Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Koleksi Sapto Djojokartiko Spring-Summer 2025, Antara Bisnis dan Estetika

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 30 Okt 2024 18:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025
Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025 (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Jakarta -

Meski Jakarta Fashion Week 2025 telah rampung digelar, pada kenyataannya rentetan perhelatan mode masih terus berlanjut. Setelah Studio 133 Biyan kemarin, kini giliran Sapto Djojokartiko yang menyuguhkan koleksi Spring-Summer 2025, Selasa (29/10/2024).

Pilihan lokasi selalu menjadi bagian penting bagi Sapto dalam mendukung visualisasi dan pesan dari koleksi yang ditampilkannya.

Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025 (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Dari bangunan tua bekas kantor pos zaman kolonial di Pasar Baru, lalu museum di Kota Tua, kemudian halaman mal, peragaan busana teranyar Sapto beralih ke gedung perkantoran di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lantai 28, para model berlenggang dengan latar jendela kaca yang memperlihatkan barisan pencakar langit Jakarta dengan lampu-lampunya yang bak kunang-kunang berkilauan.

Dari lokasi yang dipilih, sudah dapat diduga bahwa kreasi Sapto kali ini cukup kuat berorientasi pada tren office-core yang menekankan pada keterpakaian tanpa meninggalkan estetika Sapto yang romantis dan feminin.

ADVERTISEMENT
Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025 (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Dalam keterang tertulisnya, Sapto menyampaikan bahwa koleksi yang terdiri dari 50 set busana wanita dan pria ini merupakan interpretasinya terhadap 'casual workwear' yang mengutamakan fungsionalitas dan fleksibilitas sebagai respons terhadap kebutuhan konsumen masa kini yang praktis.

Dari jaket berlapis dan gaun panjang hingga celana dan kemeja denim, setiap potong dirancang agar mudah dikenakan sehari-hari, sesuai dengan gaya hidup yang dinamis dan berpindah-pindah. Kenyamanan dan gaya berjalan beriringan, memungkinkan pemakainya untuk mengikuti irama kehidupan kota secara mulus.

Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025 Foto: Mohammad Abduh/detikcom

Muncul pula shirt-dress hingga luaran bordir yang teksturnya kian menambah daya tarik tersendiri. Beberapa di antaranya hadir dalam siluet hour-glass yang mempertegas lekuk tubuh dengan teknik layering yang unik.

Terinspirasi dari pelesirannya ke Bali, Sapto kemudian mengemasnya dengan permainan warna coral yang cerah, seperti Capri (gray-blue), Sriracha (red-orange), Ming (bright green), and Chardonnay (buttery yellow). Ilham tersebut makin terasa kuat berkat pasir pantai yang menjadi dekorasi utama catwalk futuristis ala Dune.

Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025Koleksi Sapto Djojokartiko Spring/Summer 2025. (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Untuk musim ini, Sapto lebih eksperimental dengan eksplorasi tekstil. Teknik seperti ukiran laser dan tekstur 3D menciptakan tekstur visual yang memikat, menambah kedalaman dan dimensi pada koleksi. Motif baru seperti songket Bali dan Kembang Jambu ia desain ulang dengan pendekatan inovatif, seperti sulaman bertekstur dan efek gosong halus yang dicapai melalui ukiran sehingga menciptakan efek novelty yang segar.

Kemewahan yang bersahaja dan keindahan warisan budaya pun melebur dengan indah.

Sapto termasuk satu dari sedikit desainer Indonesia yang berhasil mendirikan sebuah fashion house dengan basis bisnis yang kuat. Seperti Biyan, butiknya bersandingan dengan luxury brand di Tanah Air.

Namun, daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih dengan segala dinamika ekonomi-politik yang terjadi di sini. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara idealisme dalam mendesain dan bisnis dengan menyediakan pakaian yang lebih versatile berstandar harga di atas rata-rata menjadi sangat penting bagi Sapto saat ini.

Pada akhirnya, bukan sekadar kemewahan dan prestise yang mendorong konsumen untuk membeli, melainkan esensi dari pakaian itu sendiri.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads