Fashion Show Diwarnai Protes, Aktivis Desak Hermes Setop Pakai Kulit Hewan
Fashion show Hermes di Paris Fashion Week diwarnai protes oleh PETA (People for the Ethical Treatment of Animals). Tiga aktivis pelindung beraksi di antara para model yang melenggang di runway.
Hermes di bawah arahan direktur kreatif Nadege Vanhee menampilkan karya terbarunya untuk koleksi Hermes Ready to Wear Spring/Summer 2025, pada Sabtu (28/9/2024). Fashion show dimulai dengan parade busana bernuansa beige terang.
Di tengah fashion show, seorang aktivis berkacamata, mengenakan tank top dan celana hitam masuk ke barisan model dengan memegang kertas yang menyerukan agar Hermes berhenti menggunakan kulit hewan eksotis. 'Hermes BAN Wild-Animal Skins,' tulis PETA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang aktivis PETA di runway memprotes penggunaan kulit dalam peragaan busana Hermès Paris Womenswear Spring-Summer 2025 sebagai bagian dari Paris Fashion Week pada 28 September 2024 di Paris, Prancis. Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain |
Aktivis wanita tersebut langsung digiring keluar dari pintu samping oleh penjaga keamanan, tepat sebelum model berikutnya tiba. Penjaga kemudian membekuk pengunjuk rasa lainnya yang melompat ke atas catwalk, tak lama setelah itu.
Parade busana pun berlanjut, sebelum aktivis ketiga tiba-tiba muncul, membuat penonton terkesiap. Penampilannya di catwalk juga berlangsung singkat karena dihadang oleh tim penjaga keamanan.
Ini bukan kali pertama aktivis PETA menargetkan label Prancis yang terkenal dengan tas Birkin-nya itu. Pada Juni 2015, PETA mengungkap dugaan kekejaman terhadap hewan dalam produksi tas kulitnya.
Seorang aktivis PETA di runway memprotes penggunaan kulit dalam peragaan busana Hermès Paris Womenswear Spring-Summer 2025 sebagai bagian dari Paris Fashion Week pada 28 September 2024 di Paris, Prancis. Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain |
Salah seorang anggota yang menyamar berhasil mendapatkan bukti video kekerasan terhadap aligator dan buaya yang akan diambil kulitnya untuk dijadikan sejumlah produk merek asal Prancis itu. Pengambilan gambar tersebut dilakukan di dua pabrik peternakan, di Kota Texas, Amerika Serikat, dan Zimbabwe.
"Orang-orang membayar ratusan poundsterling untuk aksesori itu, tapi reptil dalam pabrik yang kejam dan menjijikkan ini harus membayar harga yang paling nyata. Pengungkapan PETA terhadap penyediaan Hermes di Amerika Serikat dan Afrika mengungkapkan bahwa dalam setiap jam tangan Hermes dan tas Birkin berarti ada makhluk yang mengalami kehidupan menyedihkan," kata direktur PETA Mimi Bekhechi.
PETA mengharapkan agar Hermes berhenti memakai kulit buaya sebagai material utama produknya. Namun jika tidak bisa, disarankan agar para pekerja memastikan hewan-hewan tersebut sudah mati sebelum dikuliti.
(hst/hst)
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Health & Beauty
Kulitmu Sering Drama? Ini 5 Moisturizer Penyelamat Kulit Sensitif dan Kering
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Apa Itu Tactical Vest? Viral Dipakai Verrell Bramasta Kunjungi Korban Banjir
Detail Cincin Pertunangan Miley Cyrus, Emas Tebal Bertakhta Berlian Besar
Merenungi Alam yang Merana di Koleksi Terbaru Studio 133 Biyan
14 Artis Indonesia Masuk TC Candler Most Beautiful Faces 2025, Ada Olla Ramlan
Bikin Haru, Kisah di Balik Hutan Gitar Raksasa yang Dibuat Petani Untuk Istri
Ramalan Zodiak 5 Desember: Capricorn Jangan Gegabah, Pisces Introspeksi Diri
Wardah Diskon 50%, Mercredi 79%! Ini Deretan Promo Menarik di JxB 2025













































