Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Orang Indonesia Sering Salah Paham, Sebut Kebaya Baju Etnik Padahal Bukan

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 30 Okt 2024 11:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Desainer Obin di Ulang Tahun ke-17 Alun Alun Indonesia
Obin memberikan tips berkain dan berkebaya dalam rangka ulang tahun ke-17 Alun Alun Indonesia. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Jakarta -

Jamak dipakai, bukan berarti kebaya dikenal dengan baik oleh orang Indonesia sendiri. Acap kali terjadi, mispersepsi jenis baju apakah kebaya itu.

Josephine Werratie Komara alias Obin sangat terganggu setiap kali mendengar orang Indonesia melabeli kebaya sebagai baju etnik. Menurut desainer yang lebih nyaman dikenal sebagai tukang kain itu, kebaya bukanlah baju etnik.

Desainer Obin di Ulang Tahun ke-17 Alun Alun IndonesiaObin, si 'tukang kain', di perayaan 17 tahun Alun Alun Indonesia di Grand Indonesia, Selasa (29/10/2024). (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Ingat ya, kebaya adalah baju tradisional klasik, bukan etnik," tegas Obin sembari memberi tips berkain dengan kebaya di perayaan 17 tahun Alun Alun Indonesia di Grand Indonesia, Selasa (29/10/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pakaian etnik, lanjut pendiri jenama BINhouse itu, mengacu pada baju yang dipakai masyarakat adat di pedalaman. koteka khas Papua dengan segala ornamennya termasuk salah satunya.

Menurut Obin, kesalahpahaman itu bermuara dari era 80-an ketika majalah asing mulai terbit di Indonesia. Pada waktu yang bersamaan, pakaian bergaya gipsi dan 'ethnic-look' sedang menjadi tren di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT
koleksi Bin House by obin di JFW 2020Koleksi kebaya BINhouse rancangan Obin di Jakarta Fashion Week 2020. (Foto: Rachman/detikcom)

Berangkat dari situ, segala sesuatu yang memiliki tampilan tradisional disebut pakaian etnik. "Kita jadi ikut-ikutan. Kebaya kita sendiri disebut etnik," ujar perempuan yang sudah 40 tahun lebih malang melintang di industri mode Tanah Air itu.

Kesalahan lain yang mengusik Obin: kata 'Indo' yang belakangan marak digunakan. Obin sangat prihatin dengan penyebutan nama Indonesia yang diperpendek menjadi 'Indo'. "Banyak influencer yang suka begitu. Apa susahnya sih bilang 'Indonesia'," kritik Obin.

Terlepas dari berbagai kekeliruan yang terjadi dalam kaitannya dengan identitas bangsa, Obin sangat mengapresiasi masyarakat Indonesia yang mulai menghargai warisan budaya seperti para perempuan yang datang berkebaya ke acara ini.

"Kita semua perempuan tradisional klasik yang hidup di era modern. Tradition is the way we are, modern is the way we think," tutur Obin.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads