Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

7 Tips Memulai Capsule Wardrobe, Pendekatan Gaya yang Praktis dan Mindful

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 10 Jun 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Two young women choosing dresses in a luxury fashion store
Ilustrasi capsule wardrobe (Foto: iStock)
Jakarta -

Mungkin kamu pernah berdiri lama di depan lemari penuh pakaian sambil berpikir, "Aku tidak tahu harus memakai baju apa." Maka mungkin sudah saatnya kamu mencoba konsep capsule wardrobe, cara berpakaian yang tak hanya mempermudah hidup, tapi sekaligus mendukung gaya hidup yang lebih bertanggung jawab dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pada dasarnya, capsule wardrobe dapat dipahami sebagai koleksi pakaian terbatas yang terdiri dari item-item esensial dan mudah dipadupadankan. Mulai dari atasan, bawahan, outerwear, sepatu, dan aksesori yang bisa dikenakan untuk berbagai kesempatan. Alih-alih mengikuti tren musiman yang cepat usang, konsep ini menekankan pada kualitas, kesesuaian gaya hidup, dan keberlanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari situs Be More with Less, istilah capsule wardrobe pertama kali muncul pada 1940-an. Belakangan, popularitasnya semakin meningkat dalam dekade terakhir, berkat gerakan Project 333 yang mengajak orang-orang berpakaian 'minimalis' dengan membatasi jumlah pakaian menjadi 33 item selama tiga bulan.

Lebih dari itu, mengadopsi capsule wardrobe bukan hanya soal estetika atau tren gaya hidup minimalis. Ada sederet manfaat nyata yang bisa kamu rasakan:

ADVERTISEMENT


- Menghemat waktu dalam memilih pakaian setiap pagi.
- Mengurangi stres akibat pilihan yang berlebihan.
- Menghemat uang, karena Anda tidak lagi terjebak dalam belanja impulsif.
- Meningkatkan kepercayaan diri dengan hanya mengenakan pakaian favorit.
- Memberikan ruang, secara fisik maupun mental.
- Mendorong gaya personal yang otentik, bukan sekadar mengikuti tren.

Garbage, plastic, environmental disaster. Contemporary art collage, modern creative design. Idea, inspiration, saving ecology, environmental care, warming of the Earth's climate. Minimalism(Foto: Getty Images/iStockphoto)

Lantas bagaimana cara memulai capsule wardrobe?

1. Mulai dengan menyortir lemari. Keluarkan semua pakaian, dan pisahkan yang tidak pernah dipakai, tidak cocok, atau hanya memenuhi ruang. Simpan pakaian yang benar-benar Anda sukai dan sering kenakan.

2. Sembunyikan, bukan langsung buang.Untuk menghindari keputusan emosional, simpan pakaian yang masih diragukan dalam kotak dan letakkan di luar jangkauan selama 1-2 bulan. Jika kamu tidak merindukannya, artinya kamu siap melepasnya.

3. Fokus pada kombinasi, bukan kuantitas.Pastikan semua item dapat saling dipadupadankan. Warna netral dan palet serasi sangat membantu dalam tahap awal.

4. Buat aturan versi kamu. Capsule wardrobe bukan aturan kaku. Sesuaikan dengan kebutuhan, profesi, dan iklim tempat tinggal. Jika kamu menyukai warna atau motif tertentu, sertakan!

5. Mulai dari formula dasar ini:

- 10 atasan (blus, kaus, sweater)
- 3 bawahan (celana, rok)
- 2 outerwear (jaket, blazer)
- 2 gaun/rok tambahan
- 4 pasang sepatu
- 2 tas (purse dan tote)
- 3 aksesori (syal, kacamata, perhiasan)

6. Barang yang dipilih tidak termasuk pakaian dalam, pakaian tidur, dan baju olahraga (selama hanya dipakai untuk olahraga). Sembunyikan semua item lainnya dan pause belanja selama masa tantangan.


7. Kamu bisa mengaplikasikan Project 333 untuk mengganti siklus pakaian atau aksesori untuk menghindari kebosanan.


Tujuannya bukan menyiksa diri, melainkan membangun kembali relasi sehat dengan pakaian dan konsumsi. Capsule wardrobe adalah alat, bukan tujuan. Tak perlu meniru 100 persen, yang penting kamu merasa nyaman, percaya diri, dan bahagia. Jangan khawatir jika belum sempurna sejak awal. Ini perjalanan gaya, bukan perlombaan mode.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads