Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

FIFA Rilis Label Fashion Mewah, Gandeng Mantan Desainer Fenty Rihanna

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 20 Jun 2025 08:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JUNE 16: Alessandra Ambrosio during the FIFA 1904 Launch Dinner at Mr Chow on June 16, 2025 in Beverly Hills, California. (Photo by Gonzalo Marroquin/Getty Images for FIFA 1904 )
Model Alessandra Ambrosio menghadiri acara peluncuran label fashion FIFA 1904. (Foto: Gonzalo Marroquin/Getty Images for FIFA 1904)
Los Angeles -

Dari lapangan hijau ke catwalk. FΓ©dΓ©ration Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Sepak Bola Dunia atau mengambil langkah tak terduga dengan meluncurkan lini fashion mewah bernama FIFA 1904.

Bukan seperti koleksi merchandise seperti kaus atau hoodie, FIFA kali ini tampil ambisius lewat deretan pakaian berpotongan tailoring elegan seperti mantel kasmir, sheath dress, kemeja formal, hingga blazer rapi yang siap bersaing di dunia mode kelas atas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenama tersebut diperkenalkan dalam sebuah jamuan eksklusif di Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat baru-baru ini. Acaranya bertabur bintang seperti aktris Tiffany Haddish, aktor Matt Bomer, dan model Alessandra Ambrosio, serta mantan pemain sepak bola Javier Pastore dan Juan Pablo Ángel,

FIFA 1904 merupakan buah kolaborasi antara FIFA dan VFiles, sebuah platform mode dan budaya pop besutan Julie Anne Quay, yang juga pemilik klub Inggris Barnsley F.C.

ADVERTISEMENT
BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JUNE 16: Alessandra Ambrosio during the FIFA 1904 Launch Dinner at Mr Chow on June 16, 2025 in Beverly Hills, California. (Photo by Gonzalo Marroquin/Getty Images for FIFA 1904 )Julie Anne Quay (kiri) di peluncuran FIFA 1904. (Foto: Gonzalo Marroquin/Getty Images for FIFA 1904)

Langkah ini menandai pertama kalinya sebuah federasi olahraga global menciptakan label fashion independen, mengikuti jejak klub-klub seperti Paris Saint-Germain dan AC Milan yang lebih dulu menggandeng merek-merek mewah. Baru-baru ini, Louis Vuitton mengumumkan kerja sama dengan Real Madrid untuk merancang busana resmi tim dalam perjalanan dan acara besar.

Dilansir dari New York Times, Quay mengatakan inspirasi lini ini muncul saat dirinya menyertai eksekutif FIFA dalam perjalanan ke Qatar dan Arab Saudi. Ia terkesan oleh penampilan para pejabat FIFA yang menurutnya "selalu tampil maksimal, membawa koper-koper pakaian, dan berbicara berbagai bahasa." Di matanya, para eksekutif itu adalah "brand berjalan."

Setelah sempat skeptis karena telah memiliki kesepakatan dagang dengan Adidas, petinggi FIFA mulai melihat potensi dari ide ini. "Kami ingin melampaui batas alami kami dan memaksimalkan nilai merek FIFA yang telah berusia lebih dari 120 tahun," ujar Romy Gai, Chief Business Officer FIFA.

FIFA 1904 berbasis di New York dan Los Angeles, jauh dari kantor pusat FIFA di Zurich yang dinilai kurang relevan dengan pasar muda urban. Adapun koleksinya akan dirancang oleh Marcus Clayton, mantan direktur desain Fenty, label mode milik Rihanna yang berusia singkat.

BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JUNE 16: Alessandra Ambrosio during the FIFA 1904 Launch Dinner at Mr Chow on June 16, 2025 in Beverly Hills, California. (Photo by Gonzalo Marroquin/Getty Images for FIFA 1904 )Model Alessandra Ambrosio turut menghadiri acara peluncuran FIFA 1904. (Foto: Gonzalo Marroquin/Getty Images for FIFA 1904)

Produk perdananya direncanakan bakal naik pentas dalam ajang menswear di Paris bulan ini, sebelum membuka toko flagship di SoHo dan menggandeng 10 mitra distribusi. Harga dibanderol mulai dari US$ 55 (sekitar Rp 880 ribu) untuk topi, hingga US$ 995 (sekitar Rp 15,9 juta) untuk mantel kasmir.

Namun, peluncuran ini tidak lepas dari kritik. David Goldblatt, penulis The Ball Is Round: A Global History of Football, menilai bahwa meski langkah ini logis di tengah kedekatan FIFA dengan elit global, ia mempertanyakan relevansinya dengan akar sepak bola yang bersifat inklusif dan merakyat.

"Sepak bola adalah olahraga universal. Menjadikannya simbol kemewahan justru bertentangan dengan daya tarik dasarnya," kata Goldblatt. Ia juga mengingatkan bahwa FIFA selama ini lebih dikenal karena skandal korupsi, seperti yang terjadi pada 2015, daripada sebagai institusi bergaya hidup mewah.

Meski begitu, Quay tetap yakin. "Ketika Anda keliling dunia dan menyebut nama FIFA, itu bukan sekadar organisasi. FIFA berarti harapan, semangat, komitmen," katanya.

Untuk membuat lini ini sukses, FIFA harus mampu menggaet para pemain dan pelatih ternama sebagai wajah kampanye. Sebuah tantangan tersendiri, mengingat kebanyakan dari mereka sudah terikat kontrak eksklusif dengan merek lain.

Tak berhenti di FIFA 1904, Quay dan CEO VFiles Leonardo Lawson mendirikan VFiles Unlimited yang akan menaungi sejumlah merek: satu lagi dengan klub sepak bola populer (yang masih dirahasiakan), sebuah label bersama artis musik, dan VFiles Uniform, pakaian kerja untuk generasi kreatif di dunia produksi konten.

"Fashion, musik, dan olahraga adalah bahasa global kita saat ini," tutup Quay, menyiratkan bahwa FIFA 1904 bukan sekadar label, melainkan bagian dari narasi budaya pop modern.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads