Ibu Negara Dampingi Jokowi ke Kamboja, Anggun Berkebaya Dipadu Sandal Hermes

Presiden Joko Widodo bertolak ke Kamboja untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-40 dan ke-41. Ikut mendampinginya, Iriana Jokowi yang memakai kebaya dengan padanan sandal mewah.

Rombongan Jokowi berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Rabu (09/11/2022) petang. Setiba di bandara tersebut, Jokowi terlihat tampil formal dengan setelan abu-abu serta kemeja putih berdasi merah.

Penampilan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi saat bertolak ke Kamboja. (Foto: Instagram/@jokowi)

Adapun Ibu Negara menyelaraskan gayanya dengan suami dalam balutan kebaya kutubaru putih panjang yang dipadu dengan batik motif parang kombinasi dan selandang senada.

Kerudung berwarna merah muda ikut melengkapi gayanya. Tidak ketinggalan sepasang sandal hitam Hermes.

Sandal Hermes Iriana Jokowi (Foto: Tangkapan Layar Situs Hermes Paris)

Oasis Sandal, demikian luxury brand Prancis tersebut menamainya, hadir dengan hak pendek berbentuk balok transparan. Dalam deskripsi produk di situs Hermes Paris, sandal berbentuk logo H ikonis Hermes ini terbuat dari bahan suede goatskin.

Adapun harga sepasangnya mencapai US$ 880 atau sekitar Rp 13 juta.

Setelah menempuh perjalanan udara selama 3,5 jam, rombongan Jokowi tiba di Bandara Internasional Phnom Penh, Kamboja sekitar pukul 19.30 waktu setempat. Dalam sebuah unggahan di Instagram-nya, Jokowi dan Ibu Negara masih terlihat memakai busana yang sama dari Bali.

[Gambas:Instagram]

"Sampai di hotel, kami disambut atraksi musik angklung oleh 15 anak Indonesia. Lagunya, Ojo Dibandingke dan Gundul Pacul," tulis Jokowi kepada 49 juta pengikutnya.

Pembahasan tentang keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun depan menjadi salah fokus Jokowi di KTT ASEAN.

Presiden Jokowi bertolak menuju Phnom Penh, Kamboja. Luhut dan Prabowo ikut melepas keberangkatan Jokowi. (Foto: Pool/Birosetpres/Muchlis Jr)

Menurut Presiden, pada keketuaan ASEAN tahun 2023, Indonesia akan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".

"Intinya Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan atau matters dan Indonesia juga menginginkan Asia Tenggara tetap menjadi epicentrum of growth. Ini bukan tugas yang mudah, tantangan dunia masih akan sangat besar di tahun 2023. Selain itu, ASEAN juga hadapi tantangan internal, yaitu situasi di Myanmar," jelas Presiden seperti dikutip Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.