Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Terpesona oleh Keindahan Bulan di Koleksi Baru Sebastian Gunawan

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 03 Nov 2023 14:50 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Sebastian Gunawan X IPMI di Ballroom The Langham
Koleksi 'Ombre Lunare' persembahan SebastianRed. (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Jakarta -

Di luar lini adibusananya, Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese juga menggarap lini busana siap pakai yang dinamai SebastianRed. Label besutan duo suami-istri itu berdiri sejak 2000 dan tetap membuktikan eksistensinya hingga saat ini.

Semalam, Kamis (2/11/2023), koleksi terbaru SebastianRed hadir untuk menutup perhelatan dua hari The Langham Jakarta Fashion Soiree. Acara tersebut merupakan buah kolaborasi hotel The Langham dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), organisasi yang eksis sejak 1985.

Seba, demikian panggilan akrab untuk Sebastian, termasuk anggota senior di IPMI dengan pengalamannya yang membentang selama tiga dekade di industri mode Tanah Air. Selain Seba, tampil pula rancangan Wilsen Willim, Denny Wirawan, dan Liliana Lim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jam terbang membuktikan bagaimana kepiawaian Seba dalam berkarya. Keterlibatan Cristina semakin menyempurnakannya.

Koleksi Sebastian Gunawan X IPMI di Ballroom The LanghamFoto: Mohammad Abduh/detikcom

Sekalipun busana siap pakai, Seba dan Cristina tetap menggarapnya secara serius dan tak mau berkompromi dengan kualitas.

ADVERTISEMENT

Malam itu, SebastianRed mempersembahkan koleksi bertajuk 'Ombre Lunare'. Tempat duduk para tamu diatur sedemikian rupa sehingga dapat memantau busana yang diperagakan oleh model lebih dekat.

Koleksi Sebastian Gunawan X IPMI di Ballroom The LanghamFoto: Mohammad Abduh/detikcom

Bisa terlihat betapa rapi dan presisinya jahitan di setiap 50 set busana yang muncul. Begitu pula embellishment dan detail beads yang menghiasinya.

'Ombre Lunare' dapat dimaknai sebagai 'bayang rembulan' yang bagi kedua perancang meninggalkan keindahan tersendiri.

"Bulan sendiri itu bisa misterius, romantic, menarik, energic," ucap Cristina dalam keterangan tertulisnya.

Di tampilan awal, inspirasi tersebut dieksekusi dalam padanan hitam yang berpadu dengan telur asin, mendekati warna biru khas merek perhiasan Tiffany & co..

Siluet klasik 60-an mendominasi, salah satunya twiggy dress yang centil. Mungkin peruntukkannya bukan untuk klien Seba dan Cristina yang sudah berusia sangat matang, melainkan anak-anak mereka yang belia. Sebuah strategi yang penting bagi desainer agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan segala perubahan yang semakin dinamis di era media sosial.

[Gambas:Instagram]



Glamor tapi tetap terkesan sederhana. Demikian kesan yang terbesit saat menyaksikan sebuah dress dipadu dengan coat hitam polos yang ditingkahi aplikasi motif floral dari sulaman.

Hadir pula busana-busana berpotongan sederhana dengan aksentuasi pada bahu, seperti dalam bentuk ruffle dan lancip sehingga tak terkesan monoton.

Bayang bulan secara eksplisit mereka terjemahkan dalam warna-warna ombre yang menciptakan kesan ilusi unik.

Black-on-black, white-on-white, juga menjadi tawaran. Di sisi lain, variasi little black dress, seperti tunik dipadu rok A-line transparan mengingatkan pada Chanel era modern.

(dtg/dtg)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads