Marc Jacobs Ambil Alih Posisi Anna Wintour di Vogue
Desainer Marc Jacobs mendapat kesempatan langka. Untuk pertama kalinya, ia diminta untuk menjadi editor tamu majalah Vogue Amerika Serikat.
Tentunya tawaran tersebut datang dari Anna Wintour, editor in chief majalah fashion tersebut sejak 1988. Belum pernah dalam sejarah kepemimpinannya, Anna yang juga menjabat sebagai chief content officer of CondΓ© Nast, meminta seseorang untuk mengambil alih posisinya (Vogue Inggris sudah melakukannya terlebih dulu dengan Meghan Markle beberapa tahun lalu ketika masih dipimpin oleh Edward Enninful).
"Hanya dia (Marc) yang ada di pikiran saya. Jika dia menolak, mungkin saya akan memilih arah yang berbeda, tidak dengan orang lain," ujar Anna soal alasannya memilih Marc kepada New York Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marc merasa sangat terhormat diberi kepercayaan tersebut. Namun, pria 61 tahun itu tak langsung mengiyakannya.
"Saya sangat takut. Sungguh. Tidak ada cara lain untuk mengatakannya. Saya punya kebiasaan buruk mendengarkan suara-suara di kepala saya, seperti: 'Kamu tidak bisa melakukan ini. Kamu tidak tahu bagaimana melakukan ini.' Namun, saya akan lebih menyesal karena tidak melakukannya," ujar Marc.
Pemotretan yang digawangi fotografer fashion kenamaan Steven Meisel itu melibatkan Kaia Gerber sebagai modelnya. Untuk sampul majalah, putri supermodel Cindy Crawford itu bersolek dalam balutan gaun color-block dengan permainan volume yang ekstrem dari koleksi Marc Jacobs Fall 2024.
Proses kreatif untuk majalah edisi Desember 2024 ini berlangsung ketika Amerika Serikat hendak menyambut pemilihan presiden. Adapun proyek ini diumumkan hanya beberapa hari setelah Donald Trump dipastikan kembali memimpin Negeri Paman Sam menyusul perolehan suaranya mengungguli Kamala Harris.
"Apapun yang terjadi di dunia ini, baik dalam hal politik atau lainnya, penting bagi kita para insan kreatif untuk terus bergerak," kata Marc.
Ia mengaku sangat menikmati setiap prosesnya. Terlepas dari itu, desainer pertama yang ditunjuk Louis Vuitton untuk menggarap lini busana siap pakai pada akhir 1990-an menegaskan hanya melakukan ini sekali.
"Ini bukan sesuatu yang mau saya ulang kembali. Saya sangat menyukai pekerjaan saya. Saya bukan aktor atau arsitek yang ambisius. Dengan ini saya memiliki dua kali momen pertama. Tidak pernah akan ada desainer Louis Vuitton pertama, begitu pula dengan desainer perdana yang menjadi editor American Vogue," terangnya.
Selain Kaia, ada pula potret Anna Wintour berdua dengan Marc. Difoto dari belakang, Marc tampil dengan rambut bob ikonis Anna. Mereka kompak memakai baju keluaran Chanel.
Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal belum lama ini, Marc mengutarakan keinginannya untuk memimpin Chanel yang saat ini belum menunjuk direktur kreatif yang baru.
Mungkin, foto keduanya menyiratkan sebuah pesan bahwa Anna telah memberi restu kepada Marc untuk menjadi desainer Chanel.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
Ramalan Zodiak Cinta 6 Desember: Cinta Gemini Goyah, Leo Jangan Terprovokasi
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Viral Influencer Ingin Ubah Tanggal Ulang Tahun Anaknya karena Dekat Natal











































