Tas Jadi Baju, Celana Dalam Jadi Gaun, Definisi Baru Kemewahan Balenciaga

Apa arti kemewahan sesungguhnya? Pertanyaan tersebut berkecamuk di benak Demna, desainer Balenciaga. Ia kemudian mencoba menjawabnya di koleksi Winter 2024 yang sekali lagi mendisrupsi dunia maya.

Jelang peragaan yang berlangsung dalam rangkaian Paris Fashion Week, Minggu (4/3/2024), Demna mengirimkan keterangan resminya kepada pewarta mode dalam bentuk rekaman audio.

"Seperti yang Anda tahu, aku suka mempertanyakan hal-hal yang penting buatku melalui karyaku," ujar perancang 49 tahun itu.

"Dan beberapa pertanyaan yang belakangan muncul di pikiranku adalah: apa kemewahan itu? Apa fashion dan kenapa itu sangat penting?" lanjut Demna.

Bukan mencari jawaban yang menurut Demna paling penting, melainkan proses mempertanyakannya sendiri.

Namun, di atas segala itu, kreativitas menjadi poros dari semua yang Demna pergumulkan. Bahwa kualitas sebuah karya diukur dari seberapa jauh keberanian seorang desainer untuk keluar dari zona nyaman dalam berpikir kreatif.

Koleksi Balenciaga Winter 2024-2025. (Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)

"Kemewahan sejatinya adalah semacam kelangkaan, sesuatu yang tidak tersedia tanpa batas," kata perancang yang sudah mengabdi untuk Balenciaga sejak 2015 itu.

Ia kemudian menegaskan bahwa "kreativitas diam-diam menjadi sebuah bentuk baru kemewahan."

Gagasan tersebut kemudian dieksekusi Demna dengan keterampilannya dalam mengawinkan dua elemen yang bertolak belakang: glamor dan provokatif.

Sebanyak 68 set busana dipresentasikan di dalam sebuah bangunan yang didirikan khusus dari layar elektronik yang menayangkan berbagai macam visual. Barisan front row bertabur selebriti, mulai dari Kim Kardashian, bintang tenis Serena Williams, hingga penyanyi K-Pop Juyeon 'The Boyz'.

[Gambas:Instagram]

Sebuah gaun yang terinspirasi dari siluet klasik Balenciaga dalam motif leopard dengan aksentuasi pada bagian pinggul membuka peragaan.

Disusul gaun sejenis, tapi kali ini dalam versi beludu serba hitam, dengan dekorasi sayap asimetris yang menjuntai. Lalu gaun strapless berbelahan tinggi pada bagian rok yang mengekspos stoking penuh sobekan.

"Saya ingin peragaan ini mewakili hubungan antara masa lalu dan masa depan Balenciaga sebagai rumah mode yang berpondasi nilai kreatif," ungkap Demna.

Didirikan oleh Cristobal Balenciaga, desainer Spanyol yang hijrah ke Paris, pada 1919, Balenciaga telah melalui masa kelam gejolak politik dunia, termasuk Perang Perang Dunia II.

Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images

Kegigihan dan kreativitas Balenciaga yang memampukannya bertahan. Dalam konteks masa kini, ketika terjadi 'perang' merebut atensi di tengah derasnya arus informasi di media sosial, Demna pun harus berstartegi sekreatif mungkin.

Setelah jumpsuit plaster Kim Kardashian, tas belanja IKEA berharga puluhan juta rupiah, lalu rok handuk yang viral belum lama ini, ia menuangkan ide barunya.

Muncul terusan dengan atasan yang terlihat seperti tas ransel dipakai terbalik. Melengkapi look tersebut, stoking high-knee boots dan kacamata futuristis mirip mata alien.

Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images

Demna turut menyertakan sebuah gaun yang terbuat dari kumpulan celana dalam dan bra.

"Koleksi ini tentang estetika yang telah aku kembangkan dalam dunia fashion selama sepuluh tahun terakhir. Ini tentang mengidentifikasi dan menjadi bagian dari estetika tersebut. Koleksi ini juga berbicara tentang fashion yang sangat berharga buatku," katanya.