Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Model Ini Bongkar Diskriminasi di Industri Fashion, Disebut Puerto Rico Bodoh

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 11 Okt 2024 12:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 12: Joan Smalls walks the runway for Tom Ford SS22 during NYFW: The Shows at David H. Koch Theater, Lincoln Center on September 12, 2021 in New York City.   JP Yim/Getty Images/AFP (Photo by JP Yim / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Joan Smalls Foto: Dok. AFP, Getty Images
Jakarta -

Joan Smalls, supermodel asal Puerto Rico yang telah mendunia angkat bicara tentang diskriminasi rasial yang dialaminya di industri fashion. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Joan mengungkapkan kemarahannya terhadap seorang manajer senior di agensi modelling, IMG Models yang menyebutnya sebagai 'Puerto Rico bodoh'.

Ujaran kebencian tersebut membuat Smalls merasa tersinggung. Supermodel 36 tahun itu terdorong untuk berbicara lantang tentang diskriminasi dan kebencian di dunia model.

"Komentar rasis yang dilontarkan kepada saya oleh seorang 'Manajer Senior' di @imgmodels sangatlah mengganggu dan tak dapat diterima," tulis Joan kepada 6 juta followers di Instagram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai manusia multiras yang bangga, saya menolak menjadi korban ujaran kebencian," lanjutnya.

Tidak hanya berhenti di situ, Joan menekankan bahwa ini bukan pertama kalinya dia menerima serangan rasis.

ADVERTISEMENT

"Di awal karier saya, seorang agen di Paris pernah menyebut saya dengan kata 'N' (merujuk orang kulit hitam) mengatakan bahwa Karl Lagerfeld tidak akan pernah memilih seorang yang berkulit hitam untuk model kampanyenya," ungkap Smalls.

Dalam pernyataan tegasnya, Smalls mengatakan bahwa dia tidak akan lagi diam tentang diskriminasi dan kebencian yang merajalela dalam industri fashion, yang sering kali mengkampanyekan inklusif.

"Saya tidak akan membiarkan perilaku berbahaya seperti ini terus berlanjut dengan seenaknya di balik layar," tegasnya.

Joan juga menyerukan adanya investigasi penuh terkait insiden tersebut, serta meminta tindakan tegas yang tepat terhadap agen yang bersangkutan.

Semua orang pantas diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat, tanpa memandang ras atau latar belakang mereka," serunya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads