FIFA Rilis Label Fashion Mewah, Gandeng Mantan Desainer Fenty Rihanna

Dari lapangan hijau ke catwalk. FΓ©dΓ©ration Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Sepak Bola Dunia atau mengambil langkah tak terduga dengan meluncurkan lini fashion mewah bernama FIFA 1904.
Bukan seperti koleksi merchandise seperti kaus atau hoodie, FIFA kali ini tampil ambisius lewat deretan pakaian berpotongan tailoring elegan seperti mantel kasmir, sheath dress, kemeja formal, hingga blazer rapi yang siap bersaing di dunia mode kelas atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenama tersebut diperkenalkan dalam sebuah jamuan eksklusif di Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat baru-baru ini. Acaranya bertabur bintang seperti aktris Tiffany Haddish, aktor Matt Bomer, dan model Alessandra Ambrosio, serta mantan pemain sepak bola Javier Pastore dan Juan Pablo Γngel,
FIFA 1904 merupakan buah kolaborasi antara FIFA dan VFiles, sebuah platform mode dan budaya pop besutan Julie Anne Quay, yang juga pemilik klub Inggris Barnsley F.C.
![]() |
Langkah ini menandai pertama kalinya sebuah federasi olahraga global menciptakan label fashion independen, mengikuti jejak klub-klub seperti Paris Saint-Germain dan AC Milan yang lebih dulu menggandeng merek-merek mewah. Baru-baru ini, Louis Vuitton mengumumkan kerja sama dengan Real Madrid untuk merancang busana resmi tim dalam perjalanan dan acara besar.
Dilansir dari New York Times, Quay mengatakan inspirasi lini ini muncul saat dirinya menyertai eksekutif FIFA dalam perjalanan ke Qatar dan Arab Saudi. Ia terkesan oleh penampilan para pejabat FIFA yang menurutnya "selalu tampil maksimal, membawa koper-koper pakaian, dan berbicara berbagai bahasa." Di matanya, para eksekutif itu adalah "brand berjalan."
Setelah sempat skeptis karena telah memiliki kesepakatan dagang dengan Adidas, petinggi FIFA mulai melihat potensi dari ide ini. "Kami ingin melampaui batas alami kami dan memaksimalkan nilai merek FIFA yang telah berusia lebih dari 120 tahun," ujar Romy Gai, Chief Business Officer FIFA.
FIFA 1904 berbasis di New York dan Los Angeles, jauh dari kantor pusat FIFA di Zurich yang dinilai kurang relevan dengan pasar muda urban. Adapun koleksinya akan dirancang oleh Marcus Clayton, mantan direktur desain Fenty, label mode milik Rihanna yang berusia singkat.
![]() |
Produk perdananya direncanakan bakal naik pentas dalam ajang menswear di Paris bulan ini, sebelum membuka toko flagship di SoHo dan menggandeng 10 mitra distribusi. Harga dibanderol mulai dari US$ 55 (sekitar Rp 880 ribu) untuk topi, hingga US$ 995 (sekitar Rp 15,9 juta) untuk mantel kasmir.
Namun, peluncuran ini tidak lepas dari kritik. David Goldblatt, penulis The Ball Is Round: A Global History of Football, menilai bahwa meski langkah ini logis di tengah kedekatan FIFA dengan elit global, ia mempertanyakan relevansinya dengan akar sepak bola yang bersifat inklusif dan merakyat.
"Sepak bola adalah olahraga universal. Menjadikannya simbol kemewahan justru bertentangan dengan daya tarik dasarnya," kata Goldblatt. Ia juga mengingatkan bahwa FIFA selama ini lebih dikenal karena skandal korupsi, seperti yang terjadi pada 2015, daripada sebagai institusi bergaya hidup mewah.
Meski begitu, Quay tetap yakin. "Ketika Anda keliling dunia dan menyebut nama FIFA, itu bukan sekadar organisasi. FIFA berarti harapan, semangat, komitmen," katanya.
Untuk membuat lini ini sukses, FIFA harus mampu menggaet para pemain dan pelatih ternama sebagai wajah kampanye. Sebuah tantangan tersendiri, mengingat kebanyakan dari mereka sudah terikat kontrak eksklusif dengan merek lain.
Tak berhenti di FIFA 1904, Quay dan CEO VFiles Leonardo Lawson mendirikan VFiles Unlimited yang akan menaungi sejumlah merek: satu lagi dengan klub sepak bola populer (yang masih dirahasiakan), sebuah label bersama artis musik, dan VFiles Uniform, pakaian kerja untuk generasi kreatif di dunia produksi konten.
"Fashion, musik, dan olahraga adalah bahasa global kita saat ini," tutup Quay, menyiratkan bahwa FIFA 1904 bukan sekadar label, melainkan bagian dari narasi budaya pop modern.
(dtg/dtg)
Sakit, Giorgio Armani Absen di Milan Fashion Week untuk Pertama Kali

Piala Dunia Antarklub 2025 Dianggap Sepi, FIFA Klaim Jutaan Tiket Terjual

Putri Suastini Wadahi Desainer Busana untuk Gairahkan Ekosistem Mode di Bali

Ancelotti Raih Gelar Pelatih Terbaik FIFA 2024

Demna Jadi Desainer Gucci Setelah 10 Tahun Berkarya untuk Balenciaga

FIFA Investigasi Ancelotti ke Timnas Brasil Pakai Agen Tak Resmi
UMKM Perhiasan Mojokerto Siap Go Global Berkat Dukungan BRI
Kalung Jantung Berdetak, Surealisme Futuristis di Koleksi Terbaru Schiaparelli
Balenciaga Rilis Sneaker Heels Rp 16 Juta, Dihujat Netizen: "Tragis!"
Gaya Aryna Sabalenka di Wimbledon 2025, Pakai Kalung Macan Sarat Makna
Bukan Lagi Etalase Mewah di Butik, Tren Fashion High-end Kini Lahir di TikTok

7 Gaya Seksi Kwon Eunbi 'Waterbomb Goddess', Fancam-nya Tembus 3,5 Juta Views

Remaja Kecanduan Tanning, Warna Kulitnya Sudah 'Gosong' Masih Belum Puas

Scarlett Johansson Jadi Aktris Hollywood Berpenghasilan Tertinggi

Lee Si Young Ungkap Hamil Anak Kedua Usai Cerai dari Suami Konglomerat
