Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kalatara, Tafsir Ulang Tenun Nusantara dalam Tampilan Urban Kontemporer

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 25 Sep 2025 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Fashion Show Kalatara Persembahan Cita Tenun Indonesia (CTI) di Fashion Nation 2025 Senayan City. Desainer yang terlibat antara lain Wilsen Willim, Amot Syamsurimuda, dan Alto Project.
Kreasi Wilsen WiIlim dari tenun khas Iban. (Foto: Dok. Senayan City)
Jakarta -

Perkumpulan Cita Tenun Indonesia (CTI) kembali menegaskan perannya sebagai penjaga wastra nusantara lewat presentasi bertajuk Kalatara pada gelaran Fashion Nation XIX Edition di Senayan City, Jakarta, pada Rabu (24/9/2025).

Mengambil akar kata Sansekerta, 'kala' (waktu) dan 'tara' (menyebrangi), 'Kalatara' merepresentasikan perjalanan tenun dari ruang sakral tradisi menuju tafsir kontemporer yang dinamis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fashion Show Kalatara Persembahan Cita Tenun Indonesia (CTI) di Fashion Nation 2025 Senayan City. Desainer yang terlibat antara lain Wilsen Willim, Amot Syamsurimuda, dan Alto Project.Koleksi Alto Project dari tenun Sumba. (Foto: Dok. Senayan City)

Tiga desainer dan label digandeng untuk menafsir ulang tenun dari berbagai daerah. Alto Project membuka pergelaran dengan koleksi "Napas Sumba" yang mengeksplorasi Tenun Ikat dan Pahikung asal Sumba Timur. Koleksi ini menghadirkan 12 tampilan unisex dengan siluet edgy, memadukan denim tenun khas Alto dengan warna alam seperti indigo, terracotta, hingga hijau savana.

ADVERTISEMENT
Fashion Show Kalatara Persembahan Cita Tenun Indonesia (CTI) di Fashion Nation 2025 Senayan City. Desainer yang terlibat antara lain Wilsen Willim, Amot Syamsurimuda, dan Alto Project.Karya Amot Syamsurimuda menampilkan tenun songket dari NTB. (Foto: Dok. Senayan City.)

Berlanjut pada label Amotsyamsurimuda, desainer Amot Syamsurimuda menampilkan koleksi "Ikatan yang Bertahan" dengan mengolah Tenun Songket Manggarai Barat. Mengedepankan tailoring modern, layering, serta proporsi oversized, Amot menekankan filosofi tenun sebagai simbol ikatan komunitas yang bertahan di tengah perubahan zaman.

Fashion Show Kalatara Persembahan Cita Tenun Indonesia (CTI) di Fashion Nation 2025 Senayan City. Desainer yang terlibat antara lain Wilsen Willim, Amot Syamsurimuda, dan Alto Project.Desainer Wilsen Willim menggunakan tenun khas Iban. (Foto: Dok. Senayan City)

Sebagai penutup, Wilsen Willim mempersembahkan interpretasi Tenun Putussibau khas Suku Iban, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Koleksi bernuansa earthy dengan aksen rustic gold ini memadukan wastra dengan bahan suiting dan jacquard, disajikan dalam 12 tampilan modern. Alih-alih ornamen mencolok, Wilsen memilih detail mutiara dan benang sederhana agar karakter tenun tetap menjadi pusat perhatian.

CTI, yang berdiri sejak 2008, konsisten melakukan pembinaan perajin di 28 kabupaten/kota di 14 provinsi. Tahun ini, mereka berkolaborasi dengan Yayasan Kawan Lama lewat program Aram Bekelala Tenun Iban untuk menghidupkan kembali tradisi tenun Dayak Iban. Langkah ini meneguhkan komitmen CTI dalam menjaga warisan, memberdayakan perempuan penenun, sekaligus mendorong praktik tenun yang berkelanjutan.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads