Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ubah Imej Jadi Brand Inklusif, Penjualan Victoria's Secret Dikabarkan Anjlok

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 20 Okt 2023 17:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

victorias secret
Model Victoria's Secret. Foto: instagram @victoriassecret
Jakarta -

Victoria's Secret mengubah imej menjadi brand yang mengedepankan inklusivitas dan femininisme, bukan sekadar produk lingerie dengan menampilkan model seksi bertubuh ramping. Perubahan imej yang dilakukan sejak 2021 ternyata tidak berbuah manis terhadap penjualan.

Brand lingerie asal Amerika Serikat ini dilaporkan akan meninggalkan konsep feminis karena belum juga menghasilkan kesuksesan dari segi bisnis. Sejak memutuskan menjauh dari citra 'hiper-seksual', Victoria's Secret mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.

Oleh karena itu, seperti diberitakan New York Post, perusahaan yang berdiri sejak 1977 ini berupaya mengembalikan kembali imej 'seksi', sebuah konsep yang pernah mereka terapkan selama puluhan tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Model Victoria's Secret Kelly GaleModel Victoria's Secret Kelly Gale. Foto: Getty Images

Menurut laporan editorial CNN pada Selasa (17/10/2023), upaya Victoria's Secret untuk mempromosikan inklusivitas, mendapat tanggapan positif dari banyak pihak. Salah aksi yang telah mereka lakukan adalah menjadikan pemain sepak bola wanita pro LGBTQ, Megan Rapinoe, sebagai salah satu juru bicara brand. Mereka juga menyingkirkan Victoria's Secret Angel dan absen menggelar fashion show lingerie selama tiga tahun.

Nyatanya, konsep dan inovasi tersebut tidak memberi efek positif terhadap peningkatan penjualan. Berdasarkan statistik, proyeksi pendapatan Victoria's Secret pada 2023 adalah US$6,2 miliar, 5% lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Bahkan lebih rendah dari 2020, ketika pendapatan brand tersebut mencapai US$7,5 miliar.

ADVERTISEMENT
LONDON, ENGLAND - DECEMBER 02:  Model Adriana Lima walks the runway during the 2014 Victoria's Secret Fashion Show at Earl's Court Exhibition Centre on December 2, 2014 in London, England.  (Photo by Dimitrios Kambouris/Getty Images for Victoria's Secret) Model Adriana Lima di fashion show Victoria's Secret 2014. Foto: Dimitrios Kambouris/Getty Images for Victoria's Secret

Kepala Eksekutif Victoria's Secret Martin Waters juga dilaporkan mengakui bahwa inisiatif inklusivitas tidak menguntungkan bagi perusahaan, dengan menyatakan, "Meskipun semua orang telah berupaya sebaik-baiknya, hal itu tidak cukup untuk mewujudkannya."

Menurut BusinessOfFashion, tujuan baru perusahaan saat ini adalah meningkatkan profitabilitas dan mengembalikan penjualan tahunan lebih dari US$7 miliar. Untuk mencapai target tersebut, Victoria's Secret berencana meluncurkan lini pakaian olahraga dan pakaian renang, memperbarui toko yang sudah ada, dan membuka 400 toko baru di luar Amerika Serikat.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads