Direktur Artistik Hermes: Tas Kami Tidak Mahal, Hanya Tinggi Biaya Pembuatan
Tas Hermes sejak lama telah menjadi simbol status kemewahan yang hakiki berkat harganya yang fantastis. Namun, Pierre-Alexis Dumas keberatan tas produksi jenama warisan keluarganya dibilang 'mahal'.
Dumas yang juga menjabat sebagai direktur artistik Hermes menegaskan, harga tinggi sebuah tas Hermes mencerminkan 'biaya' pembuatan sebuah karya berkualitas tinggi, bukan hanya biaya produksi semata. Setiap tas Hermes, khususnya Birkin, tercipta berkat keterampilan tangan seniman yang mempelajari tekniknya selama bertahun-tahun.
Jennifer Lopez terlihat menenteng tas Birkin Hermes pada 2022. (Foto: GC Images/Bellocqimages/Bauer-Griffin) |
"Biaya adalah harga yang sebenarnya dari pembuatan objek sebagaimana mestinya sesuai dengan level atensi yang dibutuhkan sehingga Anda akan mendapat objek yang berkualitas," ungkap Dumas dalam wawancaranya di program '60 Minutes' yang ditayangkan stasiun TV Amerika Serikat CBS baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian melanjutkan, "Mahal merupakan produk yang dibuat secara tidak sesuai, tapi Anda membayarnya dalam jumlah yang besar, dan kemudian barang tersebut mengkhianati Anda."
Ayah Dumas, Jean-Louis Dumas, adalah sosok di balik kelahiran tas Hermes Birkin yang tersohor itu. Ia mendesainnya pada 1984 setelah bertemu aktris Prancis Jane Birkin di pesawat dalam perjalanan menuju London.
Berbagai versi Birkin kemudian hadir dengan berbagai pilihan material eksotis yang semakin mempertegas kemewahannya. Tahun lalu, rumah lelang Sotheby's berhasil menjual Birkin 20 Matte Alligator yang terbuat dari kulit aligator yang dihiasi detail emas asli. Harganya mencapai US$ 115.570 atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Tas kulit dari koleksi Hermes Fall/Winter 2024-2025 yang muncul di Paris Fashion Week pada Maret 2024 in Paris. (Foto: Scott A Garfitt/Invision/AP) |
Birkin seri klasik pun langka di butiknya sendiri sehingga bagi mereka yang mampu membelinya merasa frustasi. Maret lalu, Hermes digugat oleh konsumen atas dugaan praktik penjualan yang kelewat eksklusif.
"Kami tidak punya tim pemasaran. Apa yang kami punya, kami letakkan di rak, dan itu akan terjual," tegas Dumas soal tudingan sengaja menahan tas yang hendak dijual.
Tas Hermes dibuat secara terbatas sehingga menyebabkan kelangkaan. Oleh karena itu, calon pembeli harus menunggu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mendapatkannya.
"Kami berbicara tentang kerajinan, bukan mesin. Kami tidak mau berkompromi dengan cara kami membuat tas yang berkualitas," kata Dumas yang merupakan generasi keenam dari keluarga pendiri Hermes.
Proses pembuatan tas Hermes di Montbron, Prancis, pada 2022. (Foto: AFP via Getty Images/PHILIPPE LOPEZ) |
Bagi Hermès yang bermula dari produsen peralatan kuda berbahan kulit 180 tahun lalu, kualitas kerajinan adalah pondasi utama dari keberhasilannya.
Setiap tas dibuat oleh seorang perajin yang memiliki keterampilan khusus, seperti teknik jahitan tangan yang dikenal dengan 'saddle stitch'.
Untuk menjaga kualitas ini, Hermes membangun pusat pelatihan perajin kulit pada 2021. Setiap tahun, ada 400 orang yang dilatih di sana.
Para perajin yang mumpuni kemudian disebar ke 23 workshop yang berada di berbagai penjuru Prancis. Salah satunya di Touraine yang berjarak tiga jam perjalanan darat dari Paris.
Mereka bekerja dalam keheningan, mengutamakan ketelitian dan kesempurnaan dalam setiap tas yang mereka buat. Tanpa ada mesin atau alat bantu yang digunakan, tas-tas ini merupakan karya seni yang tidak bisa diproduksi dengan cepat.
Peragaan busana Hermès Paris Womenswear Spring-Summer 2025 pada September 2024. (Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain) |
"Kecepatan adalah nilai yang membentuk abad ke-20. Kita berpindah dari kereta kuda ke internet. Apakah kita akan begitu terobsesi dengan kecepatan dan kepuasan instan? Mungkin tidak. Mungkin ada bentuk hubungan lain dengan dunia, yang terkait dengan kesabaran, dengan meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu dengan benar. Anda tidak bisa memampatkan waktu tanpa mengorbankan kualitas," katanya.
Hermes tak hanya terkenal lewat tas-tas kulitnya, tapi juga scarf berbahan sutra lembut. Beberapa tahun terakhir, Hermes juga mengembangkan koleksi busana siap pakai dan interior.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun
Rumor Pacaran Winter aespa & Jungkook BTS Mencuat, Disorot Punya Tato Sama
Penampilan Terbaru Vanness Wu Bikin Khawatir Penggemar, Disebut Turun 20 Kg















































