Kalatara, Tafsir Ulang Tenun Nusantara dalam Tampilan Urban Kontemporer
Perkumpulan Cita Tenun Indonesia (CTI) kembali menegaskan perannya sebagai penjaga wastra nusantara lewat presentasi bertajuk Kalatara pada gelaran Fashion Nation XIX Edition di Senayan City, Jakarta, pada Rabu (24/9/2025).
Mengambil akar kata Sansekerta, 'kala' (waktu) dan 'tara' (menyebrangi), 'Kalatara' merepresentasikan perjalanan tenun dari ruang sakral tradisi menuju tafsir kontemporer yang dinamis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koleksi Alto Project dari tenun Sumba. (Foto: Dok. Senayan City) |
Tiga desainer dan label digandeng untuk menafsir ulang tenun dari berbagai daerah. Alto Project membuka pergelaran dengan koleksi "Napas Sumba" yang mengeksplorasi Tenun Ikat dan Pahikung asal Sumba Timur. Koleksi ini menghadirkan 12 tampilan unisex dengan siluet edgy, memadukan denim tenun khas Alto dengan warna alam seperti indigo, terracotta, hingga hijau savana.
Karya Amot Syamsurimuda menampilkan tenun songket dari NTB. (Foto: Dok. Senayan City.) |
Berlanjut pada label Amotsyamsurimuda, desainer Amot Syamsurimuda menampilkan koleksi "Ikatan yang Bertahan" dengan mengolah Tenun Songket Manggarai Barat. Mengedepankan tailoring modern, layering, serta proporsi oversized, Amot menekankan filosofi tenun sebagai simbol ikatan komunitas yang bertahan di tengah perubahan zaman.
Desainer Wilsen Willim menggunakan tenun khas Iban. (Foto: Dok. Senayan City) |
Sebagai penutup, Wilsen Willim mempersembahkan interpretasi Tenun Putussibau khas Suku Iban, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Koleksi bernuansa earthy dengan aksen rustic gold ini memadukan wastra dengan bahan suiting dan jacquard, disajikan dalam 12 tampilan modern. Alih-alih ornamen mencolok, Wilsen memilih detail mutiara dan benang sederhana agar karakter tenun tetap menjadi pusat perhatian.
CTI, yang berdiri sejak 2008, konsisten melakukan pembinaan perajin di 28 kabupaten/kota di 14 provinsi. Tahun ini, mereka berkolaborasi dengan Yayasan Kawan Lama lewat program Aram Bekelala Tenun Iban untuk menghidupkan kembali tradisi tenun Dayak Iban. Langkah ini meneguhkan komitmen CTI dalam menjaga warisan, memberdayakan perempuan penenun, sekaligus mendorong praktik tenun yang berkelanjutan.
(dtg/dtg)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Ketika Kain Perca Bertemu Budaya Dayak di Bali Fashion Trend 2025
Batik Karya Narapidana 'Naik Kelas' di Panggung Bali Fashion Trend 2025
Tak Sekadar Runway, Bali Fashion Trend 2025 Pamerkan Karya Narapidana
Sarung Hingga Tenun, Warna Nusantara Meriahkan Runway Bali Fashion Trend 2025
Desainer di Balik Gaya Ikonis David Bowie & Duran Duran Meninggal di Usia 80
Potret Cantik Leticia Joseph, Anak Sheila Marcia yang Jadi GADIS Sampul 2025
Sinopsis Jurassic Park III, Teror Dinosaurus Kembali Mengintai
10 Ide Hadiah Hari Ibu yang Berkesan dan Tak Terlupakan
Miss Iceland Mengaku Dikeluarkan Sepihak dari Miss Universe Saat Sakit
















































