37 Tahun Mengabdi, Anna Wintour Mundur Sebagai Pimred Vogue Amerika

Kabar mengejutkan datang dari Anna Wintour. Setelah 37 tahun menjabat, ia mundur dari posisinya sebagai editor in chief atau pemimpin redaksi (pimred) majalah Vogue edisi Amerika Serikat.
Meski demikian, Wintour tidak benar-benar meninggalkan Vogue, terkhusus perusahaan induknya, Condé Nast. Ia tetap menjadi tokoh sentral dalam struktur organisasi majalah legendaris yang dijuluki 'fashion bible' itu.
![]() |
Wintour, yang telah bekerja untuk Conde Nast sejak 1983, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (26/6/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa pun yang bekerja di bidang kreatif tahu betapa pentingnya untuk terus berkembang dalam pekerjaan. Ketika saya menjadi pemimpin redaksi Vogue, saya sangat bersemangat untuk membuktikan kepada siapa pun yang mau mendengar bahwa ada cara baru dan menarik untuk membayangkan sebuah majalah mode Amerika," kata Wintour kepada stafnya seperti dilansir dari situs Vogue.
Keputusan ini merupakan bagian dari restrukturisasi internal Condé Nast yang membuka posisi baru 'Head of Editorial Content' khusus untuk edisi Amerika sebagai pengganti pemimpin redaksi. Jabatan tersebut tetap berada di bawah koordinasi langsung Wintour yang kini fokus pada perannya sebagai Direktur Editorial Global Vogue serta Chief Content Officer Condé Nast yang turut mengawasi konten untuk berbagai publikasi lain seperti Vanity Fair, GQ, Wired, dan Allure.
![]() |
"Ini adalah momen penting yang sudah lama saya pikirkan," ujar Wintour dalam pertemuan internal dengan tim Vogue, seperti dilaporkan The New York Times.
"Saya tidak akan pindah kantor, atau memindahkan satu pun koleksi keramik Clarice Cliff saya. Saya justru akan mencurahkan seluruh energi saya pada kepemimpinan global dan mendukung para editor di seluruh dunia," tambah perempuan yang terkenal dengan gaya berkacamata hitam dan rambut bobnya yang ikonis itu.
Meski jabatan editor in chief di Vogue Amerika dihapus, Wintour dipatiskan tetap menjadi figur paling berpengaruh di majalah tersebut, mengawasi seluruh edisi internasional mulai dari Inggris, Prancis, hingga Italia. Keputusan ini merefleksikan strategi baru Condé Nast di tengah perubahan tren pasar dalam mengonsumsi berita menyusul disrupsi media karena perkembangan media sosial yang masif.
![]() |
Sejak 2020, Condé Nast menghapus gelar editor in chief dan menggantinya dengan struktur kepemimpinan yang lebih kolektif dan terintegrasi. Edward Enninful mengundurkan diri dari posisi tersebut di Vogue Inggris tahun lalu dan memutuskan membangun media fashion sendiri.
CEO Condé Nast Roger Lynch mengapresiasi keputusan Wintour mengingat dedikasinya mengemban tiga posisi strategis sekaligus selama beberapa tahun terakhir. "Langkah ini akan memberinya lebih banyak ruang untuk mendukung semua pihak yang membutuhkan visinya," kata Lynch.
Wintour yang kini berusia 75 tahun telah menjadi ikon budaya global, bukan hanya karena ketajamannya dalam membaca tren mode, tetapi juga karena perannya membentuk wajah Vogue modern. Sosoknya turut memiliki andil besar dalam membesarkan karier sejumlah desainer seperti John Galliano, Marc Jacobs, dan Alexander McQueen.
![]() |
Di bawah kepemimpinannya, Vogue tak sekadar majalah mode, melainkan platform yang mempengaruhi perbincangan budaya pop hingga politik, dengan wajah-wajah seperti Kim Kardashian, Rihanna, hingga Ibu Negara Jill Biden pernah tampil di sampulnya.
Awal tahun ini, ia mendapat anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden ke-46 AS Joe Biden atas kontribusinya pada industri media dan budaya. Ia juga bergelar 'Dame', penghormatan yang diberikan oleh Ratu Elizabeth II.
Selain itu, Wintour dikenal luas sebagai penggagas transformasi Met Gala menjadi acara mode paling bergengsi di dunia, dan turut menginspirasi karakter Miranda Priestly dalam film 'The Devil Wears Prada'.
![]() |
Tina Brown, mantan pemimpin redaksi Vanity Fair dan The New Yorker, mengatakan langkah Wintour masuk akal. "Ia tetap memimpin seluruh brand Condé Nast. Mengatur satu majalah secara langsung di saat yang sama tentu beban besar. Ini langkah yang tepat," ujarnya.
Dengan perombakan ini, publik kini menanti siapa sosok yang akan ditunjuk sebagai kepala konten editorial baru untuk Vogue Amerika, figur yang secara teknis akan menjadi penerus Wintour, meski bayangannya mungkin akan terus menaungi industri ini untuk waktu yang lama.
(dtg/dtg)
Alasan Anna Wintour Mundur dari Vogue Setelah 37 Tahun Jadi Editor in Chief

Anna Wintour Tampil Perdana di Depan Publik Setelah Mundur dari Vogue

Ingin Jadi The Next Anna Wintour? Vogue Buka Lowongan di LinkedIn

Gaya V BTS Eksis di Paris Usai Wamil, Diundang Anna Wintour ke Vogue World

Persahabatan Meghan Markle & Mantan Redaktur Vogue Berakhir, Ini Penyebabnya

Apa Itu Met Gala? Ini Sejarah hingga Tujuan Penyelenggaraannya
Putri Kembar Diddy Rilis Label Fashion di Tengah Kontroversi Ayahnya
Era Baru Celine di Tangan Michael Rider, 'Berbaikan' Lagi dengan Vogue
Gaya Kate Middleton Sambut Macron dan Ibu Negara Prancis, Perdana Pakai Dior
UMKM Perhiasan Mojokerto Siap Go Global Berkat Dukungan BRI
Kalung Jantung Berdetak, Surealisme Futuristis di Koleksi Terbaru Schiaparelli

Potret Audrey Bianca, Pemenang Miss Indonesia 2025 yang Pernah Ikut INTM

Liburan Bersama, Katy Perry dan Orlando Bloom Unggah Foto Langka Setelah Putus

Jo Yuri Ungkap Cerita Jadi Ibu Hamil di Squid Game, Bantah Dibayar Rp 49,5 M

TikTok Viral Verificator
Viral Kisah Cinta Tak Terduga Guru Menikah dengan Murid di Sumsel
