Cerita Karl Lagerfeld yang Tidak Suka Karyanya Dipamerkan di Museum
MET Gala 2023 digelar untuk menandai pembukaan pameran 'Karl Lagerfeld: A Line of Beauty' di Metropolitan Museum of Art atau The Met di New York City, AS. Sebuah pameran yang langka mengingat mendiang Karl Lagerfeld tidak suka karyanya dipamerkan di museum.
Dengan karier yang membentang selama enam dekade lebih, mendiang Karl Lagerfeld telah menghasilkan karya yang tak terhitung jumlahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koleksi Chanel rancangan Karl Lagerfeld di pameran 'Karl Lagerfeld: A Line Of Beauty'. (Foto: Charles Sykes/Invision/AP) |
Mulai dari saat ia menseriusi profesi desainer dengan menjadi asisten Pierre Balmain pada 1950-an, kemudian bekerja untuk rumah mode Patou, Chloe, Fendi, dan Chanel, sampai akhirnya menggarap label besutan sendiri.
Sebagai salah satu sosok penting dan berpengaruh dalam perkembangan industri mode dunia (meski terkadang kontroversial karena ucapannya), Karl sudah memenuhi kriteria untuk membuat sebuah pameran tunggal.
Namun, ia tidak pernah melakukannya semasa hidup. Perancang yang punya karakter eksentrik ini rupanya kurang tertarik dengan konsep retrospeksi.
Salah satu sudut di pameran 'Karl Lagerfeld: A Line Of Beauty'. (Foto: Arturo Holmes/MG23/Getty Images for The Met Museum/Vogue) |
Sekalipun para juniornya sudah mendahului untuk membuat pameran tunggal, Karl tetap pada pendiriannya.
Bahkan ketika The MET menggelar pameran khusus untuk merayakan rumah mode Chanel pada 2005, Karl menolak datang ke pembukaanya. "Saya tidak suka melihat lagi busana-busana lama itu," kata pria asal Jerman itu kepada New York Times.
Karl Lagerfeld menjabat direktur kreatif Chanel sejak 1982 hingga akhir hayatnya. Ia mengembuskan napas terakhir pada Februari 2019 dalam usia 85 tahun karena kanker pankreas.
Busana Chanel karya Karl Lagerfeld (Foto: Masato Onoda/WWD via Getty Images) |
Ide untuk membuat pameran pun tercetus di benak Andrew Bolton, kurator Costume Institute, departemen yang menangani benda-benda bersejarah fashion di The MET, tak lama setelah Karl meninggal. Andrew langsung mengajukan proposal kepada pihak The MET dan tak butuh waktu lama untuk mendapatkan lampu hijau.
Pameran karya Karl Lagerfeld sejatinya digelar tahun lalu. Namun, jadwalnya mundur akibat pandemi COVID-19.
Dari 10.000 karya Karl Lagerfeld, Andrew mengkurasinya hingga menjadi hampir 200 busana. Setelan rok berbahan tweed khas Chanel, coat Fendi berbahan bulu, hingga mini-dress bergaya pop-art dari Chloe, termasuk beberapa di antarnya.
Bos Vogue AS Anna Wintour dan co-chair MET Gala 2023 petenis Roger Federer melihat memorabilia Karl Lagerfeld di pameran 'Karl Lagerfeld: A Line Of Beauty'. (Foto: TIMOTHY A. CLARY/AFP via Getty Images) |
Ruang pamer terbagi menjadi beberapa tema yang masing-masing mewakili konsep dualitas yang saling bertentangan khas Karl. Salah satunya ada 'Masculine Line/Feminine Line' and 'Romantic Line/Military Line'. Sebagai pelengkap, video yang dibuat khusus oleh Loic Prigent, YouTuber di serial dokumenter 'Sagne Chanel' ikut diproyeksikan.
'Karl Lagerfeld: A Line of Beauty' yang berlangsung pada 5 Mei - 16 Juli turut melibatkan arsitek Jepang Tadao Ando, salah satu kolega Karl, untuk mendesain instalasinya. Tadao pernah mendesain rumah Karl, tapi tidak pernah dibangun.
Selain karya Karl, memorabilia miliknya turut dipamerkan. Tanpa terkecuali kemeja putih berkerah tinggi yang menjadi bagian dari gaya ikonisnya. Kabarnya, Karl sampai memiliki 1.000 kemeja putih yang dipesan khusus di Hilditch & Key di London, Inggris.
Instalasi meja kerja Karl Lagerfeld. (Foto: Charles Sykes/Invision/AP) |
Tak hanya itu, terdapat pula meja yang dibuat menyerupai meja kerja Karl di perpustakaannya di Paris seperti yang terlihat di salah satu potret terakhir Karl sebelum meninggal untuk majalah Vogue.
Meja berwarna putih tersebut penuh dengan tumpukan buku, serta sketsa desain, dan minuman favorit Karl, yakni Diet Coke. Karl memang dikenal sebagai pecinta buku dan selalu meluangkan waktu untuk membaca di tengah kesibukannya sebagai desainer. Sewaktu wafat, ia meninggalkan 300.000 buku yang dikoleksinya.
Pameran 'Karl Lagerfeld: A Line of Beauty' di Metropolitan Museum of Art, New York City, AS, yang berlangsung pada 5 Mei - 16 Juli 2023. (Foto: Charles Sykes/Invision/AP) |
Sebuah kalimat yang berbunyi 'Fashion does not belong in a museum' langsung menyambut tamu di pintu utama pameran.
"Itu yang Karl bilang ketika kami bertemu. Dia meyakini bahwa mode bukan seni. Mode seharusnya berada di jalanan. Jadi saya agar ragu bagaimana Karl setelah melihat ini. Mungkin dia tidak mau datang," seloroh Andrew seperti dikutip Associated Press.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya

















































