Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

5 Kontroversi Karl Lagerfeld yang Bikin MET Gala 2023 Banjir Kritikan

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 01 Mei 2023 15:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Fashion designer Karl Lagerfeld attends the Karl Lagerfeld and DJ Big Ali Party at the VIP Room St Tropez on August 12, 2009 in St Tropez, France. ( Photo by Foc Kan/Wireimage )
Mendiang Karl Lagerfeld dalam sebuah potret yang diambil pada 2012. Desainer yang sukses membesarkan nama Chanel itu bakal dirayakan karyanya di MET Gala 2023. (Foto: PATRICK KOVARIK/AFP via Getty Images)
New York City -

Perhelatan terakbar dalam kalender mode dunia yang digelar setiap Senin pertama Mei tinggal di depan mata. Namun, belum digelar MET Gala 2023 sudah mengundang kritikan, tak lain karena sosok Karl Lagerfeld yang dipilih sebagai tema besar.

Dengan karier yang membentang selama enam dekade sebagai perancang mode, Karl Lagerfeld yang meninggal pada 2019 karena kanker pankreas akhirnya mendapat penghormatan besar di MET Gala 2023.

Perhelatan yang bakal berlangsung di Metropolitan Museum of Art (MET), New York City, AS, pada Senin (1/5/2023) malam atau Selasa pagi WIB tersebut menandai pembukaan pameran 'Karl Lagerfeld: A Line of Beauty'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama beberapa bulan ke depan, ekshibisi tersebut memajang 150 busana dari koleksi terbaik Karl semasa bekerja di beberapa rumah mode seperti Balmain, Chanel, Fendi, Chloe, Patou, dan mereknya sendiri.

ADVERTISEMENT
NEW YORK, NY - MAY 02: Designer Karl Lagerfeld and actress Blake Lively attend the Karl Lagerfeld dan aktris Blake Lively di MET Gala 2011 yang bertema 'Alexander McQueen: Savage Beauty' (Foto: Getty Images/Stephen Lovekin)

Semasa hidupnya, Karl sangat menentang konsep retrospeksi dan pernah mengatakan bahwa 'busana bukan untuk museum'. Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, ia kembali menegaskan: "Saya tidak suka melihat busana-busana tua itu."

Maka tak lama setelah perancang asal Jerman itu wafat dalam usia 85 tahun, Andrew Bolton, kurator fashion untuk MET, langsung mengajukan pameran khusus karya Karl dan pihak museum pun menyetujuinya. Seharusnya pameran tersebut digelar tahun lalu, tapi mundur karena pandemi COVID-19.

Pihak penyelenggara yang digawangi oleh bos Vogue Anna Wintour mengumumkan 'Karl Lagerfeld: A Line of Beauty' pada Oktober lalu.
Karl akan menjadi desainer ketiga yang karyanya dirayakan secara individual di MET setelah Alexander McQueen (2011) dan Rei Kawakubo (2017).

Kendati demikian, pemilihan Karl tak luput dari kritikan yang dipicu oleh pernyataan dan sikapnya yang kerap dipandang diskriminatif.

"Kenapa orang ini yang harus kita rayakan ketika di luar sana masih banyak desainer hebat yang bukan pria bigot kulit putih? Apa yang terjadi dengan pendirian 'advokasi' orang-orang?" tulis aktris Jameela Jamil di Instagram menyusul pengumuman tersebut.

Berikut sejumlah kontroversi Karl Lagerfeld:


1. Karl Lagerfeld dan Fatphobia

Fashion designer Karl Lagerfeld w. supermodels Linda Evangelista (R) & Claudia Schiffer (L) wearing his creations & clapping behind him at Chanel spring show.    (Photo by Ian Cook/Getty Images)Karl Lagerfeld di salah satu fashion show Chanel pada 1992. (Foto: Ian Cook/Getty Images)


Jangan heran bila perempuan bertubuh 'plus' tak pernah muncul di runway atau pun iklan koleksi rancangan Karl.

Ia memang mewajibkan seluruh modelnya untuk berbadan kurus. Jika bertubuh gemuk, sebaiknya jangan jadi model.

"Tidak ada yang suka melihat wanita bertubuh sintal," ungkap Karl Lagerfeld kepada majalah Jerman Focus pada 2009.

Desainer yang terkenal dengan gaya necis bersetelan dengan kacamata hitam dan rambut putih yang dikuncir itu juga pernah mengatakan: "Menurut saya, fashion adalah motivasi paling sehat untuk menurunkan berat badan bagi pria dan wanita."

Karl sendiri pernah menjalani diet yang membuat berat badannya turun 41 kg dalam 13 bulan. Diet tersebut mencakup minum Diet Coke tanpa batas.

2. Body shaming Artis

PARIS, FRANCE - JULY 05: Karl Lagerfeld walks the runway during the Chanel Haute Couture Fall/Winter 2016-2017 show as part of Paris Fashion Week on July 5, 2016 in Paris, France. (Photo by Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images)Foto: Victor VIRGILE/Gamma-Rapho via Getty Images


KarlLagerfeld dikenal blak-blakan dalamberopini, sekalipun itu menyudutkan selebriti dunia berdasarkan bentuk tubuhnya.

Ia pernah menyebut Adele 'terlalu gemuk' dan Heidi Klum dianggapnya tidak cocok menjadi model catwalk karena tubuh dan payudaranya terlalu berat.

Membahas pernikahan Kate Middleton dan Pangeran William, ia mengaku tidak menyukai wajah Pippa Middleton. "Ia lebih bagus dilihat dari belakang," ungkap Karl.

3. Anti Migran

PARIS, FRANCE - SEPTEMBER 30:  Fashion designer Karl Lagerfeld (C) aknowledges the applause of the audience after the Chanel  show as part of the Paris Fashion Week Womenswear Spring/Summer 2015 on September 30, 2014 in Paris, France.  (Photo by Dominique Charriau/WireImage)Foto: Dominique Charriau/WireImage

Pemimpin dunia juga sempat kena kritik. Pada 2017, ia mempersoalkan kebijakan Angela Merkel yang kala itu menjabat sebagai kanselir Jerman untuk mengizinkan imigran masuk.

"Tidak ada pihak yang boleh membunuh jutaan Yahudi supaya jutaan musuh terjahatnya bisa masuk," ungkap Karl dalam sebuah wawancara dengan TV Prancis Canal 8.

4. Menentang Perkawinan Sesama Jenis

Fashion designer Karl Lagerfeld with models on the runway after Chanel's spring 2013 haute couture show at the Grand Palais. (Photo by Giovanni Giannoni/WWD/Penske Media via Getty Images)Penutupan fashion show Chanel Spring 2013 Haute Couture. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD/Penske Media via Getty Images)

Karl Lagerfeld menutup peragaan Chanel Haute-Couture Spring 2013 dengan menampilkan dua pengantin wanita berbusana kembar. Kepada The Guardian, ia mengaku melakukannya sebagai bentuk dukungan untuk perkawinan sesama jenis.

Namun pada 2010, ia pernah mengutarakan ketidaksukaannya pada konsep pernikahan tersebut, terutama ikatan antar dua pria. "Sulit membayangkan, satu ayah ada di kantor, satu lagi di rumah menjaga anak," katanya kepada Vice.

Ia kemudian menegaskan bahwa hubungan anak dengan ibu lebih penting, ketimbang dengan ayah.


5. Kritik #MeToo

FLORENCE, ITALY - APRIL 22:  (EDITORS NOTE: Image has been converted to black and white)  Karl Lagerfeld attends the Conde' Nast International Luxury Conference at Palazzo Vecchio on April 22, 2015 in Florence, Italy.   (Photo by Vittorio Zunino Celotto/Getty Images for Conde' Nast International Luxury Conference)Foto: Vittorio Zunino Celotto/Getty Images for Conde' Nast International Luxury Conference

Puluhan wanita, termasuk sejumlah selebriti, mengaku sebagai korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh produser Hollywood kenamaan Harvey Weinstein pada akhir 2016.

Dukungan pun membanjiri para korban sehingga melahirkan gerakan #MeToo. Akan tetapi, Karl punya pandangan pandangan yang berbeda.

"Hal yang mengejutkan saya adalah butuh 20 tahun bagi para bintang ini untuk mengingat apa yang terjadi. Apalagi tidak ada saksi," ujarnya kepada majalah Numero seperti dikutip Associated Press.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads