi Fahri menyarankan mengonsumsi jus buah wortel dan sayuran yang dikukus.
"Jadi 15 hari itu dibagi menjadi tiga tahap. Tiga hari pertama adalah tahap adaptasi, lima hari kemudian adalah tahap detoksifikasi dan delapan hari berikutnya adalah tahap penormalan dimana setiap tahapannya selalu ada saja bahan makanan baru yang ditambah atau dikurangi," ujar Fahri saat berbincang dengan Wolipop, Jumat (14/3/2014).
Fahri diharuskan mengonsumsi dua gelas jus pepaya di pagi serta siang hari dan dua gelas semangka di malam hari pada tahap awal melakukan diet. Pada hari ke empat dan ke delapan, dia diwajibkan mengonsumsi dua gelas jus nanas dan pepaya pada pagi hari dan jus nanas dengan tambahan jus brokoli dan wortel di siang hari. Lalu pada hari ketujuh dia disarankan mengonsumsi jus wortel dengan kukusan sayuran.
Diet menurunkan berat badan dengan hanya mengonsumsi jus buah dan sayur itu memang tidak mengecewakan. Berat badannya sukses turun 19 kg, dari 118 kg menjadi 99 kg, hanya dalam 15 hari.
Namun di balik diet instan yang ekstrem ini, ada dampak buruk diraskan Fahri. Dampak buruk tersebut di antaranya metabolisme tubuhnya terus menurun dan diare yang ia alami hampir setiap hari. Selain itu, Fahri sering membuang angin di tempat umum dan hal ini berlangsung dari hari ke lima sampai hari ke-12 ia melakukan liquid diet.
Kebahagian Fahri memiliki berat badan yang idel pun tidak bertahan lama. Empat bulan sejak ia berhenti menjalankan program diet, berat badannya kembali naik hingga 112 kg. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak menjalankan liquid diet lagi meski berat badannya kembali naik.
Kini sudah hampir enam bulan Fahri melakukan program diet dengan terapi air putih. Menurutnya terapi air putih ini lebih dapat mengontrol pengurangan berat badan walaupun proses yang dirasakan tidak secepat diet hanya 'makan' cairan. "Selama enam bulan ini berat badan saya turun sekitar 12 sampai 13 kg. Setiap bulannya berat saya bisa berkurang sampai dua kilogram. Kini berat saya sudah turun kembali menjadi 96 kg," ujar pria yang bekerja di sebuah perusahaan bidang kesehatan itu.
(eny/eny)
Fahri mengaku memiliki masalah berat badan saat usianya beranjak 20 tahun. Beratnya mencapai 118 kg, sementara tinggi badannya 174 cm. "Saya sudah pernah mencoba berbagai macam program penurunan berat badan mulai dari diet karbohidrat sampai terapi susu cokelat, namun tidak ada yang memberikan hasil maksimal," ujarnya.
Kemudian Fahri disarankan oleh sahabatnya untuk melakukan diet detoksifikasi. Fahri dikenalkan pada pelatih senam yang membawanya pada salah satu ahli gizi di Jakarta. Selama menjalankan proses diet, Fahri benar-benar tidak mengonsumsi makanan yang padat. Delapan hari pertama ia hanya dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan buah yang di jus tanpa gula atau tambahan lainnya, persis seperti aturan liquid diet. Setelah hari ketujuh, ahli gizi Fahri menyarankan mengonsumsi jus buah wortel dan sayuran yang dikukus.
"Jadi 15 hari itu dibagi menjadi tiga tahap. Tiga hari pertama adalah tahap adaptasi, lima hari kemudian adalah tahap detoksifikasi dan delapan hari berikutnya adalah tahap penormalan dimana setiap tahapannya selalu ada saja bahan makanan baru yang ditambah atau dikurangi," ujar Fahri saat berbincang dengan Wolipop, Jumat (14/3/2014).
Fahri diharuskan mengonsumsi dua gelas jus pepaya di pagi serta siang hari dan dua gelas semangka di malam hari pada tahap awal melakukan diet. Pada hari ke empat dan ke delapan, dia diwajibkan mengonsumsi dua gelas jus nanas dan pepaya pada pagi hari dan jus nanas dengan tambahan jus brokoli dan wortel di siang hari. Lalu pada hari ketujuh dia disarankan mengonsumsi jus wortel dengan kukusan sayuran.
Diet menurunkan berat badan dengan hanya mengonsumsi jus buah dan sayur itu memang tidak mengecewakan. Berat badannya sukses turun 19 kg, dari 118 kg menjadi 99 kg, hanya dalam 15 hari.
Namun di balik diet instan yang ekstrem ini, ada dampak buruk diraskan Fahri. Dampak buruk tersebut di antaranya metabolisme tubuhnya terus menurun dan diare yang ia alami hampir setiap hari. Selain itu, Fahri sering membuang angin di tempat umum dan hal ini berlangsung dari hari ke lima sampai hari ke-12 ia melakukan liquid diet.
Kebahagian Fahri memiliki berat badan yang idel pun tidak bertahan lama. Empat bulan sejak ia berhenti menjalankan program diet, berat badannya kembali naik hingga 112 kg. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak menjalankan liquid diet lagi meski berat badannya kembali naik.
Kini sudah hampir enam bulan Fahri melakukan program diet dengan terapi air putih. Menurutnya terapi air putih ini lebih dapat mengontrol pengurangan berat badan walaupun proses yang dirasakan tidak secepat diet hanya 'makan' cairan. "Selama enam bulan ini berat badan saya turun sekitar 12 sampai 13 kg. Setiap bulannya berat saya bisa berkurang sampai dua kilogram. Kini berat saya sudah turun kembali menjadi 96 kg," ujar pria yang bekerja di sebuah perusahaan bidang kesehatan itu.
(eny/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Most Popular
1
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
2
Rumor Pacaran Winter aespa & Jungkook BTS Mencuat, Disorot Punya Tato Sama
3
Penampilan Terbaru Vanness Wu Bikin Khawatir Penggemar, Disebut Turun 20 Kg
4
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun
5
3 Rekomendasi Dispenser Sehat buat Keluarga, Sudah BPA Free & Food Grade
MOST COMMENTED











































