Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Bahan Dapur Jadi Fashion Show, Gaun Karya Wanita Ini Viral di Medsos

Vina Oktiani - wolipop
Jumat, 21 Nov 2025 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Village Magical Treasure
Foto: via SCMP
Jakarta -

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang melihat bahan makanan seperti kacang, jagung, atau ubi hanya sebagai bahan dapur. Namun, di tangan seorang wanita desa di China, semua itu bisa berubah menjadi gaun cantik bak busana catwalk.

Melansir SCMP, seorang wanita desa asal Hengzhou, Guangxi, China, yang dikenal dengan nama akun 'Village Magical Treasure', mendadak viral setelah membuat berbagai busana unik dari bahan-bahan alami. Ia memiliki lebih dari 152.000 pengikut di Douyin, platform video pendek populer di China.

Dalam video-videonya, ia memanfaatkan kulit kacang tanah, daun jagung, biji jagung, kacang merah, rumput kering, hingga ubi untuk membuat pakaian yang ia sebut sebagai 'countryside fashion' atau mode ala pedesaan. Dengan percaya diri, ia memamerkan hasil karyanya dengan berjalan di tepi sawah dan ladang layaknya model profesional. Hingga kini, sudah ada 178 video unggahan yang semuanya menampilkan ide-ide fesyen yang unik dan tak biasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Village Magical TreasureVillage Magical Treasure Foto: via SCMP

Salah satu videonya yang viral pada Agustus menampilkan gaun dari kulit kacang tanah lengkap dengan 'dasi' yang terbuat dari kacang merah. Video itu mendapat lebih dari 180.000 like. Ia juga pernah membuat serangkaian 'fashion show sayuran', seperti, sweet potato dress (gaun ubi manis), dan long bean outfit (busana kacang panjang).

Bahkan dalam video terbarunya, ia membuat jubah naga yang rumit menggunakan daun jagung, lengkap dengan mahkota dari biji jagung. Sambil mengenakan busana tersebut, ia membacakan dialog dari drama populer The Legend of Mi Yue.

ADVERTISEMENT

Dalam wawancaranya dengan Chongqing Broadcasting Group, sang kreator menjelaskan bahwa semua karya dibuatnya tanpa pernah mengikuti pelatihan profesional.

"Ini hanya hobi pribadi. Saya bukan desainer profesional dan belum pernah ikut pelatihan apa pun. Semua bahan berasal dari apa yang kami tanam di desa," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sejak kecil ia suka membuat pakaian dari berbagai material, terutama bahan ramah lingkungan seperti sayuran atau plastik daur ulang.

"Saat melihat bahan yang berlimpah, saya langsung merasa terinspirasi. Ada yang cocok dijahit, ada yang cocok direkatkan. Saya menggunakan berbagai alat sesuai jenis bahannya," jelasnya.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads