Kolaborasi Wilsen Willim dan Oe, Keindahan Motif Kincir dalam Batik Cap
Wilsen Willim dan OE (dulu bernama Oemah Etnik) bersinergi. Sama-sama menaruh kepedulian pada wastra Nusantara, keduanya menciptakan koleksi batik yang mengawinkan ciri khas masing-masing.
Kolaborasi tersebut meluncur pekan lalu di butik OE yang berlokasi kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Acara peluncuran dikemas unik dengan instalasi yang mengajak para tamu untuk mengikuti perjalanan hidup masing-masing desainer yang sarat lika-liku pribadi dan profesional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Desainer Wilsen Willim merintis label eponymous-nya pada 2016 sepulang merantau dari Singapura. Tragedi 1998 memaksa pria berdarah Tiongkok-Indonesia ini 'mengungsi' ke Negeri Merlion itu. Rasa trauma sebenarnya sempat membuatnya bimbang untuk berkarier di Tanah Air sampai akhirnya ia mengesampingkan ketakutannya.
OE yang didirikan oleh Rizki Triana pun bisa eksis setelah melalui jatuh-bangun. Kiki, demikian ia akrab disapa, sampai pada titik untuk memperkenalkan ulang (rebranding) jenamanya setelah berbagai pergumulan kreatif dan bisnis agar dapat tetap relevan dengan pasar.
Perjuangan itu yang akhirnya mempertemukan mereka. Kecintaan pada wastra sebagai warisan budaya semakin memperkuat kecocokan visi dan misi. 'Siklus', begitu mereka menamai koleksi bersamanya.
(Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Dalam kolaborasi ini, detail pinwheel (kincir angin) yang merupakan ciri khas Wilsen menjelma dalam motif batik. Para perajin OE di Pekalongan, Jawa Tengah, membuatnya dengan teknik batik cap.
Koleksi hadir dalam berbagai pilihan atasan seperti kemeja bergaya beskap untuk wanita, blus kancing asimetris, terusan, dan terusan. Tidak ketinggalan rok high-waist hingga korset yang merupakan salah satu aksesori favorit keluaran Wilsen.
Untuk pria, tersedia kemeja batik lengan panjang dan pendek dalam pilihan warna biru atau hitam. Koleksi ini turut menandai ekspansi OE ke ranah busana pria setelah eksis 10 tahun lalu.
(Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
"Kami ingin menciptakan batik yang less intimidating dan wearable. Desainnya fleksibel dan mudah untuk dipadu-padankan," kata Kiki.
Senada dengan Kiki, Wilsen berharap kolaborasi mereka dapat menjangkau mereka ingin yang merasakan keindahan batik cap yang autentik dengan harga yang terjangkau.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Viral Influencer Ingin Ubah Tanggal Ulang Tahun Anaknya karena Dekat Natal
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Ramalan Zodiak Cinta 6 Desember: Cinta Gemini Goyah, Leo Jangan Terprovokasi
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi












































(Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
(Foto: Daniel Ngantung/detikcom)